PPG 2025

Jurnal Modul 3 FPPN PPG 2025: Inspirasi Menulis Refleksi Profesional Dilengkapi Topik 1, 2, dan 3!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bingung menyusun jurnal Modul 3 FPPN? Cek referensi jurnal Modul 3 PPG 2025 dengan jurnal Topik 1, 2, dan 3 secara lengkap lewat artikel ini!

Bingung menyusun jurnal Modul 3 FPPN? Cek referensi jurnal Modul 3 PPG 2025 dengan jurnal Topik 1, 2, dan 3 secara lengkap lewat artikel ini!

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini tersedia 4 contoh jurnal lengkap untuk Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025. Guru peserta PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2025 diwajibkan mengunggah jurnal Modul 3 FPPN setelah menyelesaikan latihan pemahaman, cerita reflektif, dan post test di platform Ruang GTK.

Jurnal ini menjadi bentuk refleksi mendalam dari pengalaman belajar guru dalam memahami filosofi pendidikan dan pentingnya nilai-nilai dalam dunia pendidikan. Contoh-contoh jurnal yang disajikan dalam artikel ini mencakup seluruh topik di Modul 3, mulai dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara, urgensi pendidikan nilai, hingga pembahasan mengenai kode etik guru.

Topik pertama membahas filsafat Pancasila dan pandangan Ki Hadjar Dewantara sebagai dasar pendidikan nasional.

Topik kedua menyoroti pentingnya nilai dalam sistem pendidikan dan bagaimana strategi menginternalisasikannya kepada peserta didik.

Topik ketiga mengajak guru untuk merenungkan peran kode etik dalam menjaga profesionalisme dan integritas sebagai pendidik.

Contoh jurnal ini dapat digunakan sebagai referensi agar penulisan jurnal menjadi lebih fokus, sesuai konteks mata pelajaran dan jenjang kelas masing-masing. Diharapkan dengan referensi ini, jurnal yang disusun bisa lebih cepat divalidasi oleh penguji di sistem PPG.

Selengkapnya simak contoh jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025, yang Tribunnews.com kutip dari beberapa sumber berikut ini.

Contoh Jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025

Jurnal Pembelajaran Modul 3

Filosofi Pendidikan Dan Pendidikan Nilai

“Filsafat Pancasila Dan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Sebagai Landasan Pendidikan Nasional”

A. Filsafat Pancasila sebagai Landasan Filosofi Pendidikan Indonesia

Mempelajari kembali Filsafat Pancasila dalam konteks pendidikan menyadarkan saya bahwa setiap kegiatan belajar mengajar di kelas haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa.

Selama ini, saya mungkin telah menerapkannya secara implisit, namun kini saya lebih sadar untuk merancangnya secara eksplisit.

Dalam pembelajaran IPAS materi "Bagian Tumbuhan dan Fungsinya" di kelas 4, nilai-nilai Pancasila dapat diintegrasikan sebagai berikut:

1. Sila 1 - Ketuhanan Yang Maha Esa: Sebelum memulai pembelajaran, saya akan mengajak peserta didik untuk berdoa dan mengucap syukur atas anugerah Tuhan berupa aneka ragam tumbuhan yang memberikan banyak manfaat (oksigen, makanan, keindahan). Ini menanamkan rasa religiusitas dan kesadaran bahwa alam adalah ciptaan-Nya yang harus dijaga.

2. Sila 2 - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Dalam kegiatan kelompok, saya akan menekankan pentingnya saling menghargai pendapat teman, berbagi tugas dengan adil saat mengamati tumbuhan, dan memperlakukan objek pengamatan (tumbuhan) dengan baik tanpa merusaknya.

3. Sila 3 - Persatuan Indonesia: Kegiatan belajar kelompok dengan anggota yang beragam latar belakangnya merupakan miniatur dari Bhinneka Tunggal Ika. Mereka bekerja sama (gotong royong) untuk satu tujuan, yaitu memahami fungsi bagian tumbuhan. Tumbuhan itu sendiri adalah simbol persatuan; akar, batang, dan daun bekerja sama untuk kehidupan seluruh tumbuhan.

4. Sila 4 - Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Saat presentasi hasil pengamatan kelompok, saya akan membuka ruang diskusi (musyawarah) untuk mencapai pemahaman bersama. Setiap anak berhak mengeluarkan pendapat dan kita akan menyimpulkan hasil belajar secara demokratis.

5. Sila 5 - Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Semua peserta didik, tanpa memandang kemampuan awalnya, mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar, bertanya, dan menggunakan alat peraga. Manfaat dari pembelajaran ini (pengetahuan tentang tumbuhan) adalah hak bagi setiap anak.

B. Filosofi Pendidikan Indonesia Berdasarkan Pokok Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD)

Halaman
123