Seruan Jokowi Soal Prabowo-Gibran 2 Periode Ditanggapi Dingin, 5 Elite Partai Kompak: Masih Jauh
Seruan Jokowi soal Prabowo-Gibran dua periode mendapat tanggapan dingin dari para elite partai.
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seruan Jokowi soal Prabowo-Gibran dua periode mendapat tanggapan dingin dari para elite partai.
Seruan Jokowi soal Prabowo-Gibran dua periode ini ia sampaikan kepada kelompok relawan pendukung dirinya yakni Projo (Pro Jokowi), Seknas Jokowi, hingga Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden).
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu. Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025).
Namun seruan Jokowi ini ternyata tak mendapat sambutan hangat dari para elite partai.
Tercatat setidaknya ada lima elite partai yang punya jawaban kompak.
Mereka menilai pemilu masih jauh dan untuk saat ini seharusnya fokus pada roda pemerintahan lima tahun ke depan.
Baca juga: Setelah UGM Kesandung Ijazah Jokowi, Giliran IPB Berpolemik, Dosen Ucap: Pendidikan Gibran Setara SD
Berikut kelima elite partai yang tanggapi dingin seruan Jokowi:
PDIP

Menurut Puan Maharani, menanggapi Jokowi, sekarang belum saatnya bicara soal pemilihan.
“Pemilu masih jauh,” kata Puan singkat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025), dikutip dari Kompas.com.
Selebihnya, Ketua DPR RI itu hanya mengajak semua pihak untuk bekerja sama membangun bangsa dan negara bersama-sama.
“Jadi yang penting bagaimana kita bergotong-royong,” tutur Puan.
NasDem
Senada, Saan Mustopa pun menyinggung soal momen Pemilu yang masih lama terkait seruan Jokowi untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode.
"Ya ini masih lama Pemilu kan," kata Saan saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025), dikutip dari Tribunnews.
NasDem sendiri tengah fokus mengawal program Presiden Prabowo agar sukses dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Kita fokus saja mendukung bagaimana program Pak Prabowo bisa berjalan. Sukses, lancar, semua program-program prioritasnya itu bisa diwujudkan, bisa memuaskan semua harapan dan keinginan rakyat," ujar Saan.
Wakil Ketua DPR RI itu menyebut bahwa pihaknya belum membicarakan soal pemilu 2029.
"Jadi kita konsentrasi mendukung dan menyukseskan semua program dan kebijakan prioritas dari Pak Prabowo," ucap Saan.
Baca juga: Background Pendidikan Anak Jokowi, Gelar Gibran Tuai Tanya, Kahiyang S2, Kaesang Lulusan Singapura
Golkar
Nurdin Halid tegas mengatakan, perintah Jokowi terlalu dini.
Sebab, pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan hampir setahun, terlalu dini membicarakan dua periode yang berarti terkait Pilpres 2029.
Menurut Nurdin, pada periode dua tahun awal, Presiden dan Wapres masih harus bekerja menuntaskan janji politiknya.
"Menurut saya itu waktunya tidak tepat, timing-nya sangat tidak tepat. Tahun sekarang sampai dengan tahun 2027 itulah menurut saya adalah tahun kerja dalam rangka mewujudkan asta cita Bapak Presiden Prabowo. Nanti tahun 2027-2028 baru tahun kerja dan tahun politik," kata Nurdin di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (22/9/2025).
Nurdin mengatakan, saat ini Presiden Prabowo tengah fokus mengakselerasi pembangunan bangsa yang berorientasi pada masyarakat luas, bukan soal kekuasaan.

"Prabowo sekarang ini konsentrasi untuk memulihkan kehidupan berbangsa, bernegara dalam rangka mewujudkan proses pembangunan yang mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat, kesejahteraan umum, bukan kesejahteraan orang-orang," jelasnya.
Mantan Ketua PPSI itu menganggap pernyataan Jokowi bisa menimbulkan gangguan.
Jokowi seharusnya sekarang ini adalah justru mendorong rakyat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif yang berkaitan dengan pencapaian kinerja pemerintah dalam rangka mewujud nyatakan daripada asta cita Bapak Prabowo."
"Oleh karena itu menurut saya kita tidak perlu juga sekarang melempar suatu pernyataan-pernyataan yang justru bisa mengganggu kehidupan perpolitikan kita. Nah, apalagi kan masih lama 4 tahun lagi. Nah, bagi Partai Golkar ya saya bisa menyatakan bahwa mendukung sepenuhnya pemerintahan Prabowo-Gibran sampai tahun 2029."
"Nah, untuk 2029 seterusnya itu nanti kita bicarakan karena itu masih jauh," jelasnya.
PKB
Sementara itu, Jazilul Fawaid, mengomentari pernyataan Jokowi dengan perumpamaan salat.
Baca juga: Ijazah Jokowi dan Gibran Dipertanyakan, Bagaimana Ijazah Kaesang? Ini Riwayat Pendidikan Ketum PSI
Menurutnya, perintah Jokowi soal Prabowo-Gibran dua periode belum waktunya, dan terlalu terburu-buru.
"Ojo kesusu (jangan buru-buru). Kalau belum saatnya sholat, jangan azan dulu. Biarkan Pak Prabowo yang sekarang aktif menjalin, berpidato di panggung dunia, biarkan dulu," ucap Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/9/2025), dikutip dari Kompas.com.
Kendati belum mau bicara soal Pilpres 2029 seperti arahan Jokowi, Jazilul memastikan satu komando dengan Prabowo.
"Tentu. Kami PKB akan tegak lurus kepada Pak Prabowo," ucapnya.
Gerindra
Menanggapi Jokowi, Titiek Soeharto seperti tak habis pikir.

Menurutnya, Presiden Prabowo, yang juga mantan suaminya itu, belum sampai memikirkan soal Pilpres 2029.
“Bapak juga belum memikirkan kali ya lima tahun berikutnya,” kata Titiek saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025), dikutip dari Kompas.com.
Ketua Komisi IV DPR RI itu meminta Jokowi untuk menahan bicara soal Pilpres 2029, sebab pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan, bahkan belum ada setahun.
Menurutnya, saat ini adalah waktu pembuktian Prabowo-Gibran menunaikan janji politik saat Pilpres 2024 lalu.
“Itu nanti saja selesai dulu, ini baru setahun. Selesaikan 5 tahun dulu. Kita buktikan bahwa Pak Prabowo bisa mensejahterakan bangsa ini,” ujar Titiek. (Tribunnewsmaker/Tribun Jakarta)
Alasan Jenderal Listyo Sigit Ogah Mundur dari Kapolri, Sebut Tak Selesaikan Masalah: Memperkeruh |
![]() |
---|
Disebut Mandi Air Galon hingga Merepotkan, Menpar Widiyanti Putri Klarifikasi: Risiko Pejabat Publik |
![]() |
---|
Setelah UGM Kesandung Ijazah Jokowi, Giliran IPB Berpolemik, Dosen Ucap: Pendidikan Gibran Setara SD |
![]() |
---|
Sosok Abdullah Azwar Anas, Mantan Menteri PANRB Era Jokowi Diperiksa di Kasus Korupsi Chromebook |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Pernah Hampir Dicerai Istri gegara Ingin Berhenti Kuliah: Saya Baca Gak Ngerti-ngerti |
![]() |
---|