Breaking News:

Berita Viral

Sederet Kontroversi Meilanie Buitenzorgy Dosen IPB, Sebut Gibran Lulusan SD & Ragukan Kampus MDIS

Meilanie Buitenzorgy meragukan kredibilitas kampus MDIS Singapura yang bekerja sama dengan sejumlah universitas di Indonesia.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaaker.com | Kolase Tribun Trend
KASUS IJAZAH GIBRAN - Sosok Meilanie Buitenzorgy (kiri) Lulusan IPB University yang Sebut, Wakil Presiden Gibran Raakbuming Raka Tak Lulus SMA 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nama Meilanie Buitenzorgy, dosen IPB University, kembali jadi sorotan publik.

Setelah sempat menyindir Gibran Rakabuming dengan sebutan “lulusan SD”, kini Meilanie kembali menimbulkan kontroversi baru.

Ia meragukan kredibilitas kampus MDIS Singapura yang bekerja sama dengan sejumlah universitas di Indonesia.

Baca juga: 5 Tahun Dipacari Dul, Begini Unggahan Tissa Biani saat Syifa Hadju Lebih Dulu Dilamar El Rumi

Di tengah sorotan publik terhadap Wakil Presiden Gibran, muncul sosok akademisi perempuan yang berani bicara: Meilanie Buitenzorgy

Lulusan IPB dengan gelar doktor dari Australia itu menilai pendidikan Gibran tak sebanding SMA.

Suara kritisnya kini viral dan menyeret nama kampus besar dalam pusaran kontroversi.

Nama Meilanie Buitenzorgy belakangan menjadi sorotan setelah pernyataannya soal pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial. 

Meilanie yang merupakan dosen IPB University ini menyebut bahwa pendidikan Gibran tidak bisa disetarakan dengan tingkat SMP, apalagi SMA. 

Analisis tersebut ia dasarkan pada riwayat pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School (Singapura) serta UTS Insearch (Australia), yang menurutnya tidak setara dengan SMA di Indonesia. 

Bahkan, dalam tulisannya, Meilanie sempat menyebut kualifikasi pendidikan Gibran hanya setara dengan lulusan Sekolah Dasar (SD). 

Lulusan IPB, Raih Doktor di Australia 

Meilanie Buitenzorgy adalah lulusan S1 IPB University. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke luar negeri hingga meraih gelar Magister Sains di Wageningen University, Belanda. 

Karier akademiknya berlanjut di University of Sydney, Australia, tempat ia menyelesaikan program doktoral dengan fokus pada bidang Environmental and Resource Economics. 

Saat ini, Meilanie tercatat sebagai dosen di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University. Ia juga aktif meneliti isu-isu terkait ekonomi politik lingkungan. 

IPB University Angkat Bicara 

Viralnya pernyataan Meilanie membuat pihak IPB University ikut buka suara. Direktur Kerjasama, Komunikasi, dan Pemasaran IPB University, Alfian Helmi, menegaskan bahwa pernyataan Meilanie adalah opini pribadi. 

“Opini yang disampaikan oleh Saudari Meilanie Buitenzorgy sepenuhnya merupakan pendapat pribadi,” ujar Alfian dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025). 

Ia menambahkan, IPB University akan menempuh langkah persuasif dengan mengundang Meilanie untuk berdiskusi dan mengonfirmasi pernyataannya yang tersebar di media sosial. 

KASUS IJAZAH GIBRAN - Sosok Meilanie Buitenzorgy (kiri) Lulusan IPB University yang Sebut, Wakil Presiden Gibran Raakbuming Raka Tak Lulus SMA
KASUS IJAZAH GIBRAN - Sosok Meilanie Buitenzorgy (kiri) Lulusan IPB University yang Sebut, Wakil Presiden Gibran Raakbuming Raka Tak Lulus SMA (TribunNewsmaaker.com | Kolase Tribun Trend)

Riwayat Pendidikan Gibran

Gibran Rakabuming lahir di Surakarta, 1 Oktober 1987. Ia menempuh pendidikan dasar di SDN Mangkubumen Kidul 16, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surakarta dan lulus pada 2002. 

Setelah itu, Gibran bersekolah di Orchid Park Secondary School, Singapura, hingga 2004. Ia kemudian melanjutkan ke UTS Insearch, Australia, yang merupakan jalur persiapan kuliah. 

Meski tidak melanjutkan ke universitas di sana, Gibran kemudian mengambil studi Manajemen di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan lulus pada 2010. 

Sekembalinya ke Solo, Gibran mendirikan usaha katering Chili Pari. Namanya semakin dikenal, hingga akhirnya masuk ke dunia politik dan kini menduduki posisi Wakil Presiden RI ke-14. 

Meilanie Buitenzorgy Ragukan Kampus MDIS

Dosen IPB University Meilanie Buitenzorgy diduga kembali menguliti soal latar belakang Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Setelah sebelumnya menganalisa soal pendidikan menengah Gibran, kini Meilanie menyinggung soal Management Development Institute of Singapore (MDIS), tempat dimana Gibran disebut menempa pendidikan diploma hingga sarjana.

Meilanie menyebut bahwa meragukan sebuah kampus menerima mahasiswa yang ijazah sekolah menengahnya saja diragukan

Dia juga menyoroti soal MDIS yang hanya sebagai penyelenggara bagi kampus-kampus lain yang dengan mudah mengeluarkan ijazah.

Awalnya, Meilanie menyinggung kampus di luar negeri banyak yang abal-abal dan siapapun bisa diterima asal bayar mahal. 

Melalui akun Facebooknya Selasa (30/9/2025), Meilanie memperingatkan masyarakat agar tidak silau dengan label 'Lulusan Luar Negeri' karena tidak semua institusi pendidikan punya kualitas yang terjamin.

Meilanie juga mengklaim banyak praktik universitas abal-abal yang mementingkan keuntungan finansial daripada standar akademik. 

“Yang tidak dipahami oleh orang-orang yang tidak pernah sekolah di LN adalah ada banyak kampus abal-abal di luar negeri," tulis Meilanie di akun Facebook-nya, dikutip dari Tribunnews.com

Meilanie mengatakan bahwa ada perguruan tinggi di Inggris yang rela menerima mahasiswa tanpa memiliki ijazah setara SMP.

Yang mana motif diterimanya siswa tersebut karena bisnis.

"Apakah karena anak itu jenius? Sama sekali tidak. Simply karena, kampus-kampus lancung itu perlu mengeruk duit ortu-ortu kaya yang haus status punya anak jenius," tambahnya.

Meilanie menyebut kampus-kampus semacam ini seringkali memasarkan diri dengan slogan degree granting atau "universitas pasti lulus".

Puncaknya, Meilanie melontarkan sindiran yang sangat tajam, mengarah pada seorang pejabat tinggi di Indonesia.

Tanpa menyebut nama, ia mengkritik riwayat pendidikan yang dianggapnya janggal dan inkonsisten.

Ia menyebut bahwa MDIS Singapure bukan sebuah universitas.

Ia menutup analisisnya dengan menyoroti proses penyetaraan ijazah di Kementerian Pendidikan, yang menurutnya memiliki misi mulia untuk menyaring ijazah dari kampus "abal-abal". 

Klarifikasi MDIS

Latar pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka masih menjadi sorotan seiring berjalannya sidang gugatan seorang warga sipil bernama Subhan Palal di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Subhan menyoroti latar belakang sekolah menengan Gibran yang disebut dilakukan di luar negeri, yakni di Singapura dan Australia.

Sejumlah pihak juga mempertanyakan soal keabsahan ijazah SMA Gibran

Pasalnya, lembaga pendidikan Gibran di Australia diketahui bukan sekolah, hanya setingkat bimbingan belajar

Namun, Kementerian Dikdasmen di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi pada 2019 membuat pernyataan kontroversial.

Gibran dianggap memiliki kemampuan setara dengan pendidikan kelas 3 SMK saat mengambil studi di UTS Insearch.

Seiring diragukannya ijazah tingkat SMA Gibran, sejumlah publik juga mulai mempertanyakan gelar sarjana Gibran

Banyaknya keragunan soal latar belakang pendidikan sarjana Gibran membuat Management Development Institute of Singapore (MDIS) buka suara.

MDIS memastikan Gibran Rakabuming Raka pernah kuliah di tempat itu

MDIS menegaskan bahwa klarifikasi ini dikeluarkan setelah muncul perdebatan di media sosial mengenai status pendidikan Gibran. 

 "Management Development Institute of Singapore (MDIS) ingin menanggapi pernyataan yang beredar di media sosial mengenai kualifikasi pendidikan Bapak Gibran Rakabuming Raka," tulis MDIS dalam keterangan resminya, Rabu (1/10/2025).

Mahasiswa Penuh Waktu di Singapura 

Dalam pernyataan itu, MDIS menyebut Gibran merupakan mahasiswa penuh waktu sejak 2007 hingga 2010. 

"Bapak Gibran Rakabuming Raka adalah mahasiswa penuh waktu di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dari tahun 2007 hingga 2010," jelas pihak MDIS. 

Selama periode tersebut, Gibran berhasil menyelesaikan program Diploma Lanjutan. 

 Raih Gelar Sarjana Marketing 

Setelah menyelesaikan diploma, Gibran melanjutkan studi untuk meraih gelar sarjana. 

"Dilanjutkan dengan gelar Sarjana Sains (Honours) di bidang Marketing yang diberikan oleh mitra universitas kami saat itu, University of Bradford, Inggris," ungkap MDIS. 

MDIS juga menegaskan bahwa mereka adalah salah satu institusi pendidikan nirlaba tertua di Singapura. 

"Kami menawarkan pendidikan tinggi yang tangguh dalam lingkungan yang kondusif, memastikan mahasiswa siap menghadapi tantangan dan peluang dalam ekonomi global," tulis mereka. 

Menurut MDIS, para lulusan dibekali keterampilan mutakhir agar mampu bersaing di dunia profesional yang terus berkembang. 

Standar Akademik Ketat 

MDIS menjelaskan bahwa program pendidikan mereka dijalankan melalui kolaborasi dengan universitas luar negeri. 

"Semua diploma dan gelar yang diberikan oleh mitra universitas luar negeri kami yang terhormat mematuhi standar akademik yang ketat," tegas MDIS. 

Mereka juga memastikan setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai standar internasional.

(TribunNewsmaker.com/Wartakota)

 

Tags:
Meilanie BuitenzorgydosenIPBGibran Rakabuming Raka
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved