Sosok
Sosok Wiranto, Berduka Rugaiya Usman Sang Istri Meninggal, Pernah Maju Capres, Eks Panglima ABRI
Inilah sosok Wiranto, mantan Panglima ABRI berduka kehilangan Rugaiya Usman sang istri, mantan panglima ABRI, pernah maju capres.
Editor: ninda iswara
Ringkasan Berita:
- Wiranto tengah berduka setelah kehilangan sosok yang sangat dicintainya, istrinya, Rugaiya Usman, yang meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025).
- Wiranto merupakan seorang tokoh militer dan politik senior Indonesia dengan rekam jejak karier yang luar biasa panjang dan beragam.
- Ia juga dikenal sebagai mantan Panglima ABRI.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jenderal TNI (Purn) Wiranto tengah berduka setelah kehilangan sosok yang sangat dicintainya, istrinya, Rugaiya Usman, yang meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025).
Selama masa sakit, Wiranto setia mendampingi Rugaiya, menjalani perawatan bersama hingga akhir hayat sang istri yang berpulang di Bandung pada pukul 15.55 WIB.
Pasangan ini baru saja merayakan ulang tahun emas pernikahan mereka, menandai 50 tahun perjalanan hidup bersama sejak 22 Februari 1975.
Kepergian Rugaiya, yang akrab disapa Ibu Uga, meninggalkan duka mendalam bagi Wiranto.
Rugaiya Usman bukan sekadar pendamping hidup, tetapi juga menjadi sandaran setia bagi Wiranto, terutama di tengah dinamika karier politik dan militer yang panjang dan menantang.
Di tengah kabar duka ini, publik kembali menyoroti sosok Wiranto, S.H. (78), seorang tokoh militer dan politik senior Indonesia dengan rekam jejak karier yang luar biasa panjang dan beragam.
Baca juga: Sosok Rugaiya Usman, Istri Wiranto yang Meninggal Dunia, Dibiayai Kuliah, Balas Budi dengan Menikah
Profil Wiranto
Wiranto lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1968.
Kariernya di institusi militer melesat, memuncak pada masa-masa krusial sejarah Indonesia.
Wiranto dikenal sebagai jenderal yang menguasai spektrum strategis pertahanan negara.
Sebelum menjabat posisi tertinggi, ia sempat dipercaya sebagai orang dekat penguasa, yakni Ajudan Presiden Soeharto (1989 – 1993).
Jejak kepemimpinannya semakin menguat ketika ia diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 1997.
Puncak pengabdiannya di militer tercapai saat ia menjabat sebagai Panglima ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dari 1998 hingga 1999.
Wiranto tercatat sebagai Panglima ABRI terakhir sebelum terjadi reformasi yang memisahkan Polri dari ABRI dan mengganti nama ABRI menjadi TNI.
Setelah memasuki masa purnawirawan, Wiranto beralih ke kancah politik, menjadi salah satu figur yang paling konsisten mengisi jabatan strategis di pemerintahan lintas era:
Kemudian saat Soeharto lengser dari jabatannya, ia tetap dipertahankan Presiden ke-3 B.J. Habibie sebagai Panglima TNI.
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang kemudian naik ke tampuk kekuasaan lantas mempercayakan jabatan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan kepada Wiranto.
Namun, akhirnya pria kelahiran Yogyakarta itu dicopot dari jabatannya pada tahun 2000.
Empat tahun berselang, Wiranto memenangi konvensi Partai Golkar dan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2004.
Saat itu, dirinya maju bersama calon wakil presiden (cawapres) Salahuddin Wahid.
Akan tetapi, Wiranto kalah pada putaran pertama Pilpres 2004, dan dua tahun berselang, tepatnya 21 Desember 2006, ia mendirikan Partai Hanura dan menjabat sebagai ketua umum.
Lalu, dirinya kembali mengikuti Pilpres 2009. Kali ini Wiranto maju sebagai cawapres mendampingi Jusuf Kalla, tetapi kembali kalah dalam kontestasi.
Beberapa tahun berselang, kariernya di pemerintahan kembali bersinar setelah Joko Widodo (Jokowi) memenangkan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Di bawah pemerintahan Presiden ke-7 RI Jokowi, Wiranto diberi kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (2016–2019) dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2019-2024).
Saat ini, ia masih aktif berperan sebagai Penasihat Khusus Presiden di era Prabowo, membuktikan pengalamannya yang terus dibutuhkan oleh negara.
Riwayat Pendidikan
- SMP Negeri 2 Surakarta 1963
- SMA Negeri 4 Surakarta 1965
- Akademi Militer Nasional 1968
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat 1984
- Universitas Terbuka, Jurusan Administrasi Negara 1995
- Lemhannas RI 1995
- Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM 1996
- STIE-IPWI Jakarta, Magister Manajemen 2006
- Universitas Negeri Jakarta, Doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia 2012
Pangkat Militer
- Letnan Dua 1968
- Letnan Satu 1971
- Kapten 1973
- Mayor 1979
- Letkol 1982
- Kolonel 1989
- Brigjen TNI 1993
- Mayjen TNI 1994
- Letjen TNI 1996
- Jenderal TNI 1997
Riwayat Pekerjaan
- Ajudan Presiden Republik Indonesia 1989–1993
- Kepala Staf Kodam Jayakarta 1993
- Panglima Kodam Jayakarta 1994
- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) 1996
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) 1997
- Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Panglima ABRI) 1998
- Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) 1999
- Menteri Pertahanan Keamanan 1998–1999
- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan 1999–2000
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 2016–2019
- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden 2019-2024
- Penasihat Khusus Presiden 2025-2029
Baca juga: Haru! Kisah Cinta Rugaiya & Wiranto, Cinlok saat SMA, 50 Tahun Menikah Kini Dipisahkan oleh Maut
Berduka Istri Meninggal Dunia
Istri mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Rugaiya Usman, meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (16/11/2025).
