Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri, Atasi Stunting hingga Kemiskinan

Editor: Delta LP
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, Pathul Bahri dan HM Nursiah.

Tidak hanya sumberdaya tenaga kesehatan, kekurangan dokter spesialis juga perlahan dipenuhi.

Saat ini RSUD Praya diketahui tengah membangun gedung Cathlab Syaraf, Cathlab jantung dan Poliklinik/Rawat Jalan. Gedung berlantai tiga itu diharapkan akan segera tuntas dalam tahun 2025 ini.

"Kami harap tahun ini bisa beroperasi sehingga masyarakat tidak lagi ke rumah sakit luar Lombok Tengah untuk mendapatkan perawatan," kata Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri saat dikonfirmasi di Praya, Selasa (18/3/2025). 

100 HARI KERJA - Tampak suasana ruang tunggu RSUD Praya Lombok Tengah, Selasa (18/3/2025). RSUD ini akan segera memiliki Cathlab Syaraf dan Jantung yang akan beroperasi tahun 2026. (TribunLombok/Sinto)

Lalu Pathul menegaskan, keberadaan sarana kesehatan itu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, karenanya pihak rumah sakit harus segera menyiapkan perangkat sumberdaya petugas kesehatan yang memadai.

Pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk pelayanan kesehatan, kata dia, adalah cita cita dan keinginan dari pemerintah daerah sehingga diperlukan pemenuhan peralatan kesehatan di RSUD Praya  maupun di tiap puskesmas. 

"Pemerintah berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Lombok Tengah. Sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap pelayanan kesehatan, Pemkab Lombok Tengah juga akan membangun sejumlah rumah sakit baru," ungkap Pathul. 

"Di antaranya rumah sakit tipe C di perbatasan Lombok Tengah dan Lombok Barat. Kita akan bangun rumah sakit di Labulia Kecamatan Jonggat. Tanahnya sudah ada, ini untuk pendekatan pelayanan kepada masyarakat," sambungnya. 

Terpisah, Direktur RSUD Praya dr. Mamang Bagiansyah mengatakan,pemeriksaan yang memvisualisasikan arteri maupun bilik jantung, mengatasi stenosis atau masalah kesehatan lainnya dilakukan sebagai tindakan pencegahan dan kuratif. 

Prosedur catheterization laboratory dapat dimanfaatkan untuk deteksi dini sebagai tindakan pencegahan terhadap banyak masalah kesehatan. 

"Contohnya, deteksi dini pada orang-orang yang memiliki riwayat masalah kesehatan pada jantung. Ini tentu sangat penting dilakukan untuk membantu menekan angka kematian sebagai dampak dari masalah kesehatan tersebut," jelas dr Mamang. 

Melalui tindakan cath lab, dokter dapat menentukan tindakan medis yang tepat untuk pasien. 

Dengan demikian, dokter juga dapat memberikan rekomendasi pengobatan lanjutan berdasarkan hasil dari angiografi. Contohnya, tindakan pemasangan ring jantung, intervensi dengan menggunakan balon, atau operasi bypass.

"Paling lambat tahun depan (2026) sudah beroperasi, sekarang sedang kita siapkan sumberdaya perugas kesehatannya," pungkasnya. (TribunNewsmaker/TribunLombok)