Kejadian penculikan dan pembunuhan kepala KCP Bank BUMN di Jakarta Pusat, adik ipar sebut kakaknya tidak punya musuh
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Motif di balik penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN Cempaka Mas, Ilham Pradita alias IP, masih menjadi teka-teki bagi pihak kepolisian dan keluarga.
Kasus tragis yang terjadi di Jakarta Pusat ini menyisakan banyak pertanyaan, terutama karena korban dikenal sebagai pribadi yang tidak memiliki musuh.
Hal itu disampaikan oleh adik ipar korban, Intania Rizky Utami, yang mengaku sangat terkejut dengan kejadian tersebut.
Ia menyebut, tidak ada tanda-tanda ancaman atau konflik yang dihadapi IP sebelum peristiwa mengenaskan itu terjadi.
Karena itu, publik pun bertanya-tanya, siapa sebenarnya pelaku di balik kejahatan ini dan apa motif sebenarnya?
Baca juga: Tangis Istri Kepala Cabang Bank BUMN di Jaktim Pecah, Suami Diculik & Dibunuh, 4 Orang Ditangkap
"Enggak ada (enggak punya musuh). Banyak yang bilang beliau itu orang baik. Sangat baik, jadi kami tidak pernah mendengar beliau punya musuh," kata Intania saat datang ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk melihat kondisi terakhir IP pada Kamis (21/8/2025) sore.
Wanita yang akrab disapa Intan itu berujar, klien atau nasabah yang ditangani oleh kakak iparnya tidak pernah ada masalah.
Pernyataan itu diakui Intan sudah terkonfirmasi oleh beberapa temannya yang menegaskan bahwa IP adalah orang baik dan tak pernah punya musuh.
"Kalau lihat dari rekaman CCTV, lokasi kejadian sepi. Enggak ada pamit apa-apa, karena posisi dalam kondisi kerja," ujar Intan.
Baca juga: Detik-detik Bos Bank BUMN Diculik di Lotte Mart Jaktim Terekam CCTV, Sehari Kemudian Ditemukan Tewas
Dibuntuti
Selain itu, Intan mengatakan bahwa dirinya mendapatkan kabar dari kakaknya bahwa korban telah diculik dan dibunuh oleh orang tak dikenal.
Intan menduga, kakak iparnya telah dibuntuti terlebih dahulu oleh para pelaku sebelum diculik menggunakan kendaraan mobil putih.
"Karena posisi mobil pelaku ada di sebelah mobil pelaku. Saat itu bersama pimpinannya, karena memang masing-masing bawa kendaraan," kata Intan.
Intan berharap, pihak kepolisian bisa segera menangkap semua pelaku agar bisa dihukum seberat-beratnya demi memberikan rasa keadilan.