Berita Viral
Menu MBG di Jambi & NTT Ada Ulatnya, Usai Banyak Kasus Keracunan Bahan Baku Makanan Jadi Sorotan
Menu MBG di Jambi dan NTT ada ulatnya, bukan hanya karena kasus keracunan bahan baku Makan Bergizi Gratis kini jadi sorotan.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Potret ulat yang ditemukan dalam menu MBG di Jambi dan NTT.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah kini jadi sorotan banyak pihak.
Pasalnya penyaluran MBG menuai banyak masalah dari keracunan massal siswa hingga adanya serangga di dalamnya.
Kini kabar terbaru menyebutkan jika dalam MBG yang dikonsumsi siswa di Jambi dan Sikka NTT ditemukan seekor ulat.
Baca juga: Kondisi Terkini Hendra Kurniawan Eks Anak Buah Ferdy Sambo, Istri Sebut Hidup Seperti Roller Coaster
Di Provinsi Jambi sebuah temuan mengejutkan publik.
Muncul sebuah video viral di media sosial memperlihatkan adanya ulat pada MBG yang dikonsumsi siswa.
Dalam rekaman berdurasi singkat itu, tampak ulat bergerak di atas nasi dan sayuran dalam kotak makan.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com (Tribun Network) menyebutkan peristiwa tersebut terjadi di SMKN 2 Kota Jambi pada Senin (22/9/2025), tepat di hari pertama pelaksanaan program MBG di sekolah itu.

Kepala SMKN 2 Kota Jambi, Woro Handayani, membenarkan kejadian tersebut.
“Itu dari 1.600 siswa (penerima MBG), hanya satu yang menemukan ulat. Kemungkinan ulat dari sayur yang jatuh ke nasi. Tidak dimakan siswa, langsung dikembalikan,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Woro memastikan temuan itu segera dilaporkan ke pihak dapur penyedia makanan agar tidak terulang kembali.
Woro juga menegaskan tidak ada siswa yang mengalami gangguan kesehatan akibat insiden tersebut.
"Alhamdulillah sampai hari kelima ini semua sehat, tidak ada yang menolak program MBG," katanya.
Hingga Jumat (26/9/2025) kemarin, siswa SMKN 2 Kota Jambi tetap menerima jatah MBG.
Menu yang disajikan hari itu terdiri dari nasi, telur kecap, tempe orek, buah kelengkeng, dan susu.
Baca juga: Sosok Rika Kato, Istri Menko Kumham Yusril Ihza Mahendra, Beda Usia 27 Tahun, Mualaf, Lulusan Oxford
Awalnya muncul sebuah video yang menunjukkan siswa SMKS Yohanes XXIII Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, menemukan ulat pada menu MBG.
Dalam video yang beredar tampak seekor ulat berada di antara nasi putih yang sudah dibagikan kepada siswa.
Video itu juga menunjukan seorang siswa berusaha memisahkan nasi dan ulat.
Setelah ditelusuri, peristiwa itu terjadi pada Kamis (25/9/2025).
Saat makanan hendak dikonsumsi siswa menemukan ulat.

Kepala SPPG Dapur MBG Nangameting, Maria Margareta Biba, membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Ulat mati di sayur dalam omprengan kami. Sementara ulat hidup ditemukan di mi bihun dalam omprengan lain,” katanya dikutip dari Kompas.com.
Margareta menegaskan pihaknya tidak pernah membagikan menu mi bihun dalam program MBG untuk sekolah tersebut.
Ia menduga, ulat yang ditemukan di dalam menu MBG tersebut terkontaminasi makanan dari luar.
“Tidak ada mi bihun. Kemungkinan mi bihun yang terkontaminasi itu dibawa dari luar oleh siswa kemudian mereka (siswa) masukan ke dalam omprengan kami,” tambahnya.
Margareta menyampaikan sudah menghubungi pihak sekolah untuk mengonfirmasi kebenaran informasi terkait keberadaan mi bihun dalam omprengan yang viral itu.
“Saya sudah tanya kepada kepala sekolah kenapa ada mi bihun dalam omprengan kami. Dan pihak sekolah berjanji akan menanyakan langsung ke wali kelas terkait adanya ulat hidup dalam mi bihun dalam omprengan kami,” tegasnya.
Dia juga memohon maaf kepada pihak sekolah jika memang terdapat kelalaian dari pihak dapur.
Data Keracunan MBG
Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan data terbaru terkait kasus keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sepanjang periode Januari hingga 25 September 2025, tercatat sebanyak 70 kasus keracunan dengan total korban mencapai 5.914 orang.
Menanggapi temuan tersebut, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
“Dari lubuk hati terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia. Saya seorang ibu, dan melihat gambar-gambar di video membuat hati saya sangat sedih,” ujar Nanik saat konferensi pers di kantor BGN, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Ia menegaskan bahwa BGN akan bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut, termasuk menanggung seluruh biaya pengobatan anak-anak maupun pihak lain yang terdampak.
“Kami tidak akan mentoleransi siapa pun yang melanggar standar operasional prosedur (SOP). Kami akan membiayai semua akibat dari kejadian ini dan berkomitmen untuk memperbaiki program MBG agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
45 Dapur MBG Ditutup Sementara
Sebagai langkah awal, BGN telah menutup 45 dapur MBG yang dinilai tidak mematuhi SOP dan menjadi sumber insiden keamanan pangan.
Dari jumlah tersebut, 40 dapur ditutup untuk waktu yang belum ditentukan.
“Penutupan dilakukan sampai seluruh proses investigasi, perbaikan sarana, dan peningkatan fasilitas selesai,” jelas Nanik.
BGN juga memberikan peringatan keras kepada seluruh SPPG agar segera memenuhi persyaratan operasional.
Mereka diberi waktu satu bulan untuk melengkapi dokumen penting seperti Sertifikat Layak Izin dan Sanitasi (SLHS), sertifikat halal, serta sertifikat kelayakan air konsumsi.
“Jika dalam satu bulan tidak dipenuhi, kami tidak akan ragu untuk menutup SPPG yang bersangkutan,” tegas Nanik.
(Tribunnewsmaker.com/Tribunnews.com)
Sumber: Tribunnews.com
Terungkap Jam Tangan Favorit Menkeu Purbaya, Harganya Jauh Lebih Murah Dibanding Pejabat Lain |
![]() |
---|
Kronologi Kurir di Bekasi Dibacok Pria Bertato saat COD Rp30 Ribu, Korban Diusir & Tubuh Penuh Luka |
![]() |
---|
Sosok KC Pria Bertato di Bekasi Bacok Kurir, Kesal Ditagih Uang COD Rp30 Ribu, Sempat Ancam Korban |
![]() |
---|
Karma? Setelah Bantai Keluarga Mantan Istri, Wawan Ditemukan Tewas di Hutan, Jasad Sudah Tak Utuh |
![]() |
---|
Misteri Jasad Bule Dipulangkan dari Bali Tanpa Jantung, Ternyata Tertinggal, Keluarga Curiga! |
![]() |
---|