TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bukan dengan ancaman kasar, Immanuel Ebenezer atau akrab disapa Noel justru bermain halus.
Lewat obrolan ringan tentang hobi motor gede, Immanuel Ebenezer menyulap permintaan jadi hadiah Ducati.
Modus ini membuka jalur baru: aliran dana yang bisa menyeret nama Menaker Yassierli hingga Ida Fauziyah.
Baca juga: Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN di Bekasi Terbongkar, Ternyata Sosok Ini Jadi Otak Pembunuhan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata tak berhenti pada penangkapan eks Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel.
Setelah 10 orang plus Noel ditangkap, kini KPK mengalihkan perhatian pada dua sosok penting yakni Menaker Yassierli dan eks Menaker 2019-2024 Ida Fauziyah.
Perlahan tapi pasti data sedang dikumpulkan, pada saatnya akan diumumkan pada publik.
Demikian diungkapkan oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dikutip dari Kompas.com, Minggu (24/8/2025).
Menurut Asep Guntur, aliran dana pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tak berhenti di Noel.
Mengingat kasus pemerasan ini sudah terjadi sejak 2019, tepatnya saat Ida Fauziyah berkuasa di Kemenaker.
Namun, Asep Guntur tak mau gegabah bicara, semua dilakukan secara halus.
“Tentunya kami sedang mendalami,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Pusat.
Baca juga: Dari Ojol ke Wamenaker, Immanuel Ebenezer Tumbang di Tikungan Kekuasaan: Aktivis yang Hilang Arah
Selain itu, kata Asep Guntur pihaknya juga akan mengusut pihak lain yang diduga menerima dana pada 2019-2025, seperti para staf khusus Menaker.
"Ini kan baru suatu hari ini nih kami baru melakukan konfirmasi kepada orang-orang yang kami amankan di Kamis (21/8/2025) kemarin. Kemudian, kami tentu kembangkan,” ucapnya.
Terpisah, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan modus Noel saat meminta motor gede (moge) merek Ducati kepada Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker, Irvian Bobby Mahendro (IBM).
“Saat minta motor, IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan)ngomong ke IBM: 'saya tahu kamu main motor besar. Kalau untuk saya (IEG), cocoknya motor apa?' ” kata Setyo Budiyanto, Sabtu (23/8/2025), sebagaimana dilansir Antara.