Raja Keraton Solo Meninggal
Penyebab Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Meninggal Dunia, Sejak Lama Melawan Rasa Sakit
Raja Keraton Solo Paku Buwono XIII Meninggal Dunia, Penyebabnya Terungkap, Dimakamkan di Tempat Sakral Ini.
Penulis: Candra Isriadhi
Editor: Candra Isriadhi
Ringkasan Berita:
- PB XIII Hangabehi (lahir 1948) adalah Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat ke-12 yang memimpin sejak 2004 hingga wafat pada 2 November 2025.
- Masa takhtanya dimulai di tengah konflik dualisme kepemimpinan dengan adiknya (KGPH Tejowulan) dan baru terselesaikan melalui rekonsiliasi pada tahun 2012.
- Sebelum menjadi Raja, beliau memiliki pengalaman kerja di luar Keraton, termasuk di Caltex Riau dan sempat menjadi sopir, menunjukkan latar belakang yang beragam.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar duka menyelimuti Kota Solo. Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, dilaporkan telah wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi.
Sosok sentral di Solo itu menghembuskan napas terakhirnya di RS Indriati Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Eddy Wirabhumi, membenarkan kabar duka tersebut dan mengungkap penyebab kesehatan almarhum.
Menurutnya, PB XIII memang sudah lama berjuang melawan penyakit.
"Beliau memang sakit sudah lama, terakhir komplikasi, termasuk gula darah tinggi dan penyakit lainnya. Usia beliau juga sudah sepuh," jelas Eddy.
Baca juga: SOSOK Gusti Purbaya, Calon Kuat Raja Solo Setelah Sinuhun Pakubuwono XIII Wafat Lengkap Jejak Rekam
Sebelumnya, PB XIII sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit sebelum acara Adang Dal dan sempat pulih.
Namun, sayangnya, kondisi kesehatan beliau kembali menurun drastis tak lama setelah kegiatan tersebut hingga akhirnya beliau berpulang.
Akan Dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram
Terkait prosesi penghormatan terakhir, rencananya jenazah PB XIII Hangabehi akan disemayamkan dan dimakamkan di lokasi yang memiliki nilai sejarah dan kesakralan tinggi bagi trah Mataram.
KPH Eddy Wirabhumi menyebut, lokasi pemakaman akan dilakukan sesuai tata adat Keraton.
Baca juga: Penyebab Rumah Dokter Irma Fitriasari Diserang Massa, Diteriaki & Dilempari Botol Bekas Air Mineral
“Rencana akan dimakamkan di Astana Raja-Raja Mataram Imogiri, Yogyakarta. Sebelumnya, jenazah akan disemayamkan di Pendapa Paningratan, di belakang pendapa utama Keraton,” ujar KPH Eddy Wirabhumi, saat ditemui di Keraton Kasunanan seperti dikutip dari Kompas.com.
Jika tidak ada aral melintang dan sesuai perhitungan Jawa, pemakaman diperkirakan akan dilaksanakan pada Selasa Kliwon, yakni Selasa (4/11/2025), sekitar pukul 13.00 atau 14.00 WIB.
Kepergian PB XIII ini meninggalkan duka yang mendalam tidak hanya bagi keluarga Keraton, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Solo dan Jawa Tengah.
Sosok PB XIII Hangabehi
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi (Gusti Raden Mas Suryo Partono) adalah Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat ke-12 yang bertakhta sejak tahun 2004 hingga wafat pada 2 November 2025 di usia 77 tahun.
Kanjeng Sinuhun Pakubuwono XIII Hangabehi, yang terlahir dengan nama Gusti Raden Mas Suryo Partono pada 28 Juni 1948, adalah sosok pemimpin Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang bertakhta selama kurang lebih 21 tahun.
PB XIII merupakan putra tertua dari Sri Susuhunan Pakubuwono XII dan Garwa Ampil (istri tidak utama) KRAy. Pradapaningrum.
Menariknya, sebelum dinobatkan sebagai raja, perjalanan hidup beliau jauh dari kesan kerajaan.
Beliau sempat bekerja di Caltex Pacific Indonesia, Riau.
Kegemarannya juga cukup modern, yaitu bermain keyboard dan aktif di Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).
Naik Takhta di Tengah Badai Dualisme
Jalan menuju takhta PB XIII tidak mulus. Setelah wafatnya PB XII pada tahun 2004, Keraton Surakarta dilanda konflik dualisme kepemimpinan.
Dua putra raja, termasuk beliau (KGPH Hangabehi) dan adiknya (KGPH Tejowulan), saling mengklaim sebagai penerus yang sah.
Namun, di tengah gejolak tersebut, Hangabehi resmi dinobatkan sebagai raja pada 10 September 2004, dan akhirnya diberi gelar lengkap Sri Susuhunan Pakubuwana XIII.
Konflik "Raja Kembar" ini baru berakhir pada tahun 2012 setelah adanya rekonsiliasi damai yang menghasilkan penyatuan kepemimpinan di Keraton.
PB XIII pun kemudian dikenal sebagai raja yang berkomitmen kuat menjaga kelestarian adat Jawa gaya Surakarta.
Setelah memimpin selama lebih dari dua dekade, PB XIII Hangabehi wafat pada Minggu pagi (2/11/2025) di usia 77 tahun.
Menurut kerabat Keraton, beliau sudah lama menjalani perawatan karena kondisi kesehatan yang menurun, dengan penyebab terakhir adalah komplikasi penyakit, termasuk gula darah tinggi.
Sesuai tradisi dan adat Keraton, jenazah almarhum Raja Surakarta ini akan dimakamkan di tempat paling sakral bagi trah Mataram, yaitu di Astana Raja-Raja Mataram Imogiri, Yogyakarta.
(Tribunnewsmaker.com/Candra)