Di dalam lokus ada DNA yang bersaling berpasangan.
Kemudian dokter akan melihat profil dari anak.
"Profil anak ini akan dibandingkan dengan terduga ayah. Jika separuh dari DNA si anak ini merupakan sesuai dengan profil DNA ayah, maka itu secara statistik perhitungannya 99,999 persen itu adalah anaknya," jelas dr Ade kepada Tribunnews.com, baru-baru ini.
Sampel DNA dapat diambil dari anak, ibu, dan pria yang diduga sebagai ayah.
Biasanya dan paling umum adalah darah dari pembuluh vena (<1>
Maupun usapan dari bagian dalam pipi (buccal swab), menggunakan cotton swab steril.
Akurasinya Tidak 100 Persen?
Meski tingkat akurasi tes DNA sangat tinggi, yakni mencapai 99,999 persen, hasilnya tidak pernah dinyatakan 100 persen mutlak.
“Kenapa tidak 100 persen? Karena yang diperiksa hanya 23 lokus DNA dari total seluruh kromosom manusia,” kata dr. Ade.
Standar internasional, termasuk dari Interpol juga menggunakan 23 lokus sebagai acuan.
Pemeriksaan lebih dari itu dimungkinkan, namun biayanya sangat mahal dan tidak semua laboratorium di Indonesia memiliki fasilitas atau akreditasi untuk melakukannya.
(TribunNewsmaker.com/ Tribunnews)