TRIBUNNEWSMAKER.COM - Demo besar-besaran yang terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, melahirkan sosok yang menjadi sorotan publik.
Ia adalah Ahmad Husein, inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB).
Awalnya, Ahmad Husein dikenal sebagai penggerak massa yang menuntut Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya.
Bersama ratusan ribu orang, ia menggeruduk kantor bupati hingga berdebat sengit dengan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Riyoso.
“Kami itu yang bayar (gaji) itu masyarakat,” tegas Ahmad Husein kala itu, yang ucapannya sempat terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Namun, beberapa hari setelah perdebatan panas tersebut, publik dikejutkan dengan beredarnya foto Husein bersama Bupati Sudewo.
Baca juga: Respon Ahmad Husein Dituduh Beli Motor Baru Seusai Batalkan Demo Pati dan Damai dengan Bupati Sudewo
Dalam foto itu, ia menyatakan telah berdamai dan membatalkan rencana demo lanjutan pada 25 Agustus 2025.
“Saya secara pribadi sudah tidak ada tuntutan Sudewo lengser. Intinya mohon maaf pada masyarakat."
"Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan 25 batal demo,” ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Sontak, keputusan itu membuat banyak warga Pati kecewa.
Apalagi, tak lama setelah foto tersebut beredar, video Ahmad Husein membeli motor baru juga viral di Facebook dengan narasi miring dari warganet.
Bantah Disuap
Tudingan bahwa dirinya disuap pun mencuat. Namun, Ahmad Husein dengan tegas membantah.
Ia menegaskan tidak pernah menerima uang dari Bupati Sudewo.
“Biarin saja, besok kan kelihatan (apakah saya disuap atau tidak). Wong omahku yo elek wae kok (rumah saya juga jelek saja kok),” katanya.
Ia menjelaskan, pertemuan dengan Sudewo terjadi di rumah seorang pengusaha di Kecamatan Juwana, Pati.
Saat itu, ia mengajak dua pentolan AMPB lain, yakni Teguh Istiyanto dan Supriyono. Namun, keduanya tidak ikut dalam kesepakatan damai.
Baca juga: Sosok Istri Bupati Sudewo, Atik Kusdarwati yang Ikut Disoraki Warga Pati Saat Demo Besar-besaran
Ubah Haluan
Menurut Husein, keputusan berdamai didasari komitmen Sudewo terkait transparansi anggaran.
Dari situlah ia mulai mengubah sikap. Demo besar untuk menurunkan bupati dibatalkan, sementara gerakan AMPB hanya difokuskan untuk menolak kenaikan PBB-P2.
“Sudah batal ini, saya sudah tidak berkecimpung di sana lagi, dan masyarakat sudah saya kasih tahu, tanggal 25 batal."
"Pertimbangannya, semakin saya lihat, orang-orang itu semakin melenceng jauh. Kayak-kayak ditunggangi politik, kalau saya kan dari awal riil dari masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, gerakan yang sebelumnya ia bentuk ternyata dimanfaatkan oleh segelintir pihak yang memiliki kepentingan politik.
“Saya secara pribadi sudah tidak ada tuntutan Sudewo lengser. Kalau saya dari awal kan memang dari masyarakat, tidak ada tunggangan politik,” tukas Husein.
Kini, ia menegaskan hubungannya dengan Bupati Sudewo sudah baik.
“Tapi saya sudah tidak terlibat dengan gerakan yang masih berjalan sekarang. Saya sama Pak Sudewo sekarang baik-baik saja,” ujarnya.
(Tribunnewsmaker.com/Candra)