Kematian Prada Lucky

Dugaan Ayah Prada Lucky Ada Manipulasi Laporan Medis Kematian Anaknya, Desak Dokter Tanggung Jawab

Editor: Delta LP
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEMATIAN PRADA LUCKY - (kiri) Prada Lucky / (kanan) Serma Christian Namo || Serma Christian Namo tak terima anaknya tewas diduga dianiaya senior, tuntut keadilan. Serma Christian Namo, menyampaikan harapannya di hadapan Pangdam IX/Udayana terkait kematian sang anak.

Selain itu, Christian menduga ada manipulasi laporan medis terkait kematian Prada Lucky.

"Pertanggungjawaban dokter Kes Batalyon yang memanipulasi data informasi atau data. Pertanggungjawaban dokter Yon harus dipertanyakan kredibilitasnya seorang dokter hingga berani memanipulasi data atau laporan medis," katanya, Senin, dikutip dari POS-KUPANG.com.

Selanjutnya, Christian mengklaim memiliki bukti perihal tuduhannya ke para medis Batalyon yang diduga melakukan manipulasi laporan medis.

"Tidak bermaksud menyudutkan siapapun," ungkapnya.

Christian lantas meminta para pelaku harus bertanggungjawab dan dihukum seberat-beratnya bahkan hukuman mati, termasuk pemecatan.

"Ankum harus pertanggung jawabkan semua yang terjadi di dalam satuan yang dipimpin olehnya. Proses pelaku secepatnya dengan transparan dan terbuka," imbuhnya.

Ankum merujuk pada istilah militer yang berarti atasan yang berhak menghukum.

KEMATIAN PRADA LUCKY - Ibu kandung almarhum Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey bersimpuh di kaki Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto. Ia memohon keadilan bagi anaknya, Senin, (11/8/2025) di rumah duka Lucky Namo, Kelurahan Kuanino Kota Kupang. (PosKupang/Irfan Hoi)

Ibu Prada Lucky Bersimpuh

Ibu kandung Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey, bersimpuh di kaki Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto.

Sepriana berulang kali meminta agar anaknya mendapat keadilan, dan memproses pelaku secara transparan.

"Tolong, saya butuh keadilan bapak. Saya serahkan anak saya sebagai seorang tentara, tolong, saya mohon bapak. Tolong jangan ada fitnah lagi," ujarnya ketika berlutut di hadapan Piek, Senin, dilansir POS-KUPANG.com.

"Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum. Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya. Saya mohon keadilan buat anak saya," lanjutnya.

Piek kemudian membopong dan menenangkan ibunda Prada Lucky.

Selanjutnya, Sepriana meminta agar tidak boleh lagi ada kejadian serupa.

"Saya diputus kontak, seorang anak dan ibu diputus kontak. Itu sakit. Saya ke sana dia keadaan koma," imbuhnya. (TribunNewsmaker/Tribunnews/PosKupang)