Program Kerja Kepala Daerah

Program Kerja Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, Bikin Program Kencan SAE hingga soal Tarif Parkir

Editor: Delta LP
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROGRAM WALI KOTA BLITAR - Inilah program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba. Foto tangkapan layar dari Instagram resmi Pemkot Blitar.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba.

Pasangan Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) dan Elim Tyu Samba telah mulai pemerintahannya dengan menerapkan sejumlah program-program unggulan.

Mereka juga telah melewati masa 100 hari pertama masa kerjanya.

Pada 100 hari pertama kerjanya itu, Mas Ibin membuat gebrakan lewat Program Kencan SAE di Kota Blitar.

Kencan SAE merupakan program inovasi dari Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin, di tahun pertama menjabat.

Kencan SAE kependekan dari Kendalikan Nafsu Cari Pasangan Secara Sar'i, Aman dan Hemat. 

Program ini, untuk membantu mencari pasangan bagi warga yang jomblo sekaligus memberikan pendidikan pra nikah untuk masyarakat.

Puluhan orang sudah mendaftar program Kencan SAE di Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim) pada awal pembukaan pendaftaran kala itu. 

Targetnya, di tahap awal ini, ada 200 orang pendaftar program Kencan SAE di Kota Blitar. 

"Di hari pertama dibuka pendaftaran pada Kamis (17/4/2025), sudah ada 52 orang yang mendaftar program Kencan SAE. Targetnya, di awal ini ada 200 orang pendaftar," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Blitar, Parminto, Sabtu (19/4/2025). 

Syarat pendaftar program Kencan SAE, yaitu, warga Kota Blitar belum memiliki suami maupun istri dan berusia minimal 19 tahun. 

Program Kencan SAE juga dibuka untuk warga Kota Blitar berstatus duda maupun janda yang sedang mencari jodoh berumah tangga. 

"Selama satu tahun ini, kami targetkan ada 1.000 pendaftar program Kencan SAE," ujar Parminto. 

Parminto menjelaskan, program Kencan SAE untuk memberikan pendidikan pra nikah kepada masyarakat.

Baca juga: Program 100 Hari Kerja Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, Gelar Program Kencan SAE bagi Para Jomblo

Pemkot akan menghadirkan narasumber untuk memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang pernikahan dan membangun rumah tangga. 

Program ini juga untuk mencegah kejadian hamil di luar nikah. 

"Sesuai rencana, program ini akan dilaunching setelah tanggal 26 April 2025. Setelah pesta rakyat Hari Jadi Kota Blitar," katanya. 

100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Syauqul Muhibbin dan Elim Tyu Samba. (Newsmaker Kolase/Wikipedia)

Dikatakannya, konsep program Kencan SAE, yaitu, pemerintah memfasilitasi tempat nongkrong kepada warga jomblo untuk berkumpul mencari pasangan. 

Kegiatan akan digelar di kafe tiap sebulan sekali pada malam minggu. 

"Nanti kami kelompokkan sesuai usia, lalu yang statusnya duda dan janda kami gabungkan dalam satu forum, biar ketemu jodohnya," katanya. 

"Program Kencan SAE lebih menekankan pada pendidikan sebelum menikah," pungkasnya. 

Wacana Penurunan Tarif Parkir

Para juru parkir (jukir) meminta Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin tidak mengeluarkan statment soal wacana penurunan tarif retribusi parkir tepi jalan di media sosial sebelum ada kejelasan pembahasan wacana itu. 

Hal itu disampaikan perwakilan jukir, Siswanto usai audensi dengan komisi III DPRD Kota Blitar, Senin (2/6/2025).

"Hari ini, kami, para jukir meminta Wali Kota tidak melakukan statment di medsos soal wacana penurunan tarif parkir sebelum ada kejelasan atau komunikasi dengan teman jukir," kata Siswanto. 

Siswanto mengatakan para jukir berharap Wali Kota tidak mengeluarkan pernyataan soal penurunan tarif retribusi parkir di tepi jalan sebelum komunikasi dengan juru parkir.

"Sampai saat ini, belum ada komunikasi dengan kami soal wacana itu. Kami sudah datang ke Dishub menanyakan soal itu. Dan tindak lanjutnya, kami audensi dengan dewan hari ini," ujarnya. 

PROGRAM WALI KOTA BLITAR - Para jukir melakukan audensi dengan DPRD Kota Blitar soal wacana Pemkot Blitar menurunkan tarif retribusi parkir, Senin (2/6/2025). Para jukir juga meminta Wali Kota Blitar tidak mengeluarkan pernyataan soal wacana penurunan tarif parkir di medsos sebelum ada kejelasan. (TribunJatim/Samsul Hadi)

Dikatakannya, para jukir minta dilibatkan dalam pembahasan wacana penurunan tarif retribusi parkir. 

Para jukir sebenarnya ingin tarif retribusi parkir tetap seperti sekarang, yaitu, Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 3.000 untuk mobil. 

Para jukir juga mengancam akan boikot tidak menyetorkan uang parkir kalau ada tekanan dari Pemkot Blitar terkait wacana penurunan tarif retribusi parkir. 

"Kalau ada tekanan kepada juru parkir, kami akan mogok. Kalau tetap statment di medsos tarif parkir diturunkan, kami boikot. Tidak setor uang parkir ke Pemkot. Tapi kami komitmen, kalau pemerintah mengembalikan seperti awal kami akan setor uang parkir ke PAD," katanya.

Baca juga: Sepak Terjang Syauqul Muhibbin Wali Kota Blitar 2025, Bertahun-tahun Kerja Jadi Asisten Ketua KPU RI

Ketua Komisi III DPRD Kota Blitar, Yudi Meira mengatakan, sudah menerima aspirasi dari para jukir.

Dalam aspirasinya, para jukir ingin agar tarif parkir tetap seperti sekarang.

"Kami menampung aspirasi jukir. Selama ini, kami juga belum ada komunikasi dengan Pemkot soal wacana itu. Itu kebijakan Pemkot, tapi masih wacana," katanya. 

Dikatakannya, selama belum ada pembahasan dan revisi aturan, DPRD meminta Pemkot Blitar tetap melaksanakan tarif retribusi parkir seperti sekarang, yaitu, sepeda motor Rp 2.000 dan mobil Rp 3.000.

"Kebijakan itu perlu kajian dulu dan dibahas dengan dewan. Aturannya harus dibahas dulu agar jelas. Kami juga minta Pemkot menertibkan parkir liar. Rencananya, kami juga memanggil Dishub membahas soal ini," ujarnya. (TribunNewsmaker/TribunJatim/Surya.co.id)