Berita Viral
Sindiran Jane, Bule Jerman yang Lama Tinggal di Indonesia ke Pejabat, Singgung Rumah Mewah Bak Raja
Sindiran Jane, bule asal Jerman yang sudah lama tinggal di Indonesia ke pejabat tanah air, singgung rumah mewah bak raja
Editor: Talitha Desena
Sindiran Jane, bule asal Jerman yang sudah lama tinggal di Indonesia ke pejabat tanah air, singgung rumah mewah bak raja
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Jerman bernama Jane mendadak viral di media sosial karena kepeduliannya terhadap isu sosial dan politik di Indonesia.
Jane telah tinggal di Indonesia selama lima tahun dan mengaku memiliki kedekatan emosional dengan negara ini.
Ia awalnya jatuh cinta pada keindahan alam Indonesia, namun seiring waktu, mulai memahami berbagai persoalan sosial yang ada.
Kepeduliannya itu ia tunjukkan melalui berbagai unggahan kritis namun simpatik di media sosial.
Sikap Jane pun menuai beragam respons dari warganet, mulai dari pujian hingga perdebatan.
Baca juga: Sosok Jane, Bule asal Jerman Tiap Pagi Lewat Rumah Mewah Ferdy Sambo, Merasa Ada Dua Indonesia
Seperti yang diketahui, gelombang besar demo yang terjadi pada Senin (25/8/2025) dan Kamis-Sabtu (28-30/8/2025) di berbagai wilayah Indonesia membuat Jane ikut berempati dan memahami kemarahan masyarakat Tanah Air.
Demo itu terjadi untuk mengecam tunjangan rumah DPR RI Rp50 juta per-bulan sampai pertanggung jawaban nyawa seorang ojol bernama Affan Kurniawan yang meninggal dunia karena dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Melalui komentar dalam video yang dibagikan di akun Instagram-nya @janejalanjalan pada Senin (8/9/2025), Jane memberikan pandangannya sebagai WNA yang sudah cukup lama mengamati situasi pemerintahan Indonesia.
Jane yang tinggal di Kemang, Jakarta Selatan mengaku sering melewati sejumlah rumah pejabat kepolisian dan pejabat pemerintah Indonesia salah satunya melintasi hunian Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo adalah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri yang pada tahun 2022 terlibat dalam kasus besar pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), ajudannya sendiri.
Baca juga: 2 Hasil Quick Count Pilkada NTT 2024, Melki-Johni Sementara Memimpin, Yohanis-Jane & Simon-Garu?

Kasus ini dikenal luas sebagai kasus Sambo karena membuka tabir rekayasa, penyalahgunaan wewenang, dan menimbulkan gejolak besar di tubuh Polri.
"Hai, aku tinggal di Kemang Jakarta Selatan, dan di sini ada banyak sekali rumah megah dari pejabat polisi dan pejabat pemerintahan" ujar Jane di video-nya.
"5 tahun aku tinggal di sini setiap pagi, melewati rumah Ferdy Sambo, aku lihat mobil mobil besar, dan karya-karya seni dari pejabat yang lain," imbuhnya.
Bule yang disebut netizen mirip Luna Maya ini lantas menyindir kehidupan pejabat di Indonesia yang bak raja, tinggal di rumah mewah sedangkan rakyatnya menderita.
"Ini sudah menjadi hal yang biasa aja tapi sebenarnya ini bukan hal biasa, dan kalau di negara aku, pasti pejabat tidak tinggal seperti raja," kata Jane.
Jane memaklumi, jika masyarakat Indonesia marah melihat pejabat yang hidup bermewah-mewahan, sementara masih banyak rakyat yang kesusahan.
"Jadi kalian boleh marah, aku juga marah, walaupun aku bukan orang Indonesia, dan apalagi kehidupan kalian jauh lebih susah daripada kehidupan aku, karena ini hal yang sangat tidak adil," kata Jane.
Baca juga: 5 Tahun Tinggal di Kemang, Bule Jerman Tetangga Ferdy Sambo Heran Lihat Rumah Pejabat: Gaya Bak Raja

Jane sempat mengunggah postingan lain di akun Instagram-nya dan mengaku melihat dua sisi Indonesia.
Sisi pertama, Jane melihat Indonesia dari gemerlapnya orang-orang penting atau orang kaya.
Sisi kedua, Jane melihat Indonesia dari kelompok pinggiran yang hidup dalam kesederhanaan, bahkan ada yang susah.
"5 Tahun terakhir tinggal di Indonesia sebagai WNA, aku ngerasa kaya hidup di dua Indonesia," ujar Jane.
Indonesia yang satu katanya dunia budak korporat, dan orang-orang penting di Jakarta.
