Hubungan Ruben Onsu & Sarwendah Memanas, Jordi Onsu Tak Mau Ikut Campur: Duduk Aja Bareng-bareng

Ringkasan Berita:

• Hubungan Ruben Onsu dan mantan istrinya, Sarwendah kian memanas.
•  Jordi Onsu, merasa perlu menyampaikan pandangannya secara terbuka kepada publik.
• Ia berharap kedua belah pihak bisa segera bertemu secara langsung dan menyelesaikan persoalan ini secara damai demi anak-anak mereka.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Polemik yang kembali memanas antara Ruben Onsu dan mantan istrinya, Sarwendah, akhirnya membuat sang adik, Jordi Onsu, merasa perlu menyampaikan pandangannya secara terbuka kepada publik.

Jordi sebenarnya tidak ingin terlalu jauh terlibat dalam konflik keluarga tersebut, namun ia merasa sebagai adik dan paman, ia tetap memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan pandangan yang menyejukkan.

Ia berharap kedua belah pihak bisa segera bertemu secara langsung dan menyelesaikan persoalan ini secara damai demi anak-anak mereka yang menjadi prioritas utama.

Menurut Jordi, masalah keluarga semestinya tidak perlu melibatkan pihak luar, apalagi sampai pada tahap pengacara atau perdebatan di media.

Keinginannya itu ia sampaikan dalam momen wawancara singkat ketika ditemui di kawasan Tangerang, Banten, pada Kamis (20/11/2025).

Jordi juga menegaskan bahwa dirinya lebih memilih mendorong terwujudnya pertemuan tertutup antara Ruben dan Sarwendah agar pembahasan bisa dilakukan dengan lebih fokus.

"Kayaknya mungkin ya baiknya sebagai penengah gitu ya, ada baiknya mungkin duduk aja bareng-bareng," ujarnya dengan nada hati-hati namun jelas menyiratkan harapan besar.

Ia menambahkan bahwa jika inti persoalan ternyata berkaitan dengan anak, maka seharusnya kedua orang tua bisa mengutamakan komunikasi demi kepentingan mereka.

"Kalau problemnya mungkin di anak ya tinggal diskusikan bersama,” lanjut Jordi yang berharap solusi bisa ditemukan tanpa drama.

Baca juga: Ruben Onsu Tak Habis Pikir, Sarwendah Dianggap Batasi Bertemu Anak Meski Eks Suami Rutin Kirim Uang

Jordi kembali menegaskan bahwa penyelesaian internal keluarga akan jauh lebih efektif dibandingkan saling mengirim pesan melalui media atau menempuh jalur hukum.

“Baiknya sebagai adik, adik ipar, sebagai paman, ya duduk aja bareng-bareng tanpa ada orang ketiga, tanpa pengacara mungkin," tegasnya.

Ia merasa langkah tersebut akan membantu meredakan suasana dan membuka ruang kompromi yang lebih besar.

Menurut Jordi, perbincangan dari hati ke hati jauh lebih bermanfaat dibandingkan pernyataan terbuka yang justru memicu salah paham.

"Dengan kepala dingin, semua dipikirkan baik-baik demi kepentingan anak dan juga keluarga,” lanjutnya, menekankan pentingnya kedewasaan.

Ia berharap permasalahan ini tidak semakin melebar sehingga anak-anak tidak ikut merasakan dampaknya.