Namun, keempat anaknya nampak masih merasa kehilangan.
Diceritakan Idung, putri sulungnya, Sherly masih sering pingsan ketika mengingat mendiang mamanya.
Pun kondisi fisik Sherly juga disebut masih lemah.
"Untuk saat ini yang kita rasain kehilangan orang yang kita sayangi."
"Si kakak masih inget mamanya terus, masih pingsan, masih lemas," ucap Idung.
Sementara putra kedua Mpok Alpa dan Idung, Alfatih Darmadina alias Petong terus dialihkan fokusnya pada kesibukan lain supaya tidak teringat mamanya.
Bocah sembilan tahun ini, pelan-pelan bisa mengerti kepergian mamanya setelah dinasihati oleh Idung.
"Kalau si Petong, dia punya kesibukan sengaja kita aktivitas main. Biar nggak inget mamanya."
"Kita nasihatin pelan-pelan 'dek, mama itu nggak pergi, mama itu nunggu kita, tinggal kita nih kapan bagiannya'," tukas Idung lagi.
Putra kembar mereka, Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina nampak terlihat gelisah sepeninggal Mpok Alpa.
Seolah bayi yang bayi yang baru lahir pada Oktober 2024 itu, sudah mengerti rasanya kehilangan.
Diakui Idung, nampaknya kedua putra bungsu mereka memiliki ikatan batin yang kuat dengan Mpok Alpa.
"Kalau si kembar dari mulai awal pertama almarhumah mau dikebumikan ngerasa gelisah, sampai sakit kan si kembar."
Bahkan Raffi dan Raffa sempat demam beberapa waktu lalu.
Hingga Raffa, bocah yang hampir berusia setahun itu sampai harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami diare serta muntah.
"Kemarin panas dua-duanya. Kalau kata orang tua 'kemana baju yang terakhir dipakai' dipakein terus dipeluk."
Si kembar juga masih sakit, mungkin iketan batin ya sama orang tua lebih kuat," tutupnya.
(TribunNewsmaker.com/ TribunJakarta)