Sementara sang ayah, Zulkifli, terlihat sangat terpukul hingga tubuhnya bergetar hebat.
Ia bahkan sempat dipapah keluarga karena napasnya sesak, dan hanya bisa duduk sambil menahan tangis yang tidak kunjung reda.
Ketika tanah merah mulai menutupi tubuh putranya yang sudah berbalut kain kafan, barulah sang ayah memberanikan diri mendekat.
Dengan tangan gemetar, ia menaburkan bunga ke atas pusara Affan, meski wajahnya tampak penuh kesedihan yang sulit terbendung.
Kakak laki-laki Affan terlihat sangat lemah hingga hampir pingsan, menyaksikan tubuh adiknya perlahan menyatu dengan tanah.
Sejumlah pengemudi ojol yang hadir ikut menunjukkan solidaritas. Mereka mengepalkan tangan ke udara sambil membawa bendera kuning, tanda duka cita mendalam.
Di sela prosesi pemakaman, suara lantang dari pelayat terdengar menyerukan perlawanan.
“Usut tuntas kasusnya!” seru mereka, meminta keadilan atas tragedi yang menimpa Affan.
Sorakan itu bergema di tengah tangisan, seakan menjadi pesan kuat agar peristiwa ini tidak dibiarkan begitu saja.
Prosesi pemakaman pun berlangsung khusyuk, meski suasana dipenuhi dengan campuran duka, doa, dan semangat untuk mencari keadilan.
Rekan-rekan ojol yang rata-rata hadir sebagai pelayat, tidak hanya meneteskan air mata, tetapi juga terlihat menundukkan kepala dengan penuh hormat.
Baca juga: Tangis Pilu Kakak Affan Kurniawan di Pemakaman, Adik Tewas Dilindas Rantis Brimob, Sampai Dipapah
Lautan Ojol
Ratusan lebih pengemudi ojol ikut dalam iring-iringan mobil jenazah untuk mengantarkan jasad Affan Kurniawan ke tempat peristirahatan terakhir.
Sejumlah warga yang berada di trotoar jalan menyaksikan jalan yang dilalui iring-iringan tersebut tampak menghijau karena warna jaket yang digunakan masing-masing pengemudi ojol tersebut.
Para warga yang tengah berada di sisi jalan pun mengabadikan momen solidaritas pengemudi ojol ini berlangsung.
Mereka seraya melantunkan shalawat atas kepergian dari Affan, dan meneriakkan persatuan untuk para driver ojol.