Berita Kriminal
4 Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Brigadir Esco di Lombok, Adik & Ortu Briptu Rizka Ikut Terseret!
Inilah 4 tersangka baru kasus pembunuhan Brigadir Esco di Lombok, adik dan ortu Briptu Rizka ikut terseret!
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
4 Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Brigadir Esco di Lombok, Adik & Ortu Briptu Rizka Ikut Terseret!
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus kematian tragis Brigadir Esco Faska Rely kini memasuki babak baru setelah Polres Lombok Barat kembali menetapkan empat tersangka tambahan.
Penetapan ini diumumkan pada Rabu (15/10/2025) dan menjadi perkembangan signifikan dalam penyelidikan dugaan pembunuhan terhadap anggota intel Polsek Sekotong tersebut.
Sebelumnya, Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan dengan leher terikat tali di sebuah kebun kosong dekat rumahnya di Desa Nyiur Lembang, Kabupaten Lombok Barat, pada Minggu (24/8/2025).
Penemuan jasadnya sempat menimbulkan tanda tanya besar karena kematiannya diduga tidak wajar sejak awal.
Awalnya, polisi sempat menduga korban meninggal karena bunuh diri, namun hasil otopsi justru menunjukkan adanya luka akibat benda tumpul serta bekas sayatan di tubuh korban.
Fakta tersebut pun membuat penyidik yakin bahwa kematian Brigadir Esco bukanlah murni bunuh diri, melainkan tindak pembunuhan yang direncanakan.
Setelah melalui serangkaian penyelidikan dan gelar perkara di Polda NTB, polisi akhirnya menetapkan istri korban, Briptu Rizka, sebagai tersangka pertama pada Jumat (19/9/2025).
Namun, perkembangan terbaru membuat kasus ini semakin rumit karena muncul empat tersangka baru.
Baca juga: Sebulan Sebelum Kematian Brigadir Esco, Obrolan Briptu Rizka dengan Bank Bocor, Bahas soal Utang
 
Keempat tersangka itu masing-masing berinisial S, P, DR, dan N.
Yang mengejutkan, tiga dari empat tersangka tersebut diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan Briptu Rizka.
“Usai gelar perkara ini, kami tetapkan empat tersangka baru dari kematian Brigadir Esco, di antaranya inisial S, P, DR, dan N,” kata Kasi Humas Polres Lombok Barat, Iptu Amiruddin, dalam keterangannya, dilansir dari Tribunlombok.com, Rabu (15/10/2025).
Keempat tersangka sebelumnya sudah menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Lombok Barat sebelum akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Hingga kini, pihak kepolisian masih belum mengumumkan secara detail mengenai motif di balik pembunuhan tersebut.
“Motif masih belum dapat kami sampaikan. Informasi detail akan kami buka dalam konferensi pers selanjutnya,” tambahnya.
Dengan tambahan empat tersangka ini, total sudah ada lima orang tersangka yang terjerat dalam kasus kematian Brigadir Esco.
Perkembangan terbaru ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak, termasuk tim kuasa hukum keluarga korban.
Perwakilan kuasa hukum almarhum Brigadir Esco, Muhanan, mengapresiasi langkah tegas aparat kepolisian yang berhasil mengungkap keterlibatan pelaku lain.
"Kami juga memberikan apresiasi kepada netizen karena netizen ini memberikan peran penting dalam pengungkapan kasus ini," beber Muhanan.
Menurut Muhanan, dukungan masyarakat dunia maya memiliki pengaruh besar dalam menekan pihak berwenang agar lebih cepat mengusut kasus tersebut.
 
Ia menilai transparansi dalam penyelidikan menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.
Tak hanya itu, Muhanan juga meminta agar kepolisian segera menjelaskan secara terbuka peran masing-masing tersangka yang baru ditetapkan.
“Perlu juga untuk melakukan rekonstruksi ulang karena ada tersangka baru,” tegasnya.
Baca juga: Polisi Rahasiakan Motif Briptu Rizka di Kematian Brigadir Esco, Keluarga Korban Kecewa: Nggak Paham
Permintaan itu dianggap penting agar tidak ada lagi spekulasi liar terkait siapa dalang utama di balik pembunuhan anggota polisi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, proses rekonstruksi kematian Brigadir Esco pernah digelar di rumah kediaman korban dan Briptu Rizka, tepatnya di Dusun
Nyiur Lembang, Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada Senin (29/8/2025).
Dalam rekonstruksi itu, Briptu Rizka sempat menolak memperagakan adegan inti yang memperlihatkan kronologi sebelum Esco tewas.
Ia beralasan bahwa dirinya tidak pernah melakukan pembunuhan, sehingga peran tersebut digantikan oleh pemeran pengganti.
Dari hasil rekonstruksi tersebut, penyidik menemukan adanya indikasi kuat bahwa lebih dari satu orang terlibat dalam pemindahan jenazah Brigadir Esco dari rumahnya ke kebun kosong.
Hal itu memperkuat dugaan bahwa pembunuhan ini telah direncanakan dengan matang oleh beberapa pihak.
Sementara itu, Ditreskrimum Polda NTB dikabarkan sudah mengantongi motif dugaan pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely oleh sang istri, Briptu Rizka.
Meski demikian, pihak kepolisian memilih untuk tidak membuka motif tersebut ke publik untuk sementara waktu.
Mereka menegaskan bahwa motif dan kronologi lengkap akan diungkap secara resmi dalam persidangan mendatang.
Kasus ini tidak hanya mengguncang masyarakat, tetapi juga menggemparkan internal kepolisian karena melibatkan sesama anggota.
Pihak keluarga besar Brigadir Esco pun terus mendesak agar kasus ini segera dituntaskan secara transparan dan adil.
Kini, publik menanti langkah berikutnya dari kepolisian dalam mengurai misteri di balik kematian tragis Brigadir Esco, yang kini menjadi salah satu kasus paling disorot di Nusa Tenggara Barat.
(Tribunnewsmaker.com/ TribunSumsel)
 
							 
                 
												      	 
											 
											 
											 
											