-Simulasi sosial
-Diskusi kasus nyata
-Proyek berbasis masalah nyata (PBL)
3. Fasilitasi Refleksi Bersama (Reflective Observation)
4. Menghubungkan dengan Konsep (Abstract Conceptualization)
Baca juga: Kunci Jawaban Post Test PSE 2 Modul 2 PPG 2025, Pembelajaran Sosial Emosional: Tindakan Hadapi Kasus
Kunci Jawaban Alternatif:
Menerapkan experiential learning (EL) secara kolaboratif bersama guru lain dapat sangat memperkaya pengalaman belajar siswa dan efektivitas pengajaran.
Berikut adalah beberapa langkah dan pertimbangan:
Pertama, identifikasi tujuan dan materi yang terhubung antar mata pelajaran.
Carilah topik atau proyek yang memungkinkan integrasi berbagai disiplin ilmu.
Misalnya, proyek "Menyelamatkan Lingkungan Sungai Lokal" bisa melibatkan guru IPA (ekosistem, polusi), guru Bahasa Indonesia (laporan observasi, kampanye), guru Matematika (analisis data polusi), dan guru Seni (poster, instalasi). Ini memungkinkan siswa mengalami masalah secara holistik.
Kedua, sepakati peran dan tanggung jawab masing-masing guru dalam siklus Kolb.
Guru IPA mungkin memfasilitasi Concrete Experience melalui observasi langsung di sungai.
Guru Bahasa Indonesia memandu Reflective Observation melalui sesi jurnal dan diskusi.
Guru Matematika dan Seni membantu pada tahap Abstract Conceptualization saat siswa menganalisis data dan merumuskan solusi kreatif.