Breaking News:

Kematian Dosen Untag

Pertemuan Terakhir Dosen Untag Sebelum Tewas, Rekan Kerja Dicurhati soal Sakit, Dikenal Berprestasi

Rekan dosen Dwinanda Linchia Levi di Untag Semarang beber pertemuan terakhir. Levi sempat curhat soal sakit yang ia rasakan.

Editor: ninda iswara
kolase Facebook
DOSEN SEMARANG TEWAS - Beda jauh penampilan dosen Dwi sebelum (kiri tahun 2019) kumpul kebo dengan AKBP Basuki (kanan tahun 2025) selama lima tahun. Rekan dosen Dwinanda Linchia Levi di Untag Semarang beber pertemuan terakhir. Levi sempat curhat soal sakit yang ia rasakan. 
Ringkasan Berita:
  • Rekan dosen Dwinanda Linchia Levi di Untag Semarang beber pertemuan terakhir.
  • Levi sempat curhat soal sakit yang ia rasakan.
  • Teman-teman menyebut Levi sosok yang berprestasi dan sering larisi pedagang untuk dibagikan.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang tengah diliputi duka mendalam setelah kepergian Dwinanda Linchia Levi (35).

Di lingkungan kampus, Levi dikenal sebagai dosen yang hangat, sopan, dan memiliki kepedulian besar terhadap orang-orang di sekitarnya.

Kabar wafatnya Levi mengejutkan rekan-rekan dosen. Ia ditemukan meninggal dunia di kamar nomor 210 sebuah kos-hotel di kawasan Telaga Bodas Raya, Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Senin (17/11/2025).

Saat itu, Levi tengah berada dalam satu kamar bersama AKBP Basuki, yang kini telah ditahan di rumah tahanan Polda Jawa Tengah.

Salah satu kolega Levi di Untag, Eva Arief, mengungkapkan betapa besar kehilangan yang ia rasakan.

Baca juga: Tim Hukum Soroti Kematian Dosen Untag, Ada 3 Kejanggalan, Keterlibatan AKBP Basuki Perlu Ditelusuri

Sejak pertama kali mengenal Levi pada 2021, ia merasa dekat karena sikap Levi yang ramah dan mudah bergaul.

Menurut Eva, kebaikan hati Levi tercermin dalam kebiasaannya membantu pedagang kecil di sekitar kampus.

"Hal yang paling saya ingat almarhumah itu dermawan, dia suka beli jajanan pedagang kecil seperti penjual jagung rebus dan yakult yang jualan di kampus lalu jajanan itu dibagikan ke para dosen lainnya," ujarnya kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).

Eva kemudian menunjukkan meja kerja Levi yang kini tampak kosong setelah keluarga mengambil barang-barang pribadinya.

Di atas meja itu, yang dulu sering dipakai Levi untuk bekerja dan berinteraksi dengan rekan dosen, hanya tersisa bunga plastik berwarna pink, kalender, dan body lotion.

"Iya, ini meja kerja almarhumah. Dulu ada boneka kecil tapi sepertinya juga sudah diambil," terang Eva.

Ia mengingat percakapan terakhir dengan Levi terjadi pada Jumat (14/11/2025).

Tanpa firasat apa pun, pertemuan itu menjadi yang terakhir.

"Terakhir ketemu ya biasa saja tidak menyangka ada peristiwa tersebut," bebernya.

Meski cukup dekat, Eva mengaku tidak mengetahui kehidupan pribadi Levi, termasuk hubungan almarhumah dengan seorang perwira polisi berpangkat AKBP.

"Kami juga beda generasi, saya dosen lama sedangkan Bu Levi dosen baru, jadi secara pribadi saya tidak tahu," terangnya.

Kendati demikian, lanjut Eva, korban selama mengajar di Untag dalam beberapa waktu terakhir beberapa kali mengeluhkan sakit.

Korban mengeluhkan penyakit asam lambung.

"Tidak hanya sekali, tapi beberapa kali izin ke Bu Wulan kepala bagian hukum pidana, biasanya mengeluh sakit asam lambung," terangnya.

Dosen Untag lainnya, Edi Pranoto mengatakan, sosok dosen Levi merupakan dosen yang terkenal dengan sopan santunnya.

Sebagai dosen muda, ia ketika bertemu dengan seniornya selalu bersikap sopan dengan cara selalu mencium tangannya.

"Almarhumah itu terkenal dengan sikap takzim ke orang yang lebih tua," ucapnya.

Selain sopan, kata Edi, almarhumah dikenal pula sebagai sosok dosen berprestasi.

Atas prestasinya, Levi diangkat menjadi dosen tetap pada tahun 2022.

Ia juga salut atas prestasi dari Levi yang aktif mengirim jurnal ilmiah hingga indeks science technology index (Sinta) mencapai angka di atas 300.

Baca juga: AKBP Basuki Kerap Jemput Dosen Untag di Kampus, Teman Ingatkan Levi agar Hati-hati: Motifnya Gak Tau

DOSEN SEMARANG TEWAS - Sosok istri sah AKBP Basuki yang kini masih mejadi sebuah misteri di kasus kematian dosen Untag Semarang.
DOSEN SEMARANG TEWAS - Sosok istri sah AKBP Basuki yang kini masih mejadi sebuah misteri di kasus kematian dosen Untag Semarang. (Instagram/@kapolres_blora dan Facebook DwiNanda Linchia Levi Kusumawardhani)

"Dia juga mengajar di Undip dan sebuah perguruan tinggi di Jakarta.

Almarhum juga dikenal sebagai dosen favorit mahasiswa," ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Hukum Untag Semarang Farel mengatakan, dosen Levi merupakan dosen yang sangat ceria ketika mengajar.

Ia tidak pernah memperlihatkan kesedihan sama sekali selama mengajar di kampus.

"Dia dosen yang paling friendly, say hay kepada mahasiswa sehingga saya sangat sedih mendapatkan kabar almarhumah dengan kondisi seperti itu," katanya.

Mahasiswa Untag, Antonius Fransiskus Polu mengaku dosen Levi sangat berdedikasi dalam bidang hukum.

Hal itu ditunjukkan saat berdiskusi dalam organisasi kemahasiswaan (ormawa).

"Saya meskipun mahasiswa fakultas ilmu sosial politik tapi kita sering ngobrol soal ormawa dan orangnya asik banget jadi di sini kami menyayangkan orang baik tapi mengalami kejadian seperti itu," ucapnya.

(TribunNewsmaker/TribunJateng)

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Dwinanda Linchia LeviUntagSemarang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved