Sosok
Riwayat Pendidikan Dadan Hindayana Kepala Badan Gizi Nasional, Ternyata Seorang Ahli Serangga!
Dari ahli serangga jadi Kepala Badan Gizi Nasional, inilah profil Prof. Dadan Hindayana.
Penulis: Candra Isriadhi
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nama Dadan Hindayana belakangan ramai diperbincangkan publik.
Sosok yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) itu menjadi sorotan setelah program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai kritik.
Seperti diketahui MBG merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo.
Tak sedikit kasus keracunan massal yang diduga berasal dari menu MBG membuat masyarakat penasaran: siapa sebenarnya Dadan Hindayana?
Menariknya, latar belakang pendidikan Dadan Hindayana justru bukan dari bidang gizi, melainkan entomologi atau ilmu tentang serangga.
Ia tercatat menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan fokus pada pertanian dan proteksi tanaman.
Baca juga: Kondisi Terkini Hendra Kurniawan Eks Anak Buah Ferdy Sambo, Istri Sebut Hidup Seperti Roller Coaster
Karier akademis itulah yang kemudian mengantarkannya dipercaya menduduki jabatan strategis.
Pada 19 Agustus 2024, lewat Keputusan Presiden Nomor 94P Tahun 2024, Presiden Joko Widodo resmi melantik Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional.
Ia pun menjadi pejabat pertama yang memimpin lembaga baru tersebut, yang dibentuk berdasarkan Perpres No. 83 Tahun 2024.
Sebagai kepala lembaga, Dadan Hindayana mendapat mandat besar: mengawal pelaksanaan program prioritas nasional di bidang pangan dan gizi, termasuk MBG yang kini jadi buah bibir.

Profil Dadan Hindayana
Prof. Dr. Ir. Dadan Hindayana bukanlah nama baru di dunia akademik pertanian Indonesia.
Lahir di Garut, Jawa Barat, 10 Juli 1967, ia meniti karier panjang sebagai seorang entomologis atau ahli serangga.
Kemudian dirinya dipercaya menjadi Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) pada 19 Agustus 2024.
Baca juga: Sosok Nany Arianty Utama Istri Irjen Krishna Murti, Suami Menghilang dari Medsos Sejak Dimutasi
Latar Belakang Pendidikan
Perjalanan akademik Dadan Hindayana cukup mengesankan.
Setelah meraih gelar Sarjana Proteksi Tanaman di Institut Pertanian Bogor (IPB) (1986–1990), ia melanjutkan studi ke Jerman.
S2 Entomologi Terapan, University of Bonn (1995–1997)
S3 Entomologi, Leibniz Universität Hannover (lulus 2000)
Melanjutkan program doktoral kembali di IPB
Fokus pendidikannya membentuk fondasi keahliannya dalam dunia pertanian, hama, dan serangga.

Karier Akademik dan Profesional
Kiprah Dadan Hindayana banyak mewarnai dunia pendidikan.
Ia merupakan dosen tetap dan lektor di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, serta pengampu berbagai mata kuliah seperti Pengantar Ekologi, Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman, hingga Agripreneurship.
Tak hanya di IPB, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK) Banau di Halmahera Barat, Maluku Utara.
Perannya meluas hingga program pengabdian masyarakat, seperti Jambore Perlindungan Tanaman Indonesia (2022) dan Transformasi Politeknik Pembangunan Pertanian (2022).
Publikasi dan Riset
Sebagai peneliti, Dadan Hindayana tercatat memiliki lebih dari 20 publikasi ilmiah yang banyak membahas entomologi, proteksi tanaman, dan pertanian berkelanjutan.
Penelitian penting: Keanekaragaman dan peran fungsional serangga Ordo Cleopatra di area reklamasi pascatambang batu bara di Berau, Kalimantan Timur (2023)
Karya lain: Effects of intraguild predation on aphid parasitoid survival (2000), Preferensi serangan tikus sawah (Rattus argentiventer) terhadap tanaman padi (2020)
Di Science and Technology Index (SINTA), skor publikasinya mencapai 643 (2024) dengan 13 sitasi di tahun 2024 dan 98 sitasi pada 2023.
Penghargaan dan Pengakuan
Sebagai entomologis terkemuka, Dadan Hindayana kerap diundang menjadi pembicara di berbagai forum nasional.
Pada 2024, misalnya, ia hadir sebagai narasumber di PKKMB Universitas Hasanuddin.
Selain membicarakan isu pertanian, ia juga aktif menyuarakan gagasan tentang pangan, gizi nasional, dan pertanian berkelanjutan.
(Tribunnewsmaker.com/Candra)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Sosok Djoko Susanto, Wabup Jember yang Adukan Bupati Gus Fawait ke KPK, Anggap Selama Ini Dicuekin |
![]() |
---|
Sosok Meilanie Buitenzorgy, Dosen IPB Sebut Pendidikan Wapres Gibran Setara SD, Lulusan Sydney |
![]() |
---|
Sosok dr Tan Shot Yen, Kritisi Program MBG, dari Menu hingga Ahli Gizinya Baru Lulus: Gak Tahu HACCP |
![]() |
---|
Sosok Abdullah Azwar Anas, Mantan Menteri PANRB Era Jokowi Diperiksa di Kasus Korupsi Chromebook |
![]() |
---|
Pesona Sangun Ragahdo, Pengacara Tasya Farasya Mendadak Viral karena Good Looking, Belum Lama Nikah |
![]() |
---|