Breaking News:

Berita Viral

Sok Jago Pukuli Guru, Siswa di Sinjai Kini Dikeluarkan dari Sekolah, Ayahnya yang Polisi Diperiksa

Sok jago pukuli guru, siswa di Sinjai kini dikeluarkan dari sekolah, ayahnya yang polisi diperiksa Propam.

TribunTimur/Ainun | iStock
SISWA HAJAR WAKEPSEK - Seorang siswa anak polisi di SMAN 1 Sinjai hajar wakepsek atau wakil kepala sekolah karena dipanggil BK usai bolos. 

Berdasarkan versi pihak sekolah, insiden berawal ketika MR tiba-tiba menyerang Mauluddin ketika tengah memasuki ruang Bimbingan Konseling (BK).

Lalu, pelaku melakukan pemukulan berkali-kali terhadap korban.

Namun di saat yang bersamaan, Aiptu Rajamuddin disebut hanya menyaksikan anaknya melakukan penganiayaan terhadap Mauluddin.

“Orang tua siswa ini tidak bergerak. Tidak ada respon yang dilakukan saat anaknya pukul Pak Mauluddin,” ujar guru BK SMA Negeri 1 Sinjai sekaligus saksi, Nurafiah, pada Rabu (17/9/2025).

Sementara, saat dipukuli, Mauluddin hanya menutupi kepalanya menggunakan tangan. Pelaku baru berhenti menganiaya korban setelah dilerai orang tua siswa lainnya yang kebetulan berada di lokasi kejadian.

Namun, keterangan berbeda disampaikan oleh Aiptu Rajamuddin. Kendati dia mengakui anaknya melakukan penganiayaan, tetapi dirinya membantah tidak berusaha melerai.

"Saya berdiri dan melerai. Saya juga memarahi anak saya dan menyuruhnya minta maaf," ujarnya.

Di sisi lain, penganiayaan yang dialami Mauluddin membuatnya mengalami luka terbuka di hidung dan lebam di punggung.

Korban pun kini belum dapat masuk sekolah karena kondisi kesehatannya yang belum stabil.

Baca juga: Sosok Aiptu Rajamuddin, Polisi di Sinjai Diperiksa Buntut Anaknya Pukul Guru, Bantah Tuduhan Biarkan

SISWA PUKUL WAKASEK - Orang tua MR, Aiptu Rajamuddin. Ia membantah melakukan pembiaran saat anaknya aniaya Wakil Kepala SMAN 1 Sinjai. Buntut insiden tersebut, Aiptu Rajamuddin diperiksa Propam.
SISWA PUKUL WAKASEK - Orang tua MR, Aiptu Rajamuddin. Ia membantah melakukan pembiaran saat anaknya aniaya Wakil Kepala SMAN 1 Sinjai. Buntut insiden tersebut, Aiptu Rajamuddin diperiksa Propam. (TribunTimur/ Muh Ainun Taqwa)

Sementara penganiayaan yang dilakukan MR karena emosi kepada Mauluddin. Emosi itu dipicu ketika dirinya ketahuan membolos oleh Mauluddin.

Lalu, tas pelaku pun diambil oleh korban. Selain itu, MR juga disanksi pada Senin (15/9/2025).

“Saya emosi, karena tas saya diambil,” kata MR pada Rabu.

MR mengaku sempat menghubungi Mauluddin untuk mengambil tas miliknya. Namun, korban mengatakan sudah tidak berada di sekolah.

Namun, pelaku menyebut saat melakukan latihan futsal di sekolah, korban ternyata belum pulang.

Alhasil, MR merasa dibohongi oleh Mauluddin.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
SMAN 1 Sinjaipukuligurupolisi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved