TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program kerja Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung, Jawa Timur, Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin.
Pasangan Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin telah mulai pemerintahannya dengan menerapkan sejumlah program-program unggulan.
Mereka juga telah melewati masa 100 hari pertama masa kerjanya.
Gatut Sunu Wibowo memberikan perhatiannya untuk bidang infrastruktur, yakni pembangunan jembatan dan jalan di Kabupaten Tulungagung.
Pemkab Tulungagung masih menggenjot perbaikan jalan dan jembatan rusak di tengah upaya efisiensi anggaran.
Sekurangnya Pemkab Tulungagung sudah menyisihkan Rp 80 miliar untuk perbaikan jalan rusak yang menjadi sumber keluhan utama warga.
Menurut Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, sejauh ini rencana perbaikan sudah diagendakan dengan baik.
“Kami sudah menyediakan anggaran kurang lebih Rp 80 miliar untuk kegiatan fisik, infrastruktur terutama jalan yang rusak yang ada di seluruh Kabupaten Tulungagung,” tegas Bupati.
Menurut Bupati, rencana pelaksanaan proyek ini perlu disampaikan agar masyarakat tahu apa yang sedang dilakukan Pemkab Tulungagung.
Dia ingin memastikan masyarakat tahu bahwa bupati serta jajaran pejabat terkait berupaya merespons keluhan masyarakat, terkait kerusakan infrastruktur.
Selain alokasi dana Rp 80 miliar ini, Bupati juga jauh-jauh hari telah mencermati rencana Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
“Akhir bulan ini kami akan diskusi untuk mencermati PAK. Kami gali pos-pos mana yang bisa kami masuki,” jelasnya.
Jika masih ada sisa anggaran yang bisa diambil, maka akan difokuskan untuk kegiatan infrastruktur lagi.
Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, Perbaikan Jalan Meski Anggaran Terbatas
Untuk mematangkan rencana ini, Bupati akan mengumpulkan semua OPD terkait, seperti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan BPKAD.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah juga mencermati Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), jika memungkinkan untuk dimaksimalkan pada infrastruktur.
“Saya sampaikan, anggaran kita yang tersedia ini di semester awal ini Rp 80 miliar. Di semester kedua pasti ada tambahan, nggak tahu itu nanti Rp 20 miliar, Rp 30 miliar, Rp 50 miliar, atau Rp 100 miliar, kita tidak tahu,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung, Dwi Hari Subagyo, mengatakan alokasi Rp 80 miliar lebih banyak untuk infrastruktur di daerah selatan.
Misalnya, saat ini mulai kontrak perbaikan jalan Ngentrong-Gambiran sekitar Rp 20 miliar.
Kemudian akan menyusul Ngentrong-Campurdarat senilai Rp 4,4 miliar.
Sementara Kalitalun-Sine telah dianggarkan Rp 5 miliar.
“Selain itu ada sejumlah ruas jalan, seperti di Tanggunggunung-Sine. Kemudian ada beberapa titik di Kecamatan Pucanglaban,” paparnya.
Lanjutnya, kerusakan jalan di sirip-sirip Jalur Lintas Selatan (JLS) memang sangat besar.
Baca juga: Sepak Terjang Ahmad Baharudin Wakil Bupati Tulungagung, Eks Manager Perseta, Seorang Pengusaha
Salah satunya karena dilewati kendaraan proyek JLS dengan tonase melebihi ketentuan.
Karena itu Dwi Hari akan mengkoordinasikan dengan pemerintah pusat, terkait kompensasi perbaikannya.
“Makanya sebelumnya kami ke DPR RI, Alhamdulillah ada feedback positif. Komisi V DPR RI mau melihat kondisi infrastruktur di Kabupaten Tulungagung,” ucapnya.
Dwi Hari mengungkapkan, Pemkab Tulungagung sudah melakukan mitigasi risiko kebutuhan dana selama 5 tahun ke depan.
Sudah ada peta jalan (roadmap) untuk perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur, dengan anggaran sekitar Rp 800 miliar.
Mantan camat Ngantru ini yakin, tahun ini bisa mendapatkan sekitar Rp 100 miliar dari pemerintah pusat.
Besaran ini untuk menutup beberapa dana yang tidak diturunkan, dampak Perpres nomor 1 tahun 2025 yang mengatur efisiensi, seperti dana alokasi khusus dan dana yang lebih spesifik.
“Rp 80 miliar itu APBD murni. Jadi anggaran kita berkurangnya hampir 60 persen,” ungkap Dwi Hari.
Anggaran Rp 80 miliar ini diperkirakan setidaknya untuk 40 titik proyek.
Dinas PUPR mengejar sisa waktu 8 bulan untuk dimaksimalkan dalam proses pengerjaannya.
Total panjang jalan yang akan diperbaiki sekitar 20-30 kilometer.
“Ini ada pemeliharaan, ada konstruksi jadi dapatnya sekitar 20-30 kilometer itu,” tegasnya.
Salah satu jembatan yang dikerjakan tahun ini ada di Sukorejo Karangrejo, dan jalan Mojogitik di Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo. (TribunNewsmaker/TribunMataraman)