Rocky Gerung Kritik Jokowi Gak Ngapa-ngapain, Menkeu Purbaya Balas Menohok, Tunjukkan Grafik Ekonomi

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Akademisi ternama Rocky Gerung dikenal luas sebagai sosok yang kerap melontarkan kritik pedas terhadap kepemimpinan Presiden Republik Indonesia ketujuh, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi.

Pandangan kritis Rocky terhadap sang presiden bukanlah hal baru, bahkan sejak beberapa tahun lalu ia tidak segan untuk menyampaikan pendapatnya secara terbuka.

Pada tahun 2021, misalnya, mantan dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia ini dengan tegas menyebut bahwa Jokowi tidak melakukan banyak hal selama masa jabatannya.

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube resmi miliknya, Rocky dengan lugas menyampaikan, “Karena presiden nggak ngapa-ngapain.”

Kalimat singkat ini sempat mengundang berbagai reaksi dari publik dan menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai media sosial.

Namun, baru-baru ini dalam sebuah kesempatan yang berbeda, Rocky mendapatkan kritik balik yang cukup tajam dari salah satu tokoh penting di pemerintahan saat ini.

Baca juga: Bandingkan Kondisi Era SBY & Jokowi, Menkeu Sebut Ekonomi Pincang, Purbaya Pindahkan Dana Rp 200 T

Dalam forum bertajuk “GREAT Lecture Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan Inklusif Menuju 8 Persen” yang berlangsung di Hotel Bidakara pada Kamis, 11 September 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara terkait pernyataan Rocky.

Dengan nada santai dan sedikit bercanda, Purbaya menyampaikan, “Saya mau ngritik pak Rocky Gerung sedikit, dia sering ledekin Jokowi gak ngapa-ngapain,” sambil tertawa kecil yang mengundang tawa dari para peserta yang hadir.

Ia kemudian menunjukkan layar di belakangnya yang memperlihatkan grafik pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2006 hingga 2025.

“Saya tunjukkan ini pak,” ujar Purbaya sambil menunjuk data tersebut, “Kalau di sana kan (Rocky) yang berkuasa, di sini saya berkuasa.” Pernyataan ini mendapat sambutan hangat berupa tepuk tangan dari audiens yang hadir dalam forum tersebut.

Lebih jauh, Purbaya menjelaskan betapa besar peran Presiden Jokowi dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, terutama di masa-masa sulit.

Ia menuturkan bahwa pada tahun 2020, saat pandemi melanda, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi tajam hingga minus 15 persen dan hampir berada di ambang kehancuran.

“Kala itu saya dipanggil ke Istana untuk ikut membantu mengatasi persoalan besar tersebut,” tambahnya, menggambarkan bagaimana kerja sama pemerintah dalam menghadapi krisis ekonomi global yang tak terduga.

Akhirnya pihak istana memaksa uang dari bank central untuk dikeluarkan ke sistem ekomoni.

Di tahun 2021 hingga 2023 pesekonomian membaik.