Breaking News:

Berita Viral

Nuruddin jadi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Paman Punya Firasat, Meninggal saat Salat Asar

Sedang Salat Asar, Nuruddin menjadi korban tewas ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, paman sempat rasakan firasat.

Editor: ninda iswara
TribunJatim/ Luhur Pambudi | Surya.co.id/ M Taufik
PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Nuruddin, santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menjadi korban ambruknya bangunan mushola. Meninggal saat Salat Asar, paman sempat rasakan firasat. 

"Saya di sana terus sejak kejadian, dan baru pulang ini, pakaian Saya belum ganti sama sekali. Nuruddin keponakan saya," katanya.

Nuruddin berperawakan kurus namun postur tinggi. Selama ini dikenal sebagai anak yang baik, tak neko-neko, dan periang. Ihya tak menyangka anak sekecil itu harus meninggal dunia dalam insiden nahas itu.

Namun, mengetahui bahwa Nuruddin meninggal dunia dalam keadaan menunaikan Ibadah Salat Asar berjamaah dan tepat pada rakaat kedua. Ihya benar-benar dibuat terharu dengan Takdir Allah SWT yang ditetapkan kepada nasib sang keponakan. 

"Orangnya enggak aneh aneh. Enggak terlalu banyak omong. Dia periang.  Meninggal dunia dalam keadaan salat, Ya Allah," ujar Ihya seraya mengelus-elus dada.

Belasan orang kerabat Nuruddin tangisan pecah tatkala melihat peti mati berwarna putih berisi jenazah Nuruddin dibawa keluar dari Ruang Rekonsiliasi Kompartemen Dokpol RS Bhayangkara Surabaya, untuk dipindahkan ke mobil ambulan yang akan membawanya ke rumah duka, pada Minggu malam.

Sebelum dibawa ke rumah duka di Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, jenazah Nuruddin disalatkan bersamaan dengan jenazah Ahmad Rijalul Haq (16) di Tenda Ruang Tunggu Keluarga Korban RS Bayangkara Surabaya.

Sementara itu, Nuruddin merupakan satu diantara dua jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI RS Bhayangkara Surabaya, pada Minggu (5/10/2025) sore, berdasarkan kecocokan teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti barang kepemilikan.

Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengatakan, sejauh ini Posko DVI RS Bhayangkara Polda Jatim telah menerima 45 kantung jenazah.

Rinciannya, 41 diantaranya berisi jenazah utuh, sedangkan empat lainnya berisi potongan bagian tubuh (body part) yang ditemukan Tim SAR gabungan dalam operasi pencarian.

Dari 41 jenazah tersebut, sepuluh jenazah berhasil diidentifikasi atau diketahui identitasnya. Bahkan, delapan jenazah tersebut sudah diserahkan dan dikebumikan oleh pihak keluarga.

Baca juga: Santri Agus Ubaidillah Meninggal Kondisi Sujud di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ini Sosok Ayah

PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Nuruddin, santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menjadi korban ambruknya bangunan mushola. Meninggal saat Salat Asar, paman sempat rasakan firasat.
PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Nuruddin, santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menjadi korban ambruknya bangunan mushola. Meninggal saat Salat Asar, paman sempat rasakan firasat. (TribunJatim/ Luhur Pambudi | Surya.co.id/ M Taufik)

Rinciannya, lima jenazah berhasil teridentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim di RSI Siti Hajar Sidoarjo dan RSUD Sidoarjo, pada Senin (29/9/2025).

Kemudian, tiga jenazah, berhasil diidentifikasi pada Sabtu (4/10/2025). Dan, dua jenazah, berhasil diidentifikasi pada Minggu (5/10/2025).

"Dari 45 ini, yang 5 diidentifikasi di Sidoarjo, yang 3 kemarin sudah dikirim ke keluarga. berarti total 8. ditambah sekarang ada 2 yang sudah teridentifikasi. (Totalnya 10)," ujar Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki di depan Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya.

Di lain sisi, memasuki hari ketujuh, Basarnas memutuskan memperpanjang operasi pencarian korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Minggu (5/10/2025)

Waktu pencarian ditambah dua hingga tiga hari ke depan. Salah satu pertimbangannya kemungkinan masih banyak korban yang diduga tertimbun di bawah puing.

Halaman 2 dari 3
Tags:
ponpesAl KhozinySidoarjo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved