Zaini Shofari Kritik Pedas Dedi Mulyadi Soal Program 'Poe Ibu', Sebut Ada Paksaan, Ini Sosoknya

Zaini Shofari Kritik Pedas Dedi Mulyadi Soal Program 'Poe Ibu', Sebut Ada Paksaan, Ini Sosoknya

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nama Zaini Shofari mendadak ramai diperbincangkan setelah dirinya secara terbuka mengkritik kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Kritik itu muncul usai Dedi meluncurkan sebuah program sosial bernama Gerakan Rereongan Poe Ibu, yang mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.

Program tersebut berisi ajakan kepada warga Jawa Barat untuk menyisihkan uang sebesar Rp1.000 per hari, sebagai bentuk solidaritas sosial membantu sesama.

Kebijakan ini tertuang secara resmi dalam Surat Edaran (SE) Nomor 149/PMD.03.04/KESRA yang ditandatangani langsung oleh Dedi Mulyadi pada 1 Oktober 2025.

Menurut Zaini, tujuan dari program ini sebenarnya baik, yaitu mendorong masyarakat menyelesaikan persoalan sosial di lingkungannya secara mandiri.

Namun, ia menilai ada unsur pemaksaan dalam penerapannya karena gerakan itu melibatkan ASN, siswa sekolah, hingga warga umum secara serentak.

"Saya ingin menggarisbawahi gerakan poe ibu ini yang dirasa dipaksakan atas nama kesetiakawanan mulai ASN, siswa sekolah, hingga warga untuk diajak menyisihkan Rp 1.000. Jika ASN pastinya akan mengikuti apa yang disampaikan atasannya, yakni gubernur," ujar Zaini, Minggu (5/10/2025).

Ia menegaskan bahwa semangat gotong royong seharusnya lahir dari kesadaran masyarakat, bukan karena tekanan kebijakan.

Zaini juga menyoroti bagaimana kebijakan tersebut bisa menimbulkan beban psikologis bagi kalangan tertentu yang kondisi ekonominya tidak stabil.

Menurutnya, partisipasi publik dalam program sosial sebaiknya bersifat sukarela dan tidak ditetapkan melalui surat edaran resmi.

Baca juga: Sosok Zaini Shofari, DPRD Jabar Kritisi Dedi Mulyadi Soal Donasi Rp1.000 per Hari: Bersifat Memaksa

Lantas, siapa sebenarnya sosok Zaini Shofari?

Zaini merupakan Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat periode 2024–2029 yang dikenal vokal menyuarakan aspirasi masyarakat terkait kebijakan publik.

Ia berasal dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan duduk di komisi yang membidangi Kesejahteraan Rakyat.

Pada Pemilihan Legislatif 2024, Zaini terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) 11, yang meliputi Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Majalengka.