Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Turunkan Stunting & Perlindungan Wanita-Anak

Editor: Delta LP
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Semarang, Jawa Tengah, Ngesti Nugraha dan Nur Arifah.

Di sektor ketenagakerjaan, lanjut Ngesti, seluruh pemerintah desa di Kabupaten Semarang akan meningkatkan kepesertaan BPJamsostek secara optimal melalui Kamar Lindung.

Sehingga pengoptimalan tersebut tak hanya pada kalangan pegawai negeri, namun juga warga lainnya.

“Kami ingin perlindungan terhadap para pekerja rentan yang ada di desa dapat lebih maksimal lagi," lanjut dia.

100 HARI KERJA - Bupati Semarang 2025-2030, Ngesti Nugraha. (TribunJateng/Reza Gustav)

Terkait penanganan bencana, Ngesti juga menginginkan adanya pendataan satu data desa di mana terdapat sinkronisasi soal penyediaan anggaran untuk mitigasi bencana alam dengan melibatkan peran Satlinmas.

Dia menambahkan, anggaran Dana Desa pada 2025 tersebut juga akan diprioritaskan pada penanganan kemiskinan ekstrem, meliputi penganggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), jambanisasi, sanitasi, dan penyediaan air bersih.

“Kami sangat menyadari bahwa perjuangan dan kerja keras untuk mewujudkan visi misi kami harus dapat sinkron dengan semua pihak yang ada di Kabupaten Semarang.

Hal itu untuk mewujudkan Kabupaten Semarang yang berdikari selama lima tahun mendatang," pungkas dia.

Penguatan Ketahanan Pangan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus mengupayakan penguatan sektor ketahanan pangan di wilayah Bumi Serasi, satu di antaranya dengan mendorong pertanian organik. 

Upaya tersebut termasuk dalam misi Bupati Semarang, Ngesti Nugraha setelah kembali terpilih pada Pilkada 2024 dan dilantik pada 2025.

Penguatan ketahanan pangan sendiri juga sesuai dengan asta cita Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto.

Menurut Ngesti, setelah ketahanan pangan diperkuat, hasil produksi pangan yang ada juga bisa menjadi bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Dengan fokus produktivitas pangan dan bahan baku organik ini, kita bisa mengambil makanan dari kita sendiri, menjadi lebih sehat, serta mensejahterakan petani. Pasokan makanan kita jangan sampai dari luar, beras, sayur, daging, telur, susunya harus kita yang produksi untuk menyuplai daerah lain di sekitar,” kata Ngesti Nugraha kepada Tribun Jateng, Jumat (14/3/2025).

100 HARI KERJA - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha turut melakukan panen raya padi bersama jajarannya dan para petani di persawahan Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Rabu (3/7/2024). (TribunJateng/Reza Gustav)

Ngesti menyebutkan, sudah terdapat lebih dari 100 hektare lahan padi dan sayuran organik yang dikelola warga di Kabupaten Semarang. Nantinya, Pemkab Semarang akan mendorong pertanian organik semakin luas lagi.

Pemerintah juga akan membantu menyiapkan benih unggul, pupuk organik, serta pendampingan hingga pemasaran kepada konsumen atau masyarakat. 

Halaman
123