TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program kerja Bupati dan Wakil Bupati Demak, Jawa Tengah (Jateng), Esti'anah dan Muhammad Badruddin.
Pasangan Esti'anah dan Muhammad Badruddin telah mulai pemerintahannya dengan menerapkan sejumlah program-program unggulan.
Mereka juga telah melewati masa 100 hari pertama masa kerjanya.
Kini Esti'anah dan Muhammad Badruddin sedang cari cara untuk mengatasi air rob harian yang memberikan dampak negatif di sejumlah kawasan Demak.
Lama-kelamaan, dampak ini bisa menyebabkan naiknya permukaan laut dan penurunan tanah.
Lembaga internasional Climate Central menunjukkan bahwa sebagian besar pesisir utara Demak akan tenggelam pada 2030 atau lima tahun dari sekarang.
Dalam peta interaktif yang ditampilkan situs coastal.climatecentral.org, warna merah terang menandai kawasan yang akan hilang terendam laut, termasuk jalan nasional Pantura dan permukiman padat penduduk di Kecamatan Sayung hingga Karanganyar.
Lebih dari sekadar ancaman, kenyataan ini sudah mulai terasa bertahun-tahun lalu.
Rob harian, abrasi pantai, dan penurunan muka tanah jadi bukti bahwa prediksi itu bukan sekadar wacana.
Data Pemkab Demak menunjukkan sudah empat kecamatan terdampak langsung dari naiknya permukaan laut dan penurunan tanah.
Di antaranya Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung.
Pemkab Demak telah mengusulkan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) dengan anggaran mencapai Rp1,7 triliun.
Namun sumber anggaran yang diusulkan tersebut belum ditemukan.
Baca juga: Sosok & Profil Eistianah Bupati Demak 2025, Bertahun-tahun Jadi Dokter Penanggung Jawab Klinik
"Kami sudah usulkan dalam rapat penanganan banjir bersama Gubernur Jawa Tengah," kata Bupati Demak, Eisti'anah.
Esti'anah mengatakan, rencana pembangunan tanggul laut sudah melalui proses DED (detail engineering design) pada 2024.
"Program kami di tahun ini seharusnya sudah turun anggaran untuk tanggul laut di luar tol itu, tetapi belum ada," ungkapnya.
Terpisah, Sekda Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto mengatakan, Pemprov Jateng sudah melaksanakan DED sejak 2024.
"Saat Musrembangnas, Pemkab Demak diajak untuk memaparkan usulan program penanganan rob di pesisir."
"Program kami sudah dimasukkan ke dalam Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)," tuturnya, Minggu (8/6/2025).
Bappenas kemudian menganggarkan penanganan banjir rob di pesisir Demak dengan nominal Rp500 miliar.
Namun Pemkab Demak hingga kini masih menunggu pencairan anggaran tersebut.
"Semestinya anggaran penanganan rob sudah cair pada 2025 ini."
Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Demak Eistianah, Upaya Bangun Sabuk Pantai Demi Antisipasi Banjir Rob
"Tapi karena ada kebijakan pusat (efisiensi), maka anggaran itu tidak keluar," tegasnya.
Sementara itu, Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah DIY menyebut, pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 akan menjadi solusi jangka panjang dalam penanganan banjir rob yang kerap merendam kawasan Kaligawe Semarang hingga Sayung Demak.
Kepala BBPJN Jawa Tengah DIY, Khusairi menjelaskan bahwa banjir rob merupakan fenomena alam yang terus berulang, terutama akibat penurunan permukaan tanah yang terjadi setiap tahun.
“Pada 2007 kami melakukan peninggian jalan sekira satu meter."
"Pada 2017 kami lakukan lagi, dan sekarang 2025 akan kembali dilakukan peninggian,” kata Khusairi.
Dia menambahkan, peninggian jalan tahun ini akan dilakukan sepanjang satu kilometer, dari depan Terminal Terboyo hingga pabrik Polytron di Sayung Demak.
Menurutnya, penurunan tanah di kawasan ini mencapai sekira 10 sentimeter per tahun.
“Fenomena rob terjadi hampir setiap hari."
"Penanganan jangka pendek terus kami lakukan dengan penebalan dan peninggian jalan, tetapi solusi permanen adalah pembangunan tanggul laut,” ujarnya.
Tol Semarang–Demak Seksi 1, yang terintegrasi dengan tanggul laut, dibangun sepanjang 3 kilometer sebagai bagian dari sistem pengendalian rob.
Proyek ini juga menjadi upaya pemerintah dalam menyediakan infrastruktur tangguh di kawasan pesisir utara Jawa Tengah.
“Giant sea wall adalah satu-satunya cara untuk mengatasi rob secara menyeluruh,” tambah Khusairi.
Saat ini, proyek peninggian jalan sedang memasuki tahap lelang.
Pemerintah berharap proyek tanggul laut dan tol ini dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kawasan pesisir yang selama ini terdampak abrasi dan rob, khususnya di sepanjang Kaligawe hingga Sayung. (TribunNewsmaker/TribunJateng)