Sosok Tyler Robinson Gen Z yang Tembak Mati Charlie Kirk di Utah, Sempat Makan Malam Bareng Keluarga
INilah sosok Tyler Robinson Gen Z yang tembak mati Charlie Kirk di Utah, sempat makan malam bareng keluarga.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Sosok Tyler Robinson Gen Z yang Tembak Mati Charlie Kirk di Utah, Sempat Makan Malam Bareng Keluarga
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pemuda bernama Tyler James Robinson, berusia 22 tahun, diduga kuat sebagai pelaku yang menewaskan aktivis konservatif asal Amerika Serikat, Charlie Kirk, dalam sebuah acara kampus di Utah.
Peristiwa mengejutkan itu terjadi ketika Charlie Kirk hadir sebagai pembicara dalam sebuah debat publik yang diselenggarakan di Utah Valley University pada siang hari, Rabu (10/9/2025).
Dalam insiden mengenaskan tersebut, Charlie Kirk yang dikenal luas sebagai sekutu politik Presiden Donald Trump sekaligus pendukung garis keras terhadap Israel, menjadi korban penembakan hingga meninggal dunia.
Kejadian ini sontak mengguncang publik Amerika Serikat, terutama kalangan konservatif, karena Kirk selama ini dianggap sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh di dunia aktivisme kampus.
Setelah penembakan maut tersebut, aparat kepolisian Utah bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan hingga akhirnya pada Jumat (12/9/2025), mereka berhasil menangkap tersangka utama, yakni Tyler Robinson.
Proses penangkapan ini terjadi hanya 33 jam setelah penembakan yang merenggut nyawa Kirk, menunjukkan betapa intens dan seriusnya pihak berwenang menangani kasus ini.
Fakta mengejutkan terungkap ketika diketahui bahwa peran besar dalam penangkapan Robinson justru datang dari sang ayah sendiri, yang mengenali wajah putranya dari foto-foto terduga pelaku yang disebarkan oleh FBI.
Merasa tidak bisa berdiam diri, sang ayah akhirnya mendorong Robinson untuk segera menyerahkan diri kepada pihak berwajib agar kasus ini bisa diselesaikan sesuai dengan jalur hukum.
Berdasarkan laporan ABC News, Robinson pada awalnya menunjukkan penolakan keras untuk menyerahkan diri, namun setelah melalui berbagai pertimbangan, ia akhirnya berubah pikiran.
"Seorang anggota keluarga Tyler Robinson menghubungi seorang teman keluarga, yang menghubungi Kantor Sheriff Washington County dengan informasi bahwa Robinson telah mengakui kepada mereka atau menyiratkan bahwa dia telah melakukan insiden itu," ungkap Gubernur Utah, Spencer Cox.
Baca juga: Tampang Pelaku yang Tembak Mati Politisi Charlie Kirk, Jadi Luka untuk Istri dan 2 Anak Masih Balita

Informasi penting tersebut menjadi titik balik yang mempercepat proses penangkapan Robinson, karena pihak kepolisian mendapat bukti tambahan dari lingkaran terdekat pelaku.
Orang yang menjadi perantara laporan itu disebut-sebut adalah seorang pendeta muda yang bersahabat dengan keluarga Robinson, sekaligus seorang perwira dari satuan tugas US Marshals Service.
Pendeta muda tersebut kemudian menyarankan ayah Robinson untuk tetap menjaga dan mengawasi putranya sampai pihak FBI tiba di lokasi guna memastikan proses penangkapan berjalan lancar dan aman.
Akhirnya, Robinson ditangkap pada Kamis malam (11/9/2025) waktu setempat, lalu langsung dibawa menuju Penjara Utah County yang berlokasi di Spanish Fork, tidak jauh dari tempat insiden penembakan.
Ia di penjara tersebut pada dini hari Jumat, menandai babak baru dalam proses hukum yang akan menjeratnya atas dugaan keterlibatan dalam pembunuhan tokoh konservatif Charlie Kirk.

Sosok Tyler Robinson
Tyler Robinson merupakan seorang penduduk asli Utah yang tinggal bersama orang tuanya, mengutip BBC.
Pada konferensi pers pada hari Jumat, pejabat FBI menolak untuk membahas latar belakang Robinson, kecenderungan politik, hingga motif pembunuhan.
FBI menekankan bahwa penyelidikan soal kasus tewasnya Kirk sedang berlangsung.
Gubernur Utah Spencer Cox mengatakan seorang anggota keluarga Tyler Robinson yang diwawancarai oleh penyelidik FBI menyatakan bahwa terduga pelaku telah menjadi "lebih politis" dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: FBI Terima 7.000 Petunjuk Penembakan Charlie Kirk, Kumpulkan Bukti Forensik, Termasuk Jejak Sepatu

