"Baik terkait dengan luka memar, izin saya jelaskan terlebih dahulu perbedaan lebam dan memar di kedokteran
forensik bahwa lebam tersebut terjadi pada saat seseorang telah meninggal."
"Jadi saya ulangi bahwa yang saya sebutkan adanya memar-memar tersebut pada kelopak atas mata kiri, ada pada bibir bawah bagian dalam, lengan atas kanan, dan juga lengan bawah kanan."
"Seperti itu untuk apakah itu dilakukan secara self harm? Itu berdasarkan hasil gelar perkara kemarin diinformasikan oleh penyidik bahwa adanya pada saat di Kemenlu itu di rooftopnya di lantai 12 ada kegiatan untuk memanjat tembok itu."
"Nah, itu yang dapat menyebabkan adanya memar pada lengan atas kanan seperti tersebut," terang Yoga.
Arya Daru Meninggal karena Mati Lemas
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengungkap penyebab kematian Diplomat Arya Daru setelah dilakukan rangkaian penyelidikan oleh polisi.
Menurut Kombes Wira, dapat disimpulkan bahwa Arya Daru meninggal karena mati lemas.
Selain itu tak ada juga indikasi keterlibatan pihak lain dalam proses kematian Arya Daru ini.
"Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Kombes Wira dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).
Pernyataan Kombes Wira ini didukung dengan hasil pemeriksaan forensik yang diungkap Dokter Forensik dari RSCM, Dokter Yoga Tohjiwa.
Menurut Dokter Yoga, Arya Daru meninggal karena gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas hingga menyebabkan mati lemas.
"Maka sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas," ungkap Dokter Yoga.
Aktivitas Arya Daru di Rooftop Gedung Kemlu
Terungkap rekaman CCTV yang memperlihatkan aktivitas Arya Daru di Gedung Kementerian Luar Negeri yang menjadi kantor tempat ia bekerja.
Pada pukul 21.39 WIB, berdasarkan CCTV pos 1 Kemlu, Arya Daru turun dari taksi nomor lambung RD2323.