Ide Pokok dalam teks 'Yang Lebih Penting dari Aku', Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 7 8

Berikut ini ide pokok dalam teks "Yang Lebih Penting dari Aku", kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 7 8 Kurikulum Merdeka.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs untuk halaman 7 dan 8 pada buku Kurikulum Merdeka.

Dalam buku Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum Merdeka, pada halaman 7 dan 8 terdapat sejumlah latihan dalam Bab 1: Demi Keluarga yang bertujuan mengasah kemampuan memahami teks.

Pada halaman 7, siswa diminta untuk mengidentifikasi ide pokok serta ide-ide pendukung dari teks berjudul Yang Lebih Penting dari Aku. Latihan ini dirancang untuk melatih siswa dalam menemukan inti informasi dalam paragraf.

Selanjutnya, pada halaman 8, siswa harus menjawab delapan pertanyaan pemahaman yang juga berkaitan dengan teks Yang Lebih Penting dari Aku. Soal-soal tersebut membantu siswa mendalami isi bacaan dan memahami pesan yang disampaikan penulis.

kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 7 8 Kurikulum Merdeka 

Kini tugas kalian adalah menentukan ide pokok dan ide pendukung paragraf-paragraf dalam teks "Yang Lebih Penting dari Aku".

Jawaban:

- Paragraf: 2

Letak ide pokok: Awal paragraf.

Ide pokok: Aku benar-benar tidak ingin di sini

Ide pendukung: Terlihat orang dengan berbagai penampilan mondar-mandir lantas duduk, lalu berdiri dalam diam. Wajah-wajah gundah dan lelah membuatku tambah lemas. Kapan ini semua berakhir? Tengah malam begini, seharusnya aku bisa duduk santai di rumah, baca, atau main game. Sejak sore, aku ingin minta izin pulang. It's impossible. Mustahil. Mana mungkin aku bisa pulang saat seluruh keluarga berkumpul.

- Paragraf: 4

Letak ide pokok: Awal paragraf.

Ide pokok: This is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Akan kutegur mereka.

Ide pendukung: Seenaknya saja menggunjingkan orang yang ada di depannya. Kemarahan tiba-tiba memenuhi dadaku. Aku berdiri sambil mengentakkan kaki. Derit nyaring kursi besi tua membuat beberapa orang menoleh.

- Paragraf: 8