Program Kerja Kepala Daerah

Program Kerja Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Tak Ada Skema 'Work Form Anywhere' untuk ASN

Editor: Delta LP
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROGRAM WALI KTA JOGJA - Inilah program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan. Foto tangkapan layar dari akun resmi Instagram Hasto Wardoyo.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan.

Pasangan Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan telah mulai pemerintahannya dengan menerapkan sejumlah program-program unggulan.

Mereka juga telah melewati masa 100 hari pertama masa kerjanya.

Untuk meningkatkan pelayanan publik, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan tidak akan menerapkan skema Work Form Anywhere (WFA) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jogja.

Sehingga, Peraturan Menpan-RB No 4 Tahun 2025 tentang pelaksanaan tugas kedinasan pegawai ASN secara fleksibel pada instansi pemerintah belum diterapkan di Kota Pelajar.

"Saya belum, karena saya masih akan mengontrol kinerja ASN. Lagipula, saya masih baru. Jadi, masih perlu mengontrol kinerja ASN dulu," tandas Hasto, Kamis (19/6/25).

Bukan tanpa alasan, aturan anyar Kemenpan-RB itu mempersilakan ASN bekerja dengan jam fleksibel dan dari mana saja, termasuk di rumah, sesuai dengan karakteristik tugasnya.

Hasto khawatir, di tengah upaya mendongkrak produktivitas kerja ASN di Pemkot Yogyakarta, pelayanan publik bakal terganggu jika WFA diberlakukan.

"Mungkin, kalau saya di Kota Yogyakarta sudah enam bulan lebih, saya bisa mengondisikan untuk WFA atau apa. Tapi, kalau belum (terkondisi), saya akan mempelajari dulu," ungkapnya.

"Karena produktivitas ASN menurut saya masih perlu ditingkatkan. Jadi, jam kerjanya masih tetap normal, saya pertahankan dulu," tambah eks Kepala BKKBN RI tersebut.

Baca juga: Program 100 Hari Kerja Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo, Program Pendampingan Keluarga Tekan Perceraian

Menurutnya, butuh waktu tidak sebentar untuk memahami titik-titik kekuatan dan kelemahan jajarannya di Pemkot Yogyakarta, dalam menjalankan ketugasan.

Selama belum mendapat pemetaan yang valid, Hasto menandaskan, tidak akan gegabah mengubah jam maupun sistem kerja seluruh ASN-nya.

"Enam bulan saya baru bisa memahami, sek ra iso mlayu ya ditinggal saja. Kalau kita harus menunggu yang lambat, kan repot. Kita melayani masyarakat, jangan menunggu yang lambat," ujarnya

Realisasi Fisik Pemkot Yogyakarta

Hingga Mei 2025, Pemkot Yogyakarta mencatat realisasi fisik yang telah mencapai 41,93 persen, dan kinerja keuangan 29,19 persen. 

Menyikapi torehan tersebut, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mendorong percepatan realisasi fisik dan keuangan, terutama bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang kinerjanya masih rendah. 

"Jangan sampai ada salah satu, membuat profil penyerapan secara keseluruhan menjadi buruk. Perlu dicermati dan disikapi, untuk dicari jalan keluarnya seperti apa kalau memang terjadi masalah," tandasnya, Selasa (24/6/2025).

100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan. (Newsmaker Kolase/Wikipedia)

Hasto meminta paket-paket pekerjaan fisik layaknya di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) yang masih berproses lelang dan kontrak, agar segera dilakukan akhir Juni. 

Dengan begitu, pengerjaan dapat segera dimulai dan ada serapan keuangan, seperti untuk uang muka pekerjaan setidaknya sekitar 30 persen. 

"Masalah deadline, kapan mau dilelang, kapan kontrak, kapan dimulai pekerjaan dan selesai kapan, supaya nanti kita tidak kedodoran," cetusnya.

Termasuk realisasi pekerjaan dan kegiatan yang anggarannya bersumber dari alokasi Danais (Dana Keistimewaan) DIY, yang wajib diperhatikan pula.

Ia pun berharap, batas waktu pekerjaan proyek fisik tidak ditetapkan pada Desember, mengingat per tengah bulan tersebut sudah tutup buku.

"Lebih baik di-deadline paling telat November, karena kalau nanti ada apa-apa masih punya waktu. Yang kira-kira bisa dieksekusi, segera dieksekusi biar bisa terealisasi," ucap Hasto.

Baca juga: Sepak Terjang Hasto Wardoyo Wali Kota Yogyakarta 2025, Bertahun-tahun Jadi Dokter Sekaligus Birokrat

Sementara, Sekretaris Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Erna Susanti menyebut, target kinerja fisik OPD-nya sampai Mei 2025 mencapai 19,43 persen.

Meski demikian, ia mengakui, realisasi kinerja fisik yang sudah terealisasi sampai sejauh ini baru di kisaran 13,35 persen, sehingga ada deviasi 6,8 persen. 

Beberapa kegiatan yang masih berproses dan menjadi perhatian antara lain, pembangunan sistem drainase perkotaan, dan pemeliharaan berkala Jalan Sugeng Jeroni Cs.

Kemudian, pembangunan rumah susun di Muja Muju, pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat skala perkotaan, serta pemeliharaan tebing sungai.

"Terdapat enam paket pekerjaan yang sudah berkontrak mulai bulan Juni, yang diperkirakan bakal selesai paling lambat pertengahan Oktober," tandasnya.

"Tiga paket pekerjaan masih proses pemilihan penyedia dan satu paket belum dilimpahkan. Kegiatan pemeliharaan berkala Jalan Sugeng Jeroni sudah ada pemenang dan rencana kontrak akhir Juni," tambah Erna. (TribunNewsmaker/TribunJogja)