Tempat Kuliner

Di Klaten Jateng Ada Ayam & Bebek Goreng Enak, Luar Krispi & Daging Lembut, Pas Buat Akhir Pekan

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KULINER KLATEN: Ayam dan bebek goreng enak di Klaten Jawa Tengah

Ayam dan bebek goreng enak di Klaten Jawa Tengah, luarnya krisp dan dagingnya lembut, pas buat dicicipi di akhir pekan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nikmatnya sajian di Warung Ayam dan Bebek Goreng Barokah Mas Wawan, Klaten, Jawa Tengah.

Jika sedang mencari pilihan makan siang yang lezat sekaligus mengenyangkan, bebek goreng dan ayam goreng bisa menjadi opsi yang menggugah selera.

Jika sedang berada di kawasan Klaten, Jawa Tengah, jangan lewatkan kesempatan untuk mampir ke Ayam dan Bebek Goreng Barokah Mas Wawan.

Warung makan ini cukup populer di kalangan warga lokal karena cita rasa masakannya yang khas dan bumbu yang meresap sempurna.

Salah satu menu andalannya adalah ayam kremes yang renyah di luar namun tetap lembut dan juicy di dalam.

Baca juga: Serunya Mendayung Kano hingga Snorkeling di Pantai Sadranan Gunungkidul, Cuma 1,5 Jam dari Klaten

Kamu bisa mencicipinya langsung dengan datang ke Jl Merbabu (Utara Stadion Trikoyo Klaten) Klaten Tengah.

Ayam dan Bebek Goreng Barokah Mas Wawan juga memiliki cabang lain di Jl Raya Jatinom Kecamatan Jatinom di samping PKU Muhammadiyah Jatinom.

Sebelum dikenal dengan nama Ayam dan bebek goreng Barokah Mas Wawan, sang pemilik yakni Wawan Sulistyo (43) mengaku sempat mengganti nama warungnya.

Dulu ia memakai nama Ayam dan Bebek Goreng Pak Pono.

Namun, sejak tahun 2021 ia mantap untuk menggantinya dengan Ayam dan Bebek Goreng Barokah Mas Wawan.

"Ya nama barokah sendiri saya pilih sebagai doa, semoga berkah dan memberi manfaat untuk yang beli dan saya sebagai penjual," kata Wawan kepada Tribunsolo.com.

Baca juga: Di Klaten Jateng Ada Garang Asem yang Disajikan di Bambu, Bumbu Jadi Lebih Meresap, Pas Buat Weekend

KULINER KLATEN: Warung Ayam Goreng Barokah Mas Wawan Klaten (TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo)

Di balik perjuangannya membangun usaha, Wawan mengaku sempat berhenti beberapa waktu karena kehabisan modal usaha.

Kata Wawan, dirinya merintis usaha pada tahun 2008 dan memilih lokasi di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

"Awal mula 2008 mulai buka warung di Cemani dekat dengan Pondok Pesantren Ponpes Ngruki.

Kontrak 2 tahun disana, namanya warung baru buka. Sebulan pertama sepi," tutur Wawan.

Pasalnya, ia tak hanya berjuang untuk membesarkan warung makan, ia dan sang istri juga harus berjuang untuk kesehatan anak dan orang tuanya.

"Waktu itu anak sering sakit, bapak juga rawat inap. Selama 2 tahun anak bisa menjalani rawat inap 5 kali. Sedangkan sekali rawat inap bisa menghabiskan sekitar 6 juta, karena dulu belum ada BPJS Kesehatan.

Keuangan juga tidak tertata, karena uang yang seharusnya untuk warung juga terpakai untuk urusan kesehatan," imbuhnya.

Bahkan, gaji istrinya yang bekerja sebagai tenaga kesehatan disalah satu klinik juga dipakai untuk menutup utang sekaligus untuk memenuhi kebutuhan warung.

Kondisi inilah yang membuatnya tak bisa membayar kontrakan warung hingga memutuskan untuk tak berjualan sekitar 2 tahun.

Akhirnya ia memutuskan beralih profesi meneruskan usaha bengkel las milik ayahnya.

Setelah dua tahun, ia memberanikan diri untuk membuka usaha warung makannya lagi karena lebih merasa nyaman menjadi pedagang makanan.

Ia memutuskan membuka usaha di di Kecamatan Pedan, namun ia malah tertimpa musibah.

Warungnya kemalingan setelah 1 bulan membuka warung.

Sampai di satu titik, Wawan merasa bahagia saat mendapat tawaran dari Pak Pono untuk membuka warung kembali dengan segala kebutuhan ditanggung olehnya.

Baca juga: Di Klaten Jateng Ada Warung Makan yang Menyajikan Beragam Olahan Jeroan, Bisa Dicoba di Akhir Pekan

KULINER KLATEN: Menu Ayam dan Bebek Goreng Barokah Mas Wawan (Tribunsolo.com)

"Kita semangat sekali ditawari seperti itu. Langsung kita cari tempat dan akhirnya ketemu disini (lokasi tempat berjualan saat ini).

Setelah ketemu kita laporan Pak Pono dan disetujui, saat itu pembiayaan semua ditanggung Bu Pono," terang Wawan.

Akhirnya pada tahun 2013, ia membuka warung dengan Nama Ayam dan Bebek Goreng Pak Pono.

Selama beberapa tahun merasa nyaman dengan keadaan, Wawan kembali diberi cobaan saat pandemi Covid-19.

Meski omsetnya sempat turun drastis namun kini berangsur membaik dan menunjukkan peningkatan omset hingga akhirnya ia berani membuka cabang yang berlokasi di Kecamatan Jatinom.

Didukung 7 karyawan, warungnya mampu menjual sekitar 70 porsi sehari.

Menu yang ditawarkan yakni ayam goreng kremes dengan pilihan ayam potong dan ayam jawa selain itu juga ada bebek goreng kremes.

Nah, bagi pecinta makanan pedas bisa datang dan mencobanya.

Karena, Ayam dan bebek goreng Barokah Mas Wawan menyediakan sambal bawang yang menggugah selera.

Dilihat dari ulasan google, warung ini memiliki bintang 5 yang tandanya banyak pelanggan yang puas dengan rasa dan kualitas masakannya.

Bagi Tribunners yang ingin merasakan nikmatnya Ayam dan bebek goreng Barokah Mas Wawan bisa datang ke ke salah satu cabangnya.

Buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.30 WIB.

(Tribunnewsmaker.com/TribunTravel.com)