Breaking News:

Berita Viral

Rendra jadi Korban Tewas Tragedi Ponpes Al Khoziny, Adik Punya Firasat, Nangis Kangen: Mas Pulang

Firasat adik sebelum Rendra menjadi korban tewas tragedi ambruknya bangunan ponpes Al Khoziny, kangen sampai nangis terus .

Editor: ninda iswara
Surya/M Taufik
PONPES AMBRUK - Korban meninggal dunia terus ditemukan hingga hari keenam evakuasi reruntuhan Pondok Pesantren Al-Khoziny. Firasat adik sebelum Rendra menjadi korban tewas tragedi ambruknya bangunan ponpes Al Khoziny, kangen sampai nangis terus . 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kantung mata Fitri semakin menebal, dan pipinya terlihat sembab, tanda jelas bahwa air mata sudah tumpah berulang kali selama hampir satu pekan terakhir ini.

Rasa duka yang dalam menghampiri hatinya, saat ia berjuang mencari keberadaan sang anak sulung, Virgiawan Narendra Sugiarto, yang baru berusia 16 tahun.

Anak remajanya itu hilang tertimbun dalam runtuhan Gedung Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, sebuah tragedi yang mengguncang keluarganya dan komunitas sekitarnya.

Pada malam Selasa, 7 Oktober 2025, Fitri tampak duduk lemah di sebuah kursi besi yang dilengkapi bantalan spons berwarna biru di ruang tunggu Posko Ante-Mortem Rumah Sakit Bhayangkara.

Tubuhnya meringkuk, menandakan kelelahan dan keputusasaan yang mendalam.

Posisi duduknya agak miring ke sisi kiri, dengan pipi kirinya bersandar lemah pada besi sandaran kursi yang menopang punggungnya.

Baca juga: Deretan Pernyataan Ponpes Al Khoziny Terkait Ambruknya Bangunan, Aktivitas Diliburkan, Dirikan Tenda

Namun, meskipun terlihat begitu rapuh, matanya tidak terpejam; tatapannya kosong dan sayu, menatap ke arah lantai berpaving yang dingin di hadapannya, seakan mencari kekuatan dalam keheningan.

Di sekelilingnya, hanya ada dua orang kerabat yang setia mendampingi.

Mereka duduk agak terpisah, tepat di barisan kursi di belakangnya, memberikan ruang sekaligus dukungan diam-diam tanpa mengganggu kesedihan Fitri.

Ketiganya tengah menunggu dengan sabar proses pengambilan jenazah Rendra, panggilan sayang dari putra yang mereka cintai itu.

Rendra dikenal sebagai anak yang penurut, rajin, dan istiqamah dalam beribadah. Sosoknya yang penuh kedisiplinan dan keteguhan iman selalu menjadi kebanggaan keluarga.

Namun, Fitri tampak tak kuasa membagikan kisah lebih dalam mengenai nasib tragis sang anak. Tangisan dan kepedihan membuat kata-kata sulit keluar dari bibirnya.

Meski begitu, Fitri tetap menaruh keyakinan kuat bahwa putranya meninggal dalam keadaan yang terbaik. Hal ini bukan tanpa alasan.

Selain status Rendra sebagai seorang santri yang tengah menuntut ilmu di pesantren tersebut, Fitri meyakini bahwa sang anak pergi dalam keadaan suci dan penuh keberkahan.

“Anakku meninggal dunia dalam keadaan sedang menunaikan ibadah Salat Asar berjamaah bersama teman-teman sesama santri,” ungkapnya lirih, sebuah kalimat yang membawa kedamaian di tengah gelombang kesedihan yang melanda.

Tags:
ponpesAl KhozinySidoarjo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved