Alasan Masuk Akal Kerangka Yuda Ditemukan di Pohon Asem, Kriminolog Ungkap Dugaan Penyebab Kematian

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ditemukannya kerangka manusia yang diduga milik Muhammad Yuda membuat heboh.

Kerangka yang diduga milik Yuda ditemukan di dalam pohon asem di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Seorang wanita bernama Amelia meyakini bahwa kerangka manusia yang ditemukan itu adalah jasad anaknya yang dua tahun lalu hilang.

Putra Amelia yang hilang itu bernama Muhammad Yuda Prawira.

Ia hilang misterius pada Agustus 2023 lalu dan tak pernah ada kabar.

"Saya yakin tengkorak itu adalah anak saya," ungkap Amelia, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Baca juga: Keberadaan Terakhir Yuda Sebelum Jadi Kerangka di Pohon Asem, Ada Tetangga Didatangi Malam-malam

Analisa kriminolog

Meski keluarga Amelia meyakini kerangka tersebut adalah jasad Yuda, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan.

Sementara itu terkait dengan dugaan kematian kerangka manusia tersebut, Adrianus Meliala mengurai penjelasan.

Ia menyebut bahwa kemungkinan penyebab kematian dari kerangka manusia tersebut karena tindak kriminal itu kecil.

Hal itu lantaran di TKP masih ditemukan barang berharga milik korban yakni handphone.

"Biasanya kalau tindak pidana khususnya pembegalan, perampokan, pencurian, maka handhphone adalah sesuatu yang paling mungkin untuk diambil. Karena gampang, kecil, dan bernilai sebagai komoditi," imbuh Adrianus Meliala dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Senin (15/9/2025).

Bukan tindak kejahatan atau pembunuhan, Adrianus mengurai analisa lain soal penyebab kerangka tersebut yang disebut Yuda bisa meninggal dunia.

Adrianus menyinggung soal kemungkinan diduga Yuda tewas karena kecelakaan atau sakit.

"Ketika itu masih terdapat pada diri kerangka ini, maka kemungkinan yang bersangkutan sebagai contoh kecelakaan, jatuh dan meninggal. Bisa juga karena serangan jantung secara mendadak lalu meninggal. Sehingga semua barang berharga masih ada padanya," pungkas Adrianus Meliala.