Sosok Budi Arie, Ketua Umum Projo yang Tinggalkan Jokowi, Politisi PDIP: Dia Mau Dijadikan Tersangka
Manuver Budi Arie menjauh dari Jokowi memicu tudingan PDIP soal ancaman hukum yang mengintainya.
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
Ringkasan Berita:
- Publik baru saja dikejutkan oleh sikap politik organisasi pendukung Jokowi yakni Projo, dan sang ketua umum, Budi Arie, yang tiba-tiba balik badan.
- Saat Jokowi sudah lengser dan kekuatan politiknya melemah, Budi Arie bersama Projo mulai menarik dukungan.
- Di tengah perubahan haluan itu, seorang politisi PDIP menuding bahwa Budi Arie sedang diincar untuk dijadikan tersangka.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kini manuver politik di sekitar kekuasaan memanas usai langkah Budi Arie meninggalkan Jokowi.
Di tengah perubahan haluan itu, seorang politisi PDIP menuding bahwa Budi Arie sedang diincar untuk dijadikan tersangka.
Pernyataan tersebut langsung mengguncang panggung politik nasional, membuka babak baru tarik-menarik kepentingan.
Baca juga: Acungkan Jempol ke Danantara, Menkeu Purbaya Sumringah Tak Dilibatkan Bahas Utang Whoosh: Bagus
Sosok dan profil Budi Arie
Budi Arie lahir di Jakarta pada 20 April 1969, yang merupakan lulusan S1 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia (UI).
Setelah itu, ia melanjutkan studi S2 jurusan Manajemen Pembangunan Sosial.
Selama menjadi mahasiswa, Budi Arie pernah menjabat sebagai Presidium Senat Mahasiswa UI pada 1994-1995 dan menjabat ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI pada 1993-1994.
Setelah lulus, ia sempat mendapat kepercayaan menjadi ketua Ikatan Alumni (ILUNI) UI periode 1998 sampai 2000.
Selain itu dia juga pernah menjadi Dewan Penasihat ILUNI UI pada 2016 sampai 2019.
Gabung PDI-P dan Dirikan Projo
Budi Arie kemudian masuk ke dunia politik dan memilih menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta periode 1998-2001.
Karier politiknya di PDI-P terus menanjak setelah didapuk menjadi Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDI-P DKI Jakarta periode 2005 sampai 2010.
Pada Agustus 2013, ia mendirikan Projo yang merupakan kelompok relawan terbesar yang mendukung Joko Widodo (Jokowi).
Projo dinilai memainkan peran krusial dalam menggalang dukungan untuk pencalonan Jokowi sebagai presiden pada 2014-2019 dan 2019-2024. Hingga kini, ia menjabat sebagai Ketua Umum Projo.
Menteri era Jokowi dan Prabowo
Pada Senin (17/7/2023), Jokowi yang saat itu menjabat sebagai presiden resmi melantik Budi Arie sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menggantikan Johnny G Plate.
Budi Arie sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).
Johnny dicopot dari jabatan tersebut karena ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan BTS.
Budi Arie pun menjadi Menkominfo hingga Jokowi mengakhiri kepemimpinannya sebagai presiden periode 2019-2024.
Selanjutnya pada era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, ia didapuk menjadi Menteri Koperasi. Posisi tersebut resmi diemban Budi Arie saat pengumuman Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Manuver politik Budi Arie
Publik baru saja dikejutkan oleh sikap politik organisasi pendukung Jokowi yakni Projo, dan sang ketua umum, Budi Arie, yang tiba-tiba balik badan.
Selama dua periode Jokowi jadi Presiden RI (2014-2024), Projo menjadi garda terdepan membela, selain PDIP.
Namun, di saat Jokowi sudah lengser dan kekuatan politiknya melemah, Budi Arie bersama Projo mulai menarik dukungan.
Tanpa malu-malu, Budi Arie menyatakan bahwa logo Projo yang bergambar siluet wajah Jokowi akan segera diganti.
Selain itu yang mengejutkan bahwa Projo akan menjadi pendukung terdepan Presiden Prabowo Subianto, dan Budi Arie segera gabung Partai Gerindra.
Budi Arie menolak untuk gabung PSI, meski ada figur Kaesang Pangarep dan sosok mister J yang diasosiasikan pada Jokowi.
"Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra, kan saya baru minta izin. Diizinin nggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? Kan kita belum bergabung," kata Budi Arie dalam Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Terkait hal ini, politisi PDIP Ferdinand Hutahaean mengatakan Projo dan Budi Arie sepertinya ingin mencari perlindungan politik dan hukum.
"Karena bagaimananpun Budi Arie saat ini statusnya di kepolisian terkait dugaan judi online dan masih panas-panasnya seperti kopi panas di pagi hari," ujar Ferdinand dikutip dari video Kompas.TV, Senin (3/11/2025).
