Bahkan, Pantai Bandengan sering digunakan untuk acara motor cross dan festival layang-layang, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Liburan Lebaran 2025 bisa menjadi momen yang sempurna untuk merasakan semua keseruan ini bersama keluarga dan teman-teman.
Asal-usul Nama Pantai Bandengan
Nama Pantai Bandengan memiliki cerita yang menarik di baliknya. Konon, seorang pemuda yang merupakan keturunan dari Sunan Muria, bernama Amir Hasan, sedang dalam perjalanan untuk mengembangkan ilmu agama Islam.
Dalam perjalanan menuju Kepulauan Karimunjawa yang terkenal, Amir Hasan memutuskan untuk singgah di sebuah desa yang kini dikenal sebagai Desa Nyamplungan.
Nama ini berasal dari julukan Amir Hasan, yaitu Sunan Nyamplungan.
Sunan Nyamplungan membawa biji nyamplung yang akan ditanam di Kepulauan Karimunjawa.
Pada saat singgah di desa tersebut, ia bersama dua pengawalnya menikmati pemandangan pantai yang luas dengan pasir putih dan air laut yang jernih.
Di tengah keindahan tersebut, ia melihat banyak ikan bandeng berenang di sekitar pantai. Melihat fenomena ini, Amir Hasan pun memutuskan untuk memberi nama pantai itu dengan nama Pantai Bandengan.
Setelah menghabiskan waktu di Pantai Bandengan, Amir Hasan melanjutkan perjalanan menuju Kepulauan Karimunjawa untuk melanjutkan studi Islamnya.
Sebelum tahun 1987, pantai ini dikenal dengan nama Tirta Samudra yang dikelola oleh masyarakat sekitar.
Namun setelah 1987, pengelolaan pantai berpindah tangan ke Pemerintah Kabupaten Jepara yang turut melibatkan masyarakat setempat.
RA Kartini dan Pantai Bandengan
RA Kartini, pahlawan nasional yang terkenal dengan perjuangannya, juga memiliki cerita tersendiri terkait Pantai Bandengan.
Diceritakan bahwa pada suatu liburan menjelang kenaikan kelas, Ny Ovink Soer, istri Asisten Residen Jepara, mengajak RA Kartini bersama adik-adiknya (Roekmini dan Kardinah) untuk menikmati keindahan Pantai Bandengan.