Pandemi COVID-19 jadi titik balik yang bikin Desa Ponggok mulai berpikir kreatif untuk menyulap lahan terbengkalai ini jadi tempat wisata yang menarik.

Pengembangan tersebut adalah hasil kerja sama antara investor swasta dan BUM Desa.

Lahan yang dipakai untuk Soko Alas merupakan gabungan dari tanah milik pribadi dan tanah desa.

Mereka memiliki visi untuk menciptakan tempat wisata yang berkesan seperti suasana di Bali.

Ditambah lagi warga setempat ada yang memiliki latar belakangnya di bidang mebel dan seni kayu.

Sesuai namanya, Soko Alas memiliki banyak tiang atau 'soko' yang jadi elemen ikonik di gerbang utama.

Banyak pohon seperti pandan laut, pule, tabebuya, kamboja, dan bahkan buah maja yang tumbuh di sekitar.

Baca juga: Cuma 35 Menit dari Klaten Kota, Ada Wisata Unik Kereta Sawah, Destinasi Liburan Akhir Pekan Keluarga

Pengunjung bakal disambut gapura besar dari potongan kayu, dan panorama embung seluas 5.000 meter persegi.

Di sisi embung, terdapat kursi-kursi dengan payung jerami, menghadirkan nuansa tropis yang cantik.

Ada juga beragam instalasi seni dan kriya kayu yang artistik, sangat cocok untuk pengunjung yang mau foto-foto.

Salah satu spot favorit adalah bola besar dari ranting, dan juga berbagai patung hewan dari potongan kayu di berbagai sudut Soko Alas.

Apabila pengunjung ingin bersantai, ada juga kafe dan restoran dengan desain artistik lengkap dengan tirai dari potongan kayu.

Soko Alas adalah destinasi yang sempurna bila ingin menikmati suasana ala Bali, namun masih berada di Jawa Tengah.

(Tribunnewsmaker.com/TribunPontianak.com)