Maka dari itu, kata KDM, bagi siapapun yang ingin memperjuangkan agar hak anak Indonesia tidak terlanggar untuk turun ke jalan.
Baca juga: Memanas! Dedi Mulyadi Sindir PDIP Setelah Aksi Walk Out: Ingin Dihargai Tak Pernah Menghargai
Anak di bawah umur tidak boleh motor-motoran, tak boleh kecanduan game online dan harus mendapatkan gizi yang cukup.
"Anak-anak tak boleh makan makanan atau minuman yang bukan hak mereka. Itu cara menghargai anak," ungkap Dedi Mulyadi.
Kak Seto Debat Pelapor Dedi Mulyadi Soal Siswa di Barak Militer
Kak Seto mendebat pelapor Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal siswa nakal dididik di barak militer.
Sebelumnya diberitakan, pria bernama Adhel Setiawan melaporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM karena program pendidikan siswa nakal di barak militer.
Namun kini Adhel Setiawan didebat oleh Kak Seto yang sudah melihat langsung jalannya program Dedi Mulyadi membina siswa nakal.
Kak Seto sebagai psikolog anak justru setuju dengan kebijakan Dedi Mulyadi.
Terlebih Kak Seto sudah datang dan bertemu langsung dengan anak-anak yang masuk barak militer.
Kata Kak Seto, anak-anak di barak militer malah senang dengan kebijakan Dedi Mulyadi tersebut.
Baca juga: Kini Psikolog Anak, Kak Seto Pernah Frustasi Gagal jadi Dokter, 7 Bulan Gelandangan, jadi Pembantu
Atas pernyataan Kak Seto, Adhel mengaku tidak sependapat.
Hal itu disampaikan Adhel saat bertemu Kak Seto di acara talkshow tv one news tayang pada Selasa (13/5/2025) malam.
"Saya enggak setuju dengan pendapat kak Seto. Beliau ini menganggap anak sebagai objek, pelaku kenakalan dilihat dari segi psikologis, pelaku kekerasan yang memang harus dianggap sebagai masalah di tengah masyarakat," ungkap Adhel Setiawan, dikutip TribunnewsBogor.com pada Rabu (14/5/2025).
"Yang kak Seto lihat pasti mereka dipakain seragam militer, dibotakin, diajarin yel-yel, baris berbaris, suruh merangkan, militeristik, enggak sesuai," sambungnya.
Mendengar kritikan dari Adhel, Kak Seto menggubrisnya.