Sementara itu, anggota keluarganya kembali membuka usaha dawet di Pasar Gedhe yang telah selesai direnovasi, tepatnya di lantai 2 Gedung B.
Salah satu pelanggan setia, Tato, warga Tonggalan, mengaku sudah menjadi penggemar Dawet Handayani sejak kecil.
Menurutnya, sulit menemukan dawet dengan cita rasa yang seimbang seperti buatan Handayani.
Baca juga: 5 Rekomendasi Minuman Segar Legendaris di Klaten, Ada Es Buah Bu Darwito hingga Dawet Handayani
"Dawetnya terbuat dari beras, rasanya pas, tidak terlalu manism santannya segar dan tidak kental,
Jadi tidak bikin enek, teksturnya lembut, gampang hancur, atau kalau orang Jawa bilang klenyer-klenyer," tuturnya.
Warung Dawet Handayani buka setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 10.00 WIB hingga habis.
Saat akhir pekan, warung ini buka lebih awal, harganya pun ramah di kantong.
Satu porsi dawet campur bungkus dibanderol Rp4.000, sedangkan dawet bungkus pisah seharga Rp6.000.
Handayani juga menyediakan cendol kemasan plastik dengan harga Rp14.000 per bungkus.
(Tribunnewsmaker.com/Kompas.com)