Unggahan ini mendapat ribuan komentar dan menjadi trending di platform X (Twitter), menandakan bahwa kabar ini melampaui batas olahraga dan masuk ke ranah budaya populer.

Dari dunia tenis, Iga Swiatek, petenis nomor satu dunia asal Polandia, turut menyampaikan ucapan selamat melalui wawancara dengan ESPN.

Ia menyebut Swift sebagai “ikon inspiratif” dan mengaku mengikuti perkembangan hubungan Swift-Kelce sejak awal.

Swiatek juga menyatakan bahwa momen ini menunjukkan bahwa “bahagia di luar lapangan atau panggung adalah kemenangan tersendiri.”

Yang paling mengejutkan datang dari Presiden Donald Trump, yang dalam wawancara dengan AP News menyebut Kelce sebagai “pria yang hebat” dan mendoakan yang terbaik untuk pasangan tersebut.

Pernyataan ini menarik perhatian karena Trump sebelumnya pernah mengkritik Swift secara terbuka terkait pandangan politiknya, terutama menjelang pemilu 2020.

Ucapan hangat ini dianggap sebagai bentuk rekonsiliasi simbolik, atau setidaknya pengakuan atas popularitas dan pengaruh Swift yang tak terbendung.

Reaksi lintas sektor ini menunjukkan bahwa pertunangan Swift dan Kelce bukan sekadar momen pribadi, melainkan peristiwa budaya yang menyatukan dunia olahraga, musik, dan politik dalam satu narasi publik yang kuat.

5. Kisah Cinta yang Tumbuh Bersama Musik dan Olahraga

Hubungan Taylor Swift dan Travis Kelce tidak dimulai di bawah sorotan kamera, melainkan tumbuh perlahan di antara panggung konser dan lapangan hijau.

Semuanya berawal pada Juli 2023, ketika Kelce menghadiri konser Eras Tour di Kansas City.

Ia sempat mencoba memberikan gelang persahabatan bertuliskan nomor punggungnya, 87, kepada Swift—sebuah tradisi di kalangan penggemar Swift yang kemudian menjadi simbol awal kedekatan mereka.

Tak lama setelah itu, Swift mulai terlihat di tribun penonton pertandingan Kansas City Chiefs, pertama kali pada laga melawan Chicago Bears, September 2023.

Kehadirannya memicu spekulasi media,.

Pasangan ini tetap menjaga privasi hingga akhirnya tampil bersama secara terbuka di beberapa acara NFL dan konser.

Kelce kemudian mengikuti tur Swift ke 11 negara, termasuk Argentina, Australia, Singapura, Prancis, Inggris, Irlandia, Belanda, Jerman, dan Amerika Serikat.

Ia terlihat mendukung Swift dari belakang panggung, bahkan ikut menari di area VIP saat konser berlangsung.

Kehadiran Kelce di berbagai negara menunjukkan hubungan mereka bukan sekadar romansa jarak jauh, tetapi komitmen lintas benua yang menyatu dengan ritme karier masing-masing.

Nomor punggung Kelce, 87, menjadi simbol penting dalam hubungan mereka.

Penggemar Swift mengaitkannya dengan lirik lagu “Mary’s Song (Oh My My My)” dari album debut Swift, yang berbunyi:

“I’ll be 87, you’ll be 89…”

Lirik ini dianggap sebagai ramalan tak sengaja, mengingat Swift lahir tahun 1989 dan Kelce mengenakan nomor 87 di timnya.

Lebih dari itu, Swift mulai menyisipkan referensi romantis tentang Kelce dalam konsernya.

Di beberapa pertunjukan Eras Tour, ia mengubah lirik lagu seperti “So High School” dan “Enchanted” untuk mencerminkan perasaan dan momen yang mereka alami bersama.

Perubahan kecil ini menjadi sorotan penggemar, yang melihatnya sebagai bukti bahwa hubungan mereka telah menjadi bagian dari narasi musikal Swift.

(Tribnnewsmaker.com/Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)