Alih-alih menerima tantangan tersebut, Ahmad Sahroni memilih merespons dengan nada santai dan sarkastis.
Lewat unggahan Instagram pribadinya, ia menyatakan tidak akan meladeni ajakan debat itu.
"Ane gak akan ladenin org yg ajak debat ane, ane mau bertapa dl bia pinter krn ane masih bloon. ane ini masih bego," tulis Sahroni, seakan merendahkan diri di tengah gelombang kritik.
Rekam Jejak Ahmad Sahroni
Ahmad Sahroni bukan nama asing dalam dunia politik dan bisnis Indonesia. Lahir di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 8 Agustus 1977, ia berasal dari keluarga sederhana.
Ibunya pernah berjualan nasi Padang di Pelabuhan Tanjung Priok, sementara masa kecilnya diisi dengan berbagai pekerjaan seperti tukang semir sepatu, ojek payung, hingga sopir antar-jemput anak sekolah.
Perjalanan kariernya terbilang impresif.
Ia pernah menjabat sebagai direktur utama beberapa perusahaan, mengelola bisnis transportasi bahan bakar minyak dengan kapal tongkang, serta merambah dunia properti. Julukan "crazy rich Tanjung Priok" pun melekat pada dirinya, terutama karena kecintaannya pada otomotif.
Ia dikenal sebagai pendiri dan presiden Brotherhood Club Indonesia, serta ketua Ferrari Owner's Club Indonesia.
Di dunia politik, Ahmad Sahroni mulai aktif sejak bergabung dengan Partai NasDem pada tahun 2013.
Setahun kemudian, ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta III.
Kini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI untuk periode 2019–2024 yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
Tak hanya di legislatif, Sahroni juga pernah dipercaya Anies Baswedan sebagai Ketua Pelaksana ajang Formula E 2022.
Di internal partainya, ia menjabat sebagai Bendahara Umum DPP NasDem sejak 2019 hingga sekarang.
Dari sisi pendidikan, ia menempuh S-1 di STIE Pelita Bangsa (2009), menyelesaikan S-2 di Stikom InterStudi (2020), dan meraih gelar doktor ilmu hukum dari Universitas Borobudur Jakarta pada 2024.
Baca juga: Profil Dave Laksono Wakil Ketua Komisi I, Buru-buru Tutup Rapat saat Ada Demo di DPR, Lulusan AS