"Saya yakin kalau Budi Arie tidak mencari perlindungan politik dan perlidungan hukum, maka dia akan dijadikan tersangka," ujar Ferdinand.
Ferdinand mengatakan satu-satunya tempat perlindungan yang aman bagi Budi Arie adalah bergabung ke Partai Gerindra.
"Namun saya tidak melihat Gerindra butuh Budi Arie. Saya khawatir ini justru merugikan Gerindra dengan status Budi Arie saat ini," katanya.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai manuver Ketua Umum Projo Budi Arie merapat ke Gerindra sebagai langkah realistis dan rasional.
“Sepertinya Budi Arie sudah mulai realistis bahwa untuk menjadi aktor kunci, termasuk juga untuk mengakses jabatan-jabatan politik strategis di negara kita, memang harus melalui partai politik suka atau tidak,” kata Adi kepada Kompas.TV, Minggu (2/11/2025).
Ia juga menilai banyak juga publik yang kemudian menafsirkan bahwa ini bisa disebut sebagai upaya dari Budi Arie perlahan-lahan meninggalkan politiknya Jokowi.
“Karena kita tahu, bicara tentang Projo adalah relawan yang paling identik dengan Jokowi. Dulu kita sangat sering mendengarkan Projo selalu mengatakan, merah kata Jokowi merah kata Projo, putih kata Jokowi putih kata Projo, wajar kalau kemudian, ketika Budi Arie bicara tentang soal kemungkinan akan bergabung dengan Gerindra, mengubah logo mereka, tidak lagi ada foto Jokowi dan seterusnya, itu dimaknai sebagai manuver politik yang sedang dilakukan oleh Budi Arie dan Projo secara perlahan untuk meninggalkan Jokowi,” jelasnya.
Ferdinand Hutahaean yang dulunya dikenal politisi Partai Demokrat ini mengatakan Jokowi saat ini mulai ditinggalkan kawan-kawannya setelah tidak lagi menjabat Presiden RI.
"Kita menyaksikan bagaimana teman-temannya Jokowi kini meninggalkan Jokowi. Sebentar lagi Jokowi akan sendirian," ujarnya.
Ferdinand mengatakan teman Jokowi ada yang pergi karena kepentingan politik dan ada pula soal kepentingan hukum.
"Kita melihat seperti Noel loyalis Jokowi yang sudah hilang karena terjerat perkara hukum," katanya.
Noel sapaan akrab Immanuel Ebenezer adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang ditangkap KPK beberapa waktu lalu dalam kasus dugaan penyuapan.
Lalu terbaru Budi Arie di Projo yang pindah ke Gerindra dan Prabowo.
"Orang-orang oportunis yang meninggal Jokowi banyak sekali dan saya tidak bisa sebut kan satu per satu," kata Ferdinand.
Ketua Umum Relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Prabowo yang juga eks relawan Jokowi menegaskan bergabungnya Projo dengan Partai Gerindra berorientasi pada keberlanjutan visi pembangunan nasional.
“Jangan ada yang mencoba mengadu domba kami. Kami lahir dari Bapak Jokowi, dan hari ini kami berjuang bersama Bapak Prabowo untuk melanjutkan cita-cita besar beliau demi rakyat dan negara,” tegasnya kepada Tribunnews.com.
David mengingatkan pihak-pihak yang masih menggiring opini dan menebar isu murahan di ruang publik. S
aat ini, Pilpres sudah usai, jangan lagi habiskan energi bangsa untuk hal tak berguna.
“Sudahlah, kita sudahi semua ini. Pilpres sudah lewat. Mari kita ajari rakyat kita untuk pintar, bukan disuguhi pembodohan lewat isu-isu tak bermutu seperti ijazah dan lain-lain. Sampai kapan energi bangsa ini mau dihabiskan untuk hal yang tidak berguna?” katanya.
(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)
| Ogah Ribut Soal Utang Whoosh, Prabowo Sebut RI Siap Bayar Rp1,2 T per Tahun: Kita Mampu, Duitnya Ada |
|
|---|
| Gubernur Riau Abdul Wahid Sudah Pernah Diperingatkan Ustaz Abdul Somad, Bocorkan Masa Lalunya |
|
|---|
| Utang Whoosh Rp116 Triliun, Prabowo Sebut Tak Ada Masalah, Minta Tak Usah Ribut: Saya Tanggung Jawab |
|
|---|
| Ahmad Sahroni Ngaku Sembunyi di Plafon saat Rumah Dijarah, Kesal Foto Keluarga Dicuri: Buat Apa Coba |
|
|---|
| Abdul Wahid Gubernur Riau Kena OTT KPK, Ustaz Abdul Somad Bela, Sopiri di Pilgub: Diminta Keterangan |
|
|---|