Berita Viral
Nasib Iptu Pulung Anggara Kapolsek Kediri Siram Anak Buah Pakai Tuak Gegara Telat Apel, Diperiksa
Inilah nasib Iptu Iptu Pulung Kapolsek Kediri yang siram anak buah pakai tuak gegara telat apel, diperiksa.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Nasib Iptu Iptu Pulung Kapolsek Kediri yang Siram Anak Buah Pakai Tuak Gegara Telat Apel, Diperiksa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kapolsek Kediri, Iptu Pulung Anggara Surya Putra atau yang akrab disapa Iptu PASP, kini tengah menghadapi sorotan tajam setelah dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia dilaporkan atas dugaan tindak penganiayaan dan penyiraman minuman keras tuak terhadap bawahannya sendiri, Brigadir MNS.
Kasus ini mencuat setelah beredar kabar bahwa tindakan itu dilakukan lantaran Brigadir MNS dianggap terlambat hadir dalam apel pengamanan ajang balap internasional MotoGP Mandalika.
Ajang bergengsi MotoGP Mandalika 2025 sendiri digelar pada 3 hingga 5 Oktober 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, membenarkan bahwa laporan terhadap Iptu Pulung memang telah diterima oleh pihak kepolisian pada Senin, 6 Oktober 2025.
Iptu Pulung dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) atas dugaan tindak penganiayaan dan penyiraman minuman keras terhadap anggotanya sendiri.
Iptu Pulung kini menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sosok Iptu Pulung Anggara Surya Putra
Sosok Iptu Pulung Anggara Surya Putra, S.Tr.K sebenarnya cukup dikenal luas di lingkungan Polres Sumbawa Barat sebagai perwira muda yang energik dan sering turun langsung ke lapangan.
Ia merupakan putra dari pasangan Normayana dan Menur Suprihatin, serta diketahui telah menikah dengan Avinni Maula Fardha.
Dalam dunia kepolisian, Pulung dikenal memiliki rekam jejak pendidikan yang kuat dan merupakan lulusan Sarjana Terapan Kepolisian.
Baca juga: Sosok Praka NC, Oknum TNI yang Aniaya Karyawan Zaskia, Kini Jadi Sorotan Publik dan Ditahan

Kariernya di kepolisian tergolong moncer. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, mulai dari Kanit II Tipidter Sat Reskrim Polres Sumbawa Barat hingga Kepala Bagian Operasi (KBO) Lantas Polres Sumbawa Barat.
Selama menjalankan tugas, Pulung sering dipercaya dalam berbagai operasi besar, seperti Operasi Keselamatan Rinjani, pengamanan arus balik dan swab antigen selama pandemi, hingga koordinasi lintas instansi dalam penanganan wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Reputasinya sebagai perwira muda yang disiplin dan tangguh menjadikannya panutan bagi banyak anggota di bawah komandonya.
Tak hanya tegas dalam tugas, Pulung juga dikenal aktif mendorong penerapan Zona Integritas di lingkungan Polres Sumbawa Barat sebagai upaya meningkatkan pelayanan publik yang transparan dan bebas pungli.
Di luar tugas dinas, sosoknya dikenal sederhana, ramah, dan dekat dengan masyarakat, kerap terlihat berbaur dengan warga saat kegiatan sosial.
Namun kini, karier dan reputasinya tengah diuji setelah laporan dugaan penganiayaan tersebut mencuat ke publik.
Pihak Polda NTB memastikan akan memproses kasus ini secara profesional dan transparan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Masyarakat pun berharap agar penyelidikan terhadap Iptu Pulung Anggara Surya Putra berjalan adil, tanpa pandang bulu.
Terlepas dari dugaan kasus yang membelitnya, Pulung tetap diakui sebagai salah satu sosok inspiratif di jajaran kepolisian daerah NTB.
Kiprah dan dedikasinya di bidang penegakan hukum serta pelayanan publik sebelumnya menjadi bukti nyata komitmennya terhadap institusi Polri.
Baca juga: Sosok Iptu Pulung yang Siram Anak Buah Pakai Miras Gara-gara Telat Apel Tim MotoGP Mandalika

Penganiayaan dan Penyiraman Tuak Versi Kuasa Hukum Brigadir MNS
Melansir dari Tribunjambi.com, nama Iptu PASP alias Pulung Anggara Surya Putra jadi sorotan diduga aniaya anggotanya.
Ia dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) atas dugaan tindak penganiayaan dan penyiraman minuman keras terhadap anggotanya sendiri.
Kapolsek berpangkat Iptu bernisial PASP kini harus berhadapan dengan hukum setelah dilaporkan oleh Brigadir MNS, anggota Polres Lombok Barat.
Menurut keterangan kuasa hukum korban, Dr. Asmuni, insiden ini dipicu oleh keterlambatan Brigadir MNS menghadiri apel pengamanan MotoGP pada hari Jumat pagi, 3 Oktober 2025.
Brigadir MNS diketahui mendapat tugas bantuan pengamanan di wilayah hukum Kecamatan Kediri.
Karena terlambat, ia lantas berinisiatif mendatangi langsung Polsek Kediri untuk meminta maaf kepada atasannya.
Namun, permintaan maaf ini justru berujung tragis.
Setibanya di sana, Brigadir MNS diduga langsung disiram dengan tuak dan kemudian dihantam oleh Iptu PASP.
"Ulu hati dan jantungnya, dan kepalanya sakit karena dihantam pakai tangan dan kaki," ungkap Asmuni dilansir dari unggahan Kompas.com di Instagram pada Rabu (8/20/2025).
Apa Itu Tuak?
Tuak adalah minuman tradisional yang berasal dari fermentasi bahan alami seperti nira (getah dari pohon aren atau kelapa) atau beras.
Minuman ini cukup populer di berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Bali, dan Nusa Tenggara.
Jenis-jenis tuak:
Tuak nira: Dibuat dari fermentasi air nira, biasanya memiliki rasa manis dan kadar alkohol ringan.
Tuak beras: Dibuat dari beras yang difermentasi, sering digunakan dalam upacara adat atau perayaan.
Tuak kelapa: Menggunakan air kelapa sebagai bahan dasar, kadang dicampur dengan rempah-rempah.
Fungsi dan budaya:
Digunakan dalam ritual adat dan keagamaan.
Disajikan dalam acara sosial atau pesta rakyat.
Dianggap sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap tradisi.
(Tribunnewsmaker.com/ TribunSumsel)