Wisata Lebaran 2025

Cuma 44 Menit dari Pusat Boyolali, Ada Wisata Unik View Gunung, Bisa Trekking hingga Adopsi Anggrek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WISATA DI BOYOLALI - Jalur trekking di Gumuk Indah Boyolali saat cerah.

Cuma 44 Menit dari Pusat Boyolali, Ada Wisata Unik View Gunung, Bisa Trekking hingga Adopsi Anggrek

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah wisata unik di Boyolali, sebuah kabupaten di Jawa Tengah, terletak di lereng timur Gunung Merapi.

Wisata dengan suasana sejuk ini hanya berjarak 44 menit saja dari Pusat Boyolali.

Perkampungan yang terletak di kawasan ini adalah Dukuh Gumuk, Mriyan, yang berada di Kecamatan Tamansari.

Dengan ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut, Dukuh Gumuk menawarkan pemandangan yang memukau.

Keindahan alam di Dukuh Gumuk menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang berkunjung.

Dari ketinggian ini, wisatawan bisa menikmati panorama yang menghadap ke timur, terlihat Gunung Lawu dan rangkaian pegunungan yang membentang.

Sementara itu, pemandangan ke arah barat memperlihatkan Gunung Bibi yang menjulang, serta bukit hijau yang tampak seperti benteng alam.

Keunikan tempat ini terletak pada fakta bahwa puncak Gunung Merapi tidak terlihat dari sini karena tertutup oleh Gunung Bibi.

Selain menikmati pemandangan, wisatawan juga bisa mencicipi Kopi Gumuk Merapi yang khas, dengan aroma mawar yang menggoda.

Baca juga: Cuma 6 Menit dari Stasiun Gubeng Surabaya, Ada Wisata Air Seelok Ini, Bisa Dicoba saat Libur Lebaran

WISATA BOYOLALI - Jalur trekking di Gumuk Indah Boyolali saat cerah. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Trekking dan adopsi anggrek

Kawasan Dukuh Gumuk juga menawarkan aktivitas menarik lainnya, yakni trekking dan adopsi anggrek.

Masyarakat setempat memang melakukan budi daya tanaman anggrek dengan kultur jaringan yang kemudian dikembalikan ke hutan.

“Wisatawan bisa melakukan adopsi anggrek, yaitu beli anggrek yang sudah dibudidayakan di sini untuk kemudian ditempelkan ke pohon yang ada di hutan,” kata sekretaris Kelompok Tani Subur Makmur sekaligus penggiat kopi Dukuh Gumuk, Joko Susanto kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2025).

Menurut dia, aktivitas semacam itu adalah untuk wisata minat khusus yang biasanya wisatawannya menyukai aktivitas pelestarian dan belajar seputar tanaman.

Halaman
12