"Dunia mewah yang aku kenal lewat kerjaan selama tinggal di Jakarta," kata Jane.
Sementara Indonesia yang kedua katanya jauh sekali dengan kehidupan yang pertama.
"Yaitu perkampungan, hutan, angkot, ferry, tempat aku jalan-jalan dan belajar tentang cerita-cerita orang pinggiran," uangkap Jane.
Jane memaparkan di satu sisi ada yang bisa belanja tas mewah yang harganya setara satu tahun gaji Upah Minimum Regional (UMR).
"Kalau naik gojek atau grab suka dianggap malu-maluin," katanya.
"Polisi tinggal di mansion megah di Jaksel, padahal gaji resmi mereka tak seberapa" lanjutnya.
"Aku pernah diajak makan malam sama salah satu pejabat" imbuhnya.
"Terus kata dia 'Indonesia gak punya masalah rasisme' aku cuma bisa diem. "how can you be so out of touch? (kok bisa sih kamu sebegitu nggak peka)" kata Jane.
Sedangkan di sisi lain, tambah Jane, masih ada anak-anak yang jalan kaki ke sekolah tanpa sepatu.
Ada keluarga yang cuma bisa makan nasi pakai sambal.
Belum lagi mereka harus bayar pungutan liar, dan tanah mereka sekarang dirampas begitu saja.
Jane juga menyinggung tewasnya ojol Affan Kurniawan yang meninggal terlindas rantis Brimob saat demo ricuh di Jakarta.
"Kalau kamu bagian dari kaum yang punya privilege (keistimewaan) kayak aku juga, coba pikir, kita pakai suara dan privilege buat apa?" kata Jane.
"How can we be less out of touch and be part of the solution, no part of the problem? (Bagaimana caranya supaya kita tidak terlalu jauh dari realitas (lebih peka/lebih nyambung), dan bisa ikut jadi bagian dari solusi, bukan justru jadi bagian dari masalah?" pungkasnya.
Sosok Jane
Sebagai bule Jerman yang sudah lima tahun tinggal di Tanah Air, Jane telah keliling ke beberapa wilayah di Indonesia.
Di akun Instagram-nya, Jane mengaku diberi nama Indonesia oleh warga setempat.
"Kenalin! Aku orang Jerman yang jatuh cinta sama keindahan Indonesia. Namaku Jane, tapi aku udah dikasih banyak nama Indonesia…Nama Sumbaku Rambu, nama Jawaku Siti, nama Roteku Boi. Dan di akun ini aku mau bagi-bagi petualanganku lebih jauh di seluruh Indonesia. Aku masih belajar Bahasa Indonesia, jadi maaf ya kalo ada yang salah!," kata Jane.
Bila melihat akun Instagram milik Jane, wanita berambut pirang ini suka sekali dengan budaya Indonesia dan lekat dengan dunia aktivisme.
Terbukti, ketika mengunjungi Mentawai, Jane turut mengumpulkan petisi untuk menolak adanya penebangan hutan di di Pulau Sipora, Kabupaten Mentawai.
'Link petisi: Change.org: Hentikan Perizinan Penebangan Hutan di Pulau Sipora, Kab. Mentawai. Rainforest rescue: The Indigenous people of Sipora say NO to deforestation on Mentawai Island,' tulis Jane di akun Instagram miliknya.
Jane beberapa kali mengunggah video, yang narasinya memunculkan penolakan atas eksploitasi hutan di Sipora.
Dari beberapa foto dan videonya, Jane terlihat mendapat simpati dari warganet.
Pada video terakhir yang menyebut ada ketimpangan antara pejabat dan rakyat Indonesia, Jane pun juga kembali mendapat dukungan publik.
Terlebih, Jane turut mengunggah tuntutan 17 plus 8 yang pernah disampaikan para aktivis ke pemerintah.
Sumber: Surya
Meiza Aulia Pergi dari Rumah & Eza Gionino Tak Tahu Dimana Keberadaannya, Sedih Tak Rayakan Ultah |
![]() |
---|
Klaim Punya Uang 23 Miliar, Terungkap Pendidikan Yudo Sadewa, Putra Purbaya Yudhi, Lulusan Amerika? |
![]() |
---|
Kini Digugat Cerai, Eza Gionino Dulu Tak Direstui Ibu Saat Menikahi Meiza Aulia, Diberi Dua Pilihan |
![]() |
---|
Prosesi pemakaman Zetro Leonardo Purba, Staf KBRI di Peru yang Tewas Ditembak, Istri Genggam 3 Anak |
![]() |
---|
Postingan Ikbal Setelah Bunuh Istri dan Bayinya di Pandeglang, Pamer Foto Kedua Korban: Maaf Sayang |
![]() |
---|