Diplomat Kemenlu RI Tewas
Suami Vara di Kasus Arya Daru Disebut TNI Pangkat Letkol, DPR Minta Didalami: Apa Hubungannya Gitu
DPR menyoroti suami Vara di kasus Arya Daru yang disebut seorang TNI berpangkat Letkol.
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - DPR menyoroti suami Vara di kasus Arya Daru yang disebut seorang TNI berpangkat Letkol.
Sorotan itu disampaikan oleh anggota DPR RI Maruli Siahaan dalam rapat Komisi XIII DPR.
Maruli menyoroti soal Vara dan sosok suaminya, minta agar hal ini lebih didalami lagi.
"Kemudian perjalanan tadi, soal taksi saya setuju ya, dengan siapa? karena saya lihat si Vanda (Vara -red) itu benar suaminya Letkol ya?" kata Maruli dalam rapat.
"Kenapa ada Letkol TNI saya lihat baca di apa ini, Vanda suaminya. Nah, apa hubungannya dengan korban, contoh," imbuhnya.
Selepas rapat, Maruli mengatakan, suami Vara adalah seorang berpangkat Letkol di TNI.
Baca juga: Misteri Terbuka! Meta Ayu Tahu Asal-usul Kondom dan Pelumas yang Ditemukan di Kamar Arya Daru
Maruli meminta keterkaitan antara Vara serta suaminya dengan korban didalami lebih lanjut.

"Iya Vara, suaminya Letkol katanya. Apa hubungannya gitu kan. Ini harus didalami, kan," tegas Maruli.
Sejalan dengan Maruli, kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo juga mendesak agar Vara diperiksa.
"Tolong didalami pemeriksaan dan dikembangkan pemeriksaan pertama terhadap seseorang bernama Vara yang saat itu berada bersama almarhum ketika dari Kemlu ke makan siang di Pos Bloc, kemudian pada sore harinya berada di Grand Indonesia," ungkap Nicholay dalam rapat.
Bukan hanya Vara, Nicholay juga meminta sosok Dion didalami oleh aparat penegak hukum demi tuntasnya kasus kematian Arya Daru.
"Kemudian Dion yang bersama-sama juga dengan almarhum pada saat itu," ucapnya.
Begitu juga sopir taksi yang sempat mengantar mereka dari Kemlu ke mal perlu didalami.
"Kemudian sopir taksi yang mengantar almarhum ke GI ke Kemlu dan sopir taksi yang mengantar almarhum dari Kemlu ke tempat kos almarhum," kata Nicholay.
Kronologi Teror Menimpa Keluarga Arya Daru
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkap ada tiga ancaman teror yang dialami keluarga Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP).
"Ancaman ini ada tiga yang tadi disampaikan oleh Pak Nicholay (pengacara), bahwa ada tiga ancaman yang disampaikan juga kepada LPSK," kata Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias, dalam rapat Komisi XIII DPR bersama keluarga Arya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Baca juga: Meta Ayu Tepis Isu Miring Arya Daru Selingkuh dengan Vara, Tegaskan Suami Sosok Setia dan Romantis
Tiga ancaman ini telah dilaporkan pihak keluarga kepada LPSK.
LPSK menegaskan, telah mencoba mencari informasi ke berbagai pihak soal ancaman tersebut.
"Namun sampai detik ini belum ada simbol ini seperti apa," lanjutnya.
Berkaitan dengan kasus ini, LPSK menyatakan kesiapan untuk melindungi keluarga hingga saksi terkait kasus Arya.

"LPSK siap memberikan perlindungan kepada keluarga, keluarga almarhum, dan termasuk juga kepada saksi atau kalau nanti memang ada seseorang yang bisa mengungkap kejahatan ini," tegasnya.
Menurut Susilaningtias, keluarga korban sudah mengajukan permohonan perlindungan terhadap enam anggota keluarga Arya, termasuk istri dan orang tua.
Susilaningtias menambahkan, pihaknya juga telah mendengar soal kejanggalan terkait kasus kematian Arya.
"Dan memang LPSK juga sudah mendapatkan banyak informasi berkaitan dengan kejanggalan-kejanggalan terkait dengan kasus ini, utamanya berkaitan dengan ancaman," ucapnya.
Dalam rapat yang sama, kuasa hukum keluarga Arya, Nicholay Aprilindo, menegaskan belum ada kejelasan soal penyebab kematian keluarga kliennya.
Pihak keluarga menilai, Arya tidak mengakhiri hidup seperti yang disampaikan pihak kepolisian, terlebih keluarga turut mendapatkan sejumlah ancaman teror.
Teror Pertama
Teror pertama terjadi pada 9 Juli, sehari setelah pemakaman.
Baca juga: Terungkap Sosok Pemilik Alat Kontrasepsi di Kos Arya Daru Diplomat Muda Kemlu yang Tewas Misterius
"Saat selesai tahlilan, ada seorang pria misterius mendatangi rumah almarhum, rumah duka, menyerahkan sebuah amplop coklat, dan amplop itu diterima oleh pembantu rumah tangga dari keluarga almarhum," ungkap Nicholay.
Menurut Nicholay, amplop tersebut ditujukan untuk almarhum Arya Daru.
Setelah itu, amplop tersebut diserahkan kepada istri almarhum dan dibuka.
Ternyata, amplop itu berisi stirofoam yang berbentuk bunga kamboja, hati, dan bintang.

Amplop dan isinya itu pun diserahkan pihak keluarga ke polisi agar didalami.
"Tapi anehnya sampai sekarang, amplop yang berisi stirofoam itu tidak pernah diselidiki dari siapa dan apa artinya oleh pihak penyelidik," ucap Nicholay.
Teror Kedua
Teror yang kedua terjadi pada tanggal 27 Juli, yakni makam Arya diacak-acak sehingga membuat keluarga kaget.
Teror Ketiga
Ketiga, teror terjadi pada 16 September, yakni kuburan almarhum kembali ditaburi bunga mawar merah dengan bentuk yang aneh.
"Secara garis, dari kepala sampai kaki makam, berbentuk garis," ungkap Nicholay. (Tribunnewsmaker/Surya Malang)
Misteri Terbuka! Meta Ayu Tahu Asal-usul Kondom dan Pelumas yang Ditemukan di Kamar Arya Daru |
![]() |
---|
Fakta Terbaru! Arya Daru Bawa Kontrasepsi Saat Bertemu Vara, Ini Reaksi Mengejutkan Meta Ayu |
![]() |
---|
Meta Ayu Jujur Ungkap Barang Khas Wanita yang Jadi Bukti Kasus Arya Daru, Tak Cuma Alat Kontrasepsi |
![]() |
---|
Meta Ayu Tepis Isu Miring Arya Daru Selingkuh dengan Vara, Tegaskan Suami Sosok Setia dan Romantis |
![]() |
---|
Arya Daru & Vara Terekam Berduaan, Pita Yakin Suami Tak Selingkuh: Dia Bagian dari Diriku Sejak SD |
![]() |
---|