Kerabat Robinson yang diwawancarai itu juga mengatakan bahwa selama percakapan makan malam sebelum serangan itu, Robinson menilai Kirk sosok yang penuh kebencian dan menyebarkan kebencian.
Berdasarkan catatan sipil, Robinson rupanya sempat terdaftar sebagai pemilih yang tidak terafiliasi, atau nonpartisan, di Utah dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
Sementara orang tua Robinson, Matthew Carl Robinson dan Amber Denise Robinson.
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Pendidikan Tinggi Utah mengatakan Tyler James Robinson adalah siswa tahun ketiga dalam program magang listrik di Dixie Technical College.
“Dia sebelumnya menghabiskan satu semester di Utah State University pada 2021."
"Dan mendapatkan kredit pendaftaran bersamaan melalui Utah Tech University saat berada di sekolah menengah antara 2019 dan 2021,” tambahnya.
Akun media sosial menunjukkan ayah Robinson bekerja untuk membuat meja dapur dan bisnis instalasi kabinet.
Sementara ibunya adalah seorang pekerja sosial. Keluarganya adalah Mormon dan aktif di gereja lokal.
Kronologi Penembakan Charlie Kirk
Ringkasan Utama
- Charlie Kirk tewas ditembak saat debat publik di kampus Utah Valley University
- Penembakan terjadi dari jarak sekitar 200 kaki, peluru mengenai leher
- Kirk sempat menjalani operasi, namun meninggal beberapa jam kemudian
- Presiden Trump menyebut Kirk sebagai “tokoh legendaris” dan “suara anak muda”
- FBI dan ATF turun tangan, kampus ditutup sementara
- Kirk meninggalkan istri dan dua anak, serta warisan politik konservatif yang luas

Berikut kronologi penembakan dikutip CBS News, USA Today, dan AFP:
- 10 September 2025, pukul 12:10 siang waktu setempat Kirk sedang menjawab pertanyaan mahasiswa dalam sesi debat terbuka “Prove Me Wrong”
- Terdengar suara tembakan dari arah gedung Losee Center, sekitar 200 kaki dari lokasi acara
- Peluru mengenai leher bagian kiri Kirk, ia tersungkur di kursi dan segera dievakuasi oleh tim keamanan
- Kampus langsung ditutup, FBI dan ATF turun tangan, serta seluruh kelas dibatalkan
- Kirk sempat menjalani operasi darurat, namun dinyatakan meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit
- Istrinya, Erika Frantzve, dan dua anak mereka dilaporkan berada di lokasi saat insiden terjadi.
Charlie Kirk dikenal luas sebagai salah satu aktivis konservatif paling berpengaruh di Amerika Serikat, sekaligus sekutu politik yang dekat dengan Presiden Donald Trump.
Trump pun mengumumkan kematian Kirk melalui Truth Social.
Dikutip dari USA Today, Trump menyebut Kirk sebagai “tokoh hebat, bahkan legendaris” yang paling memahami hati generasi muda Amerika.
“Charlie Kirk yang Agung, bahkan legendaris, telah wafat. Tak seorang pun yang memahami atau memiliki hati anak muda di Amerika Serikat lebih baik daripada Charlie,” tulis Trump.
Ia menambahkan, “Dia dicintai dan dikagumi oleh semua orang, terutama saya, dan sekarang, dia sudah tiada. Melania dan saya turut berduka cita untuk istrinya yang cantik, Erika, dan keluarganya. Charlie, kami mencintaimu!”
Baca juga: Sosok & Profil Donald Trump, Presiden AS Kontroversial Arena Politik Internasional, Pebisnis Ulung

Siapa Charlie Kirk?
Charlie Kirk lahir pada 14 Oktober 1993 di pinggiran Chicago. Ia mendirikan Turning Point USA pada usia 18 tahun bersama aktivis Tea Party William Montgomery.
Organisasi ini bertujuan menyebarkan nilai-nilai konservatif di sekolah dan kampus, terutama di wilayah liberal.
Dikutip dari Forbes dan Wikipedia, Kirk dikenal sebagai influencer politik yang menggabungkan gaya komunikasi digital, retorika agama, dan aktivisme kampus.
Ia menjadi pembawa acara The Charlie Kirk Show, salah satu podcast politik paling populer di AS, dan memiliki jutaan pengikut di media sosial.
Ia juga menjadi pembicara tetap di Konvensi Nasional Partai Republik dan menjabat sebagai penasihat informal Donald Trump Jr. Pada Maret 2025, Kirk ditunjuk sebagai anggota Dewan Pengunjung Akademi Angkatan Udara AS oleh Presiden Trump.
Pengaruh dan Kontroversi
Charlie Kirk adalah wajah dari konservatisme generasi muda yang tajam dan berani. Ia menolak pemisahan antara gereja dan negara, menyebut pertarungan politik sebagai “pertempuran spiritual”, dan sering memimpin massa dalam seruan “Christ is King!”
Namun, ia juga menuai kontroversi karena menyebarkan teori konspirasi seperti “Great Replacement”, menolak validitas pemilu 2020, dan menyuarakan skeptisisme terhadap pandemi COVID-19.
Dikutip dari Politico, Kirk secara aktif mempromosikan narasi anti-kiri dan menyebut kampus sebagai “medan perang ideologis”.
Turning Point USA di bawah kepemimpinannya meluncurkan kampanye pemilih muda senilai 100 juta dolar untuk mendukung Trump dalam Pilpres 2024.
Organisasi ini juga menjalankan situs Professor Watchlist yang mendokumentasikan dosen-dosen yang dianggap menyebarkan propaganda kiri.
Respons Publik dan Politik
Tokoh lintas partai menyampaikan belasungkawa. Wakil Presiden JD Vance menyebut Kirk sebagai “genuinely good guy and a young father”.
Gubernur Utah Spencer Cox, dikutip dari AFP, menegaskan bahwa “violence has no place in our public life” dan menyerukan persatuan melawan kekerasan politik.