TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak lagi dituntut lengser, bupati Pati Sudewo kini malah dapat dukungan warga Sukolilo.
Jika sebelumnya gelombang aksi demo menuntut bupati Pati, Sudewo menggelora kali ini justru kebalikannya.
Diketahui sejumlah warga yang berasal dari Kecamatan Sukolilo, Pati turun ke jalan untuk dukung aksi bupati Sudewo.
Ratusan warga yang tergabung dalam Masyarakat Sukolilo Cinta Damai itu menggelar aksi di Lapangan Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Minggu (24/8/2025).
Kepimpinan Bupati Sudewo 'digoyang' setelah kebijakan kontroversinya menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
PBB-P2 merupakan pajak atas bumi dan/atau bangunan yang berada di kawasan perdesaan dan perkotaan.
Baca juga: Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN di Bekasi Terbongkar, Ternyata Sosok Ini Jadi Otak Pembunuhan
Pajak ini dipungut berdasarkan undang-undang perpajakan dan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD).
Kebijakan oleh mantan anggota DPR RI dua periode itu memicu kemarahan publik.
Meski kebijakan ini telah dibatalkan pada 8 Agustus 2025, warga tetap melanjutkan aksi sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan Sudewo.
Warga menuntut agar Sudewo mundur dari jabatannya karena dinilai kepemimpinannya tidak berpihak pada rakyat.
Warga Kecamatan Sukolilo telah memasang tenda teratak di Lapangan Desa Gadudero yang mereka namai Posko Cinta Damai Pati Kidul.
Massa yang mengaku berasal dari berbagai desa di Kecamatan Sukolilo itu berorasi sambil membawa beberapa spanduk dan poster berisi deklarasi dukungan untuk Sudewo.
Mereka membawa sejumlah spanduk, yang di antaranya bertuliskan "Manusia Tidak Ada yang Sempurna. Kesalahan Ucap Maafkanlah".
Kalimat dalam spanduk itu merujuk pada ucapan Sudewo beberapa waktu lalu yang viral di media sosial. Adapun ucapan itu menantang warga yang tak setuju dengan kebijakan PBB-P2 untuk berunjuk rasa.
Selain itu, juga terdapat spanduk berbunyi, "Warga Sukolilo Mendukung Bupati Pati Bpk. H Sudewo, ST, MT".