TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.

Diketahui, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Dalam 100 hari kerjanya, Gubernur Khofifah kembali meneruskan pembangunan Monumen Reog Ponorogo.

Dia melakukan peninjauan ke monumen yang ada di Desa Sampung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), Rabu (14/5/2025). 

Bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Khofifah naik hingga lantai teratas Monumen Reog Ponorogo yang tingginya digadang-gadang akan mengalahkan GWK Bali, yaitu 26 meter. 

Di puncak monumen, Gubernur Khofifah melihat langsung landscape Kabupaten Ponorogo yang menawan.

Menikmati keindahan Ponorogo dari atas bukit dan puncak monumen, membuatnya terkagum dan takjub.

“Indah sekali menikmati keindahan Ponorogo dari puncak Monumen Reog. Di sini tak hanya indah, tapi juga sarat dengan nilai seni dan budaya warga Ponorogo, Jatim dan Indonesia,” tegas Khofifah. 

Ketika di puncak Monumen Reog, Khofifah turut menyarankan beberapa hal. Terutama terkait keamanan dan fleksibilitas masyarakat dalam menikmati wisata monumen.

Termasuk adanya perkiraan cuaca dan warning, jika ada angin kencang yang membahayakan pengunjung. 

Selain itu, ia secara khusus menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati Ponorogo dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo yang menginisiasi Monumen Reog Ponorogo yang begitu indah, dan diyakini akan memberikan multiplier effect. 

Baca juga: Program 100 Hari Kerja Gubernur Jawa Timur Khofifah, Ada 20 Ribu Rumah untuk Buruh hingga Wartawan

Terutama, karena rencananya Monumen Reog akan dibangun kawasan wisata yang lengkap dengan wahana, hotel, kuliner dan UMKM yang tentunya akan menarik datangnya wisatawan dari penjuru daerah.

“Reog Ponorogo ini, Unesco sudah memberikan pengakuan sebagai warisan budaya. Maka sesungguhnya inisiasi mendirikan monumen sekaligus museum reog ini luar biasa. Perjuangannya itu luar biasa,” tegas Khofifah.

Lebih lanjut saat ini progres fisik bangunan monumen masih terus dikebut.