Berikut ini 4 kelebihan kembalinya penjurusan IPA, IPS, Bahasa di tingkat SMA menurut Aktivis pendidikan Ki Darmaningtiyas
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini 4 kelebihan kembalinya penjurusan IPA, IPS, Bahasa di tingkat SMA menurut Aktivis pendidikan Ki Darmaningtiyas.
Ki Darmaningtiyas menyampaikan bahwa sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA memiliki banyak sisi positif.
Aktivis tersebut menilai, penjurusan memberikan manfaat lebih besar bagi siswa maupun guru dibandingkan sistem tanpa penjurusan atau peminatan seperti yang diterapkan saat ini.
Menurut Darma, adanya penjurusan membantu siswa fokus pada bidang yang diminati dan dikuasai. Hal ini juga mempermudah guru dalam menyampaikan materi yang lebih spesifik dan mendalam.
Berikut ini beberapa sisi positif dari sistem penjurusan di SMA menurut Darmaningtiyas.
Baca juga: Kendala Transfer Tunjangan Guru yang Sebesar 2 Juta, Nama Rekening Berbeda Buat Kendala Teknis
1. Tidak tumpang tindih
Darma mengatakan, sistem penjurusan tampak lebih tegas dalam proses pembelajaran antara IPA, IPS, dan Bahasa, sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
Hal itu, menurut Damar sangat membantu membekali murid yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
"Mereka yang akan melanjutkan ke prodi teknik misalnya, akan memperkuat mata pelajaran Fisika dan Matematika. Mereka yang akan melanjutkan ke Farmasi dan Kedokteran akan memperkuat mata pelajaran Biologi dan Kimia, dan seterusnya," lanjut dia.
2. Mempermudah memilih bakat
Penjurusan, lanjut Darma, juga mempermudah siswa untuk memilih bakat sehingga belajarnya juga lebih fokus sesuai minatnya.
"Mereka yang akan melanjutkan kuliah di bidang sains dan teknologi tentu akan memilih jurusan IPA. Sedangkan mereka yang akan melanjutkan ke sastra, sejak awal akan memilih jurusan Bahasa," ungkapnya.
Baca juga: Penjurusan IPA, IPS & Bahasa Kembali Diberlakukan di Tingkat SMA, Kemendikdasmen Ungkap Alasannya
3. Memudahkan tata kelola
Tata kelolanya penjurusan juga akan jauh lebih mudah dilakukan pihak sekolah karena kebutuhan guru untuk masing-masing mata pelajaran dalam satu kelas sudah diketahui secara pasti.
Sehingga ketika jumlah gurunya tidak mencukupi, kekurangannya dapat diprediksi secara pasti.
Sementara bagi pemerintah, tata kelola juga jauh lebih mudah karena memprediksikan kebutuhan guru SMA untuk masing-masing mata pelajaran.
4. Kebutuhan infrastruktur
Kebutuhan infrastruktur fisik penjurusan IPA dan IPS juga dapat diketahui secara pasti. Mulai dari berapa ruang yang dibutuhkan untuk jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Kemudian, berapa kebutuhan ruang laboratorium untuk IPA, IPS, dan Bahasa juga dapat direncanakan secara pasti.
Baca juga: Kurikulum Sekolah Rakyat Beda dengan Sekolah Biasa, Siswa Bisa Masuk Tanpa Mengikuti Tahun Ajaran
Kekurangan penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA
Meski banyak kelebihan, penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA, lanjut Darma, juga memiliki kekurangan yakni menimbulkan stigma di masyarakat bahwa jurusan IPA yang terbaik.
Oleh karena itu, berdasarkan catatan plus-minus penjurusan dan tanpa penjurusan tersebut, menurut Darma, sangat jelas sebahwa kembali ke penjurusan di SMA seperti masa lalu itu merupakan kebijakan yang paling realistis.
"Kembali ke penjurusan tidak dosa, karena kebetulan peminatan ini juga baru dalam taraf uji coba, dan ternyata hasil ujicobanya tidak rekomended untuk dilanjutkan karena adanya berbagai kendala di lapangan," pungkas Darma.
(Tribunnewsmaker.com/Kompas.com)