Breaking News:

Kecelakaan Maut Probolinggo

Sosok Albahri, Sopir Bus Maut Bromo, Pasrah Saat Rem Blong, Tewaskan 8 Orang Penumpang

Di tikungan curam Desa Boto, Gunung Bromo, Albahri hanya bisa pasrah saat rem busnya tiba-tiba blong.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | Kolase: Dok.Polres Probolinggo dan Tribunnews.com/Net
KECELAKAAN MAUT - Kiri) Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025 dan (Kanan) - Albahri (Tangan diperban) sopir bus saat memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di tikungan curam Desa Boto, Gunung Bromo, Albahri hanya bisa pasrah saat rem busnya tiba-tiba blong.

Ia berusaha memberi peringatan pada penumpang, membunyikan klakson, dan menyalakan lampu, tapi semua sia-sia.

Bus pariwisata itu meluncur tak terkendali, menghancurkan kehidupan 8 penumpang, termasuk satu keluarga yang sedang pulang dari liburan.

Tragedi itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan seluruh warga yang menyaksikan.

Baca juga: Sosok Kareena Kapoor Istri Saif Ali Khan Dikabarkan Meninggal, Penggemar Bingung, Keberadaan Terkuak

Berikut sosok Albahri, sopir bus maut tewaskan 8 orang di jalur Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Bus pariwisata yang dikendarai Albahri kecelakaan saat berada di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025).

Bus yang mengangkut rombongan pegawai Rumah Sakit Bina Sehat Jember itu hendak pulang usai berlibur di Gunung Bromo.

Akibat kejadian ini, 8 orang tewas dan 44 korban lainnya menderita luka-luka dari ringan hingga berat.

Siapa Albahri?

Dirangkum dari TribunProbolinggo.com, Albahri merupakan pria kelahiran 1968.

Ia kini telah berumur 57 tahun.

Albahri tercatat sebagai warga Desa Gladak Pakem, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Sementara karena kecelakaan ini, dirinya mengalami cedera di bagian tangan.

Albahri dalam kesempatannya memberikan pengakuan bahwa sudah tahu rem bus tidak beres sebelum kejadian.

Hal tersebut ia rasakan sesaat memasuki di Jatian, Desa Boto.

"Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak," katanya, dikutip dari TribunProbolinggo.com.

Albahri melanjutkan ceritanya, ia melajukan busnya dengan pelan-pelan ke arah pinggir jalan.

Hal tersebut membuat arus sedikit tersendat hingga membuat pengendara lain mulai menyalakan klakson.

"Dan saya juga ikut klakson," kata Albahri.

KECELAKAAN MAUT BUS - Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025. Kecelakaan maut menimpa bus pariwisata ini mengakibatkan delapan orang meninggal.
KECELAKAAN MAUT BUS - Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025. Kecelakaan maut menimpa bus pariwisata ini mengakibatkan delapan orang meninggal. (Instagram @sukoharjo_uncover)

Kondisi pengereman yang tidak kunjung membaik membuat Albahri mulai bertindak.

Ia menyuruh kondekturnya bernama Melo untuk ke belakang bus.

Melo diberi tugas memperingatkan para penumpang karena rem mulai blong.

Singkat cerita, bus mulai melintas di jalan sedikit naik dan menikung.

Kondisi lalu lintas kala itu padat banyak kendaraan lain.

Pada akhirnya, Albahri banting stir ke kanan.

Bus bernomor polisi P 7221 UG melaju tak terkendali hingga pembatas jalan.

Tidak sampai di situ, bus meluncur ke bawah hingga menghantam pagar rumah dan motor kurir.

Albahri juga sempat membunyikan klakson dan menyalakan lampu untuk memperingatkan pengendara lainnya.

KECELAKAAN MAUT - Kiri) Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025 dan (Kanan) - Albahri (Tangan diperban) sopir bus saat memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
KECELAKAAN MAUT - Kiri) Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025 dan (Kanan) - Albahri (Tangan diperban) sopir bus saat memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. (TribunNewsmaker.com | Kolase: Dok.Polres Probolinggo dan Tribunnews.com/Net)

Hanya bisa pasrah

Dirinya kala itu hanya bisa pasrah.

"Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Jadi rem blong itu sudah dari Jatian itu yang angin nya sudah tidak ada."

"Un rem juga saya fungsikan tapi juga tidak bisa, saya juga sudah pasrah," terang Albahri.

Albahri dalam kesempatannya memastikan kondisi bus baik saat hendak berangkat.

Perjalanan dari titik keberangkatan berjalan lancar.

Rem blong, aku Albahri, terjadi secara tiba-tiba.

"Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian ini masih aman, tidak ada apa-apa."

"Tiba-tiba ngeblong dan angin langsung habis," pungkasnya.

Identitas korban

Dari 8 orang tewas, terdapat korban yang berasal dari satu keluarga.

Mereka terdiri dari ayah, ibu, dan satu anaknya.

Dikutip dari Kompas.com, adapun identitas mereka adalah Hendra Pratama (37), Wardatus Soleha (35), dan Aiza Fahrani Agustin (7).

Hendra Pratama dan istrinya sama-sama bekerja sebagai customer service (CS) Rumah Sakit Bina Sehat Jember.

Ketiganya tercatat sebagai warga Kecamatan Kaliwates, Jember.

Sementara korban lainnya Hesti Purba Wredhamaya (39), ahli gizi Rumah Sakit Bina Sehat Jember.

Kemudian Arti Wibowati (34), perawat bagian cuci darah Rumah Sakit Bina Sehat Jember.

Lalu ada Nasha Azkiya Naygara (14), Desi Eka Agustini (33), dan Desi P.

Polisi dalami penyebab kecelakaan

Kasubdid Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah belum membeberkan penyebab pasti kecelakaan.

Pihaknya sebelumnya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mendata para korban.

Turut diterjunkan alat 3D scanner guna membantu kerja tim.

"Ada 10 titik lokasi yang di scan menggunakan alat ini untuk mengetahui kecepatan bus saat kejadian, serta untuk mengetahui penyebabnya apa."

"Karena tidak banyak melibatkan kendaraan, serta jika tidak ada halangan hasil dari olah TKP ini akan keluar dalam waktu 3 hari kedepan," katanya, dikutip dari TribunProbolinggo.com.

(TribunNewsmaker.com/Tribunnews.com)

Tags:
AlbahrisopirbusBromorem blong
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved