Berita Viral
Sosok Nadia Hutri, Komplotan Pelaku Penculikan Bilqis, Warga Sukoharjo Jawa Tengah, Dikenal Pendiam
Inilah sosok Nadia Hutri, warga Sukoharjo Jawa Tengah terlibat penculikan balita asal Makassar bernama Bilqis, kepribadiannya diungkap tetangga.
Editor: ninda iswara
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Polresta Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil mengamankan seorang perempuan bernama Nadia Hutri, yang diduga terlibat dalam kasus penculikan balita Bilqis Ramdhani (4) di Makassar.
Penangkapan dilakukan di wilayah Kabupaten Sukoharjo, belum lama ini.
Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Zainudin, membenarkan adanya kerja sama lintas daerah tersebut.
“Benar, kami menerima permintaan bantuan dari Kasat Reskrim Polrestabes Makassar untuk mem-back up pengungkapan kasus penculikan anak,” ujar Zainudin, Senin (10/11/2025), dikutip dari TribunSolo.com.
Ia menambahkan, tim Resmob Polres Sukoharjo segera diterjunkan setelah menerima permintaan resmi dari pihak Makassar.
“Berdasarkan permintaan itu, kami menurunkan tim Resmob untuk membantu penangkapannya,” imbuhnya.
Baca juga: Balita Bilqis Dijual dari Rp 3 Juta jadi Rp 80 Juta, Ini Urutan Penculikannya dari Makassar ke Jambi
Identitas dan Latar Belakang Nadia Hutri
Berdasarkan data dari Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nadia tercatat sebagai warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Meski begitu, perempuan berusia 29 tahun tersebut diketahui menetap di wilayah Kepuh, Kecamatan Nguter, bersama keluarganya selama sekitar satu tahun terakhir.
Ketua RT setempat, Sukino Harsomartono (74), mengungkapkan bahwa ketika pertama kali datang, Nadia memperkenalkan diri sebagai warga asal Sumatra Utara.
“Waktu pertama datang, dia bilang asalnya dari Ujung Padang (Simalungun), Sumatra Utara,” kata Sukino, Senin, dikutip dari TribunSolo.com.
Selama tinggal di lingkungan itu, warga mengenal Nadia sebagai pribadi pendiam dan tidak banyak bergaul.
Menurut Sukino, tak ada perilaku mencolok ataupun tanda-tanda mencurigakan dari dirinya.
Ia bahkan disebut jarang keluar rumah dan lebih sering berdiam diri di kediamannya.
Karena itu, warga sekitar kaget saat tahu Nadia ditangkap polisi terkait kasus penculikan anak.
"Orangnya pendiam, jarang keluar rumah. Di sini sebenarnya (Nadia) tidak pernah berbuat aneh."
"Tapi, karena jarang bersosialiasi, kami juga tidak tahu kehidupan pribadinya seperti apa," tutur Sukino.
"Tidak menyangka saja, karena selama ini tidak pernah ada gelagat aneh."
"Waktu polisi datang malam-malam, kami baru tahu kalau dia terlibat kasus penculikan anak di Makassar," imbuhnya.
Dari hasil koordinasi sementara, Nadia disebut berperan sebagai tangan kedua dalam komplotan penculikan anak.
Ia menerima anak yang diculik dari pelaku utama dan mengirim korban ke wilayah Jambi.
Nadia juga disebutkan telah menjual anak korban penculikan sebanyak tiga kali dan menerima uang sebagai imbalan.
Baca juga: Lokasi Penyekapan Bilqis saat Diculik & Dijual Rp 80 Juta, Sepi dan Gelap, Diberi Makan Mie Instan
Modus Pelaku
Penculikan terhadap balita bernama Bilqis di Kota Makassar, berawal dari pelaku berinisial SY (30).
SY menculik Bilqis tanpa diketahui ayahnya, Dwi Nurmas (34), saat bermain tenis di Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani, Minggu (2/11/2025).
Saat kejadian, SY membawa dua anak kandungnya yang diduga kuat digunakan untuk memancing Bilqis agar korban mau main bersama.
"Kemungkinan digunakan untuk memancing dengan mengajak bermain," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana, Senin, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Lebih lanjut, Devi mengungkapkan SY nekat menculik dan menjual Bilqis karena keterbatasan ekonomi.
Bilqis ditawarkan SY lewat akun Facebook Hiromani Rahim Bismillah.
NH alias Nadia Hutri (29) yang tahu lantas membeli korban seharga Rp3 juta, lalu dijual ke AS (42) dan MA (36) senilai Rp15 juta.
Oleh AS dan MA, Bilqis kembali dijual seharga Rp80 juta, untuk dijadikan anak adopsi.
"Untuk korban Bilqis, memang dijual untuk dijadikan anak adopsi," ujar Devi.
SY sendiri telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya, NH, AS, serta MA.
Sementara, dua anak SY sudah berada di Dinas Sosial Kota Makassar.
Kapolda Sulsel, Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan para pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 83 Juncto Pasal 76F UU Perlindungan Anak dan Pasal 2 Juncto Pasal 17 UU Pemberantasan TPPO.
Barang bukti yang diamankan berupa empat ponsel, satu ATM BRI, dan uang tunai Rp1,8 juta.
Bilqis akhirnya ditemukan Tim Polrestabes Makassar di kawasan Suku Anak Dalam, Jambi, Sabtu (8/11/2025).
Bocah berusia empat tahun itu kemudian dibawa pulang ke Makassar, Minggu (9/11/2025).
(TribunNewsmaker/Tribunnews)
Sumber: Tribun Bogor
| Sosok Nadia Hutri, Komplotan Pelaku Penculikan Bilqis, Warga Sukoharjo Jawa Tengah, Dikenal Pendiam |
|
|---|
| Tampang Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Dijenguk Kapolri Listyo, Ada Luka & Memar di Kepala |
|
|---|
| Balita Bilqis Dijual dari Rp 3 Juta jadi Rp 80 Juta, Ini Urutan Penculikannya dari Makassar ke Jambi |
|
|---|
| Lokasi Penyekapan Bilqis saat Diculik & Dijual Rp 80 Juta, Sepi dan Gelap, Diberi Makan Mie Instan |
|
|---|
| Sosok SAD, Pembeli Bilqis Balita 4 Tahun Asal Makassar, Bayar Rp 80 juta, Keberadaan Masih Dicari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Sosok-Ade-Frianto-Syahputera-pelaku-penculikan-balita-bernama-Bilqis.jpg)