Di depan para pelayat, Wiranto menyampaikan bahwa istrinya sudah lama menderita sakit.
Beberapa waktu lalu wanita yang akrab disapa ibu Uga itu kemudian dirawat di RSPAD dan sempat dinyatakan membaik.
Hal itu diungkap Wiranto yang berdiri tegar di hadapan peti jenazah istrinya, Rugaiya Usman Wiranto di rumah duka di daerah Bambu Apus, Jakarta Timur, Minggu malam.
"Beberapa waktu yang lalu Ibu Uga Wiranto memang telah menderita sakit dan kemudian dirawat di RSPAD beberapa waktu, dan dinyatakan membaik kami bawa ke rumah," kata Wiranto, dilansir dari tayangan KompasTV.
Kemudian, Wiranto setia mendampingi istrinya menjalani pengobatan di Bandung diharapkan kondisinya segera membaik.
"Dan kemudian kami usahakan untuk berobat ke Bandung dengan harapan memang akan membaik dan bisa kembali sehat walafiat ya, biar bisa bergabung bersama kita-kita semua," ujarnya.
Sebagai seorang suami, Wiranto mengaku menaruh harapan besar untuk hidup lebih lama bersama wanita yang ia cintai.
Namun, takdir berkata lain, Wiranto berusaha mengikhlaskan kepergian sang istri.
"Kita harapkan memang bisa bersama-sama keluarga, bisa mengasuh anak cucu sampai usia yang sangat lanjut, harapan keluarga seperti itu, memang kehendak Illahi tidak bisa kita menolak, ibu Uga setelah menjalani proses di rumah sakit, maka tadi sore pukul 17.55 menghadap Allah SWT," katanya.
Baru Rayakan 50 Tahun Pernikahan
Wiranto mengenang kembali momen terakhirnya bersama almarhum sang istri sebelum meninggal dunia.
Sebelum tutup usia, Wiranto dan Rugaiya masih sempat merayakan hari ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50.
“Memang keluarga mengharapkan Ibu Uga Wiranto bisa sehat kembali. Ia bersama saya 50 tahun. Baru kemarin kita merayakan ulang tahun perkawinan emas,” ujar Wiranto.
Diketahui Rugaiya Usman menikah dengan Wiranto pada 22 Februari 1975.
Kepergian ibu Uga itu tentunya menimbulkan perasaan duka mendalam atas perginya separuh jiwa Wiranto.
"Kami keluarga besar Wiranto benar-benar merasa kehilangan seseorang yang kita cintai, kita hormati, kita sayangi," ungkapnya.
Rugaiya dikenal sebagai sosok yang setia mendampingi suaminya sejak awal perjalanan karir militernya.
Diketahui, jenazah almarhumah istri Wiranto tiba di rumah duka sekitar pukul 21.48 WIB, setelah sebelumnya diberangkatkan dari Bandung, Jawa Barat.
Salat jenazah diikuti sejumlah tokoh, antara lain mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono, mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi, serta Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Kepolisian, Ahmad Dhofiri.
Mantan ABRI itu meminta agar memaafkan segala kesalahan dan kekhilafan istrinya semasa masih hidup.
Usai disemayamkan semalam di Bambu Apus, jenazah Rugaiya rencananya diterbangkan menuju Solo melalui Bandara Halim Perdanakusuma pada Senin (17/11/2025) pukul 07.00 WIB.
Jenazah istri Wiranto itu akan dimakamkan di makam keluarga di Astana Wukir Sirna Raga, Kelurahan Delingan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Senin (17/11/2025) pagi.
Sejumlah karangan bunga pun telah berdatangan di area pemakaman, termasuk dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dan putra bungsunya sekaligus Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
(TribunNewsmaker/TribunSumsel)
Sumber: Tribun Sumsel
| Sosok Yasika Aulia Ramadhani, Kelola 41 Dapur MBG, Anak Anggota DPRD Sulsel, Baru Berusia 20 Tahun |
|
|---|
| Potret Fadlun Faisal Balghoits Istri Sah Habib Bahar bin Smith, Keturunan Nabi, Setia, Punya 4 Anak |
|
|---|
| Sosok 4 Wanita Dinikahi Habib Bahar bin Smith, Fadlun Faisal Setia Dampingi, Helwa Bachmid Menderita |
|
|---|
| Sosok Asli Dea Lipa Sister Hong Lombok, Bernama Deni, Putus Sekolah Sejak SD & Korban Bully |
|
|---|
| Sosok Rully Anggi Akbar, Calon Suami Boiyen Lulusan S3 Luar Negeri, Brondong, Profesi Mentereng |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/ISTRI-WIRANTO-MENINGGAL-rugaiya-usman.